Cara Tokcer Menghilangkan Kutu Rambut, Hewan Tidak Sopan di Kepala Kita - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Penjaskes

Cara Tokcer Menghilangkan Kutu Rambut, Hewan Tidak Sopan di Kepala Kita

Redaksi oleh Redaksi
30 Januari 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Tidak mudah memburu dan menghilangkan kutu rambut dari kepala kita. Namun, cara nggak cerdas-cerdas amat semacam ini, sepertinya bisa dicoba.

Salah satu hewan memalukan yang sangat membuat risih para perempuan karena bisa menurunkan kadar kecantikan secara drastis adalah, kutu rambut. Kutu rambut adalah serangga kecil yang tinggal di rambut manusia dan hidup dari menghisap darah melalui kulit kepala. Ukurannya sangat kecil, sehingga tidak mudah ditemukan. Biasanya ukurannya yang paling besar pun—atau yang dianggap sebagai ratunya, hanya mentok seukuran wijen aja. Jadi bisa dibayangkan bagaimana ukuran para rakyat jelatanya?

Satu ekor kutu rambut saja, jika sudah berhasil mencaplok rambut seseorang, sungguh tak mudah untuk menangkapnya. Ya, bagaimana tidak? Ukurannya kecil, eh, warna tubuhnya ternyata sangat mudah tersamarkan dengan warna rambut kita. Sehingga, jika si biang kerok pertama ini tertangkap, biasanya sih, ia sudah berhasil membuat kerajaan di rambut kita. Jadi, jangan sedikitpun meremehkan caplokannya yang nampaknya tak berbahaya itu. Ingat ini baik-baik: ia berpotensi kuat untuk menguasai.

Rambut saya pernah terserang hewan kecil ini saat di Sekolah Dasar dulu. Si kutu yang dengan tidak sopannya mencak-mencak di rambut saya ini, berasal dari rambut teman saya yang satu tenda dengan saya saat kemah Pramuka di sekolah. Awal tertularnya memang tidak terasa. Namun, seminggu kemudian, ibu saya mulai menaruh curiga ketika saya sering menggaruk-garuk kepala—bahkan setelah keramas sekalipun.


Bla, bla, bla. Ibu saya pun langsung mengutek-utek kepala saya dan menemukan telur-telur kutu rambut di beberapa tempat. Melihat anaknya—yang dirawat penuh dengan cinta kasih ini—tertular kutu, ibu saya langsung tanya, siapa saja yang satu tenda dengan saya saat kemah. Lalu, beliau berusaha mengingat-ingat nama-nama yang saya sebutkan dan memunculkan praduga pada mereka: kira-kira siapakah kandidat terkuat yang ternyata menularkan hewan mungil ini ke kepala saya.

Baca Juga:

Sibuknya Perawat di Masa Gawat Covid-19

Apa Orang-orang Harus Nunggu dr. Faheem Younus Ngetwit Dulu Baru Paham Kesehatan?

Menguap adalah Aktivitas Paling Acak yang Mirip Kode-kode Alien

Ibu saya langsung mumet dengan keadaan saya itu. Meski sering terasa gatal, namun sejujurnya diam-diam saya merasa senang dengan keberadaan para kutu rambut itu. Pasalnya, saya tidak lagi merasa sendirian dan selalu memiliki teman untuk menemani ibu saya menjadi lebih perhatian kepada saya. Setiap pulang sekolah, setelah ganti baju dan makan, beliau akan meminta saya untuk tiduran di pangkuannya, lalu beliau pun melancarkan aksinya…

…berburu kutu rambut, dengan senjata sisir, sisir serit—sisir khusus untuk menjaring kutu, dan toples sebagai alat membunuh para kutu dan telur-telurnya yang tertangkap. Aksi ibu saya ini, betul-betul membuat saya nyaman, hingga sering kali membuat saya tertidur. Uhhh, sungguh saya semakin dianggap sebagai anak manis karena tidak susah disuruh tidur siang.

Sayangnya, hal ini meski berjalan dengan rutin, terstruktur, dan sistematis, ia tidak dapat bekerja secara maksimal. Yang ada, rasa-rasanya justru si kutu rambut jumlahnya semakin membludak. Sampai-sampai, saya tidak dapat lagi membedakan bagaimana sebetulnya rasa gatal itu. Sepertinya, syaraf rasa gatal di bagian kepala saya jadi mati rasa.

Namun, tentu saja ibu saya tidak hilang akal. Beliau juga rutin memberi saya obat antiparasit untuk menghilangkan si kutu air ini. Mengenai apa saja obatnya, beli saja di supermarket atau apotek. Pilih yang cocok dengan hati dan kantong. Pasalnya, merek apa saja sepertinya tidak terlalu penting. Yang terpenting, kita memiliki nyali yang cukup besar untuk datang ke kasir, mengabaikan setiap tatapan penilaian orang lain, dan menyerahkan barang tersebut—supaya bisa dibawa pulang dan digunakan sesuai dengan petunjuk yang disarankan.

Mengenai dampak dari obat penghilang kutu air ini, ternyata pada sebagian orang ada yang berdampak baik, ada yang berdampak lumayan, dan ada pula yang terlihat tidak berdampak sama sekali. Hal ini dikarenakan, kutu rambut ini sebetulnya mirip-mirip seperti bakteri. Obat penghilang kutu yang terus-terusan diberikan, pelan-pelan juga dapat dipelajari oleh si kutu ini untuk memperkuat daya tahan tubuhnya. Yang terjadi selanjutnya?

Yak betul: obat tersebut nggak ngaruh apa-apa, karena para kutu tersebut sudah kebal adanya.

Jika hal semacam ini yang terjadi, maka hanya mumetlah yang terasa dengan satu pertanyaan utama: menggunakan cara apa lagi untuk menghilangkan para kutu yang terus-terusan makan dari darah kita???!!! Kalau tidak dihilangkan dan kita nanti jadi bodoh, bagaimana??1!1!!

Ohhh, tenang saja. Jika memang sudah tidak sanggup menghilangkan si kutu rambut dengan cara manual dan jika menggunakan obat-obatan juga sudah tidak mempan. Ada satu cara praktis dan mudah dilakukan: gundul saja rambutnya atau setidaknya memotong rambut hingga sangat tipis. Jika seperti ini, kita kan jadi mudah untuk memburu si kutu rambut yang nggak sopan itu. Ya bagaimana tidak? Lha wong mereka sudah nggak punya hutan sebagai tempat bersembunyi, je. (A/L)

Terakhir diperbarui pada 30 Januari 2019 oleh

Tags: Kesehatankutu rambutmenghilangkan kutu rambutperawatan rambut
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Perawat di rumah sakit yang kelelahan karena banyak pasien

Sibuknya Perawat di Masa Gawat Covid-19

15 Juli 2021
ilustrasi Apa Orang-orang Harus Nunggu dr. Faheem Younus Ngetwit Dulu Baru Paham Kesehatan? mojok.co

Apa Orang-orang Harus Nunggu dr. Faheem Younus Ngetwit Dulu Baru Paham Kesehatan?

5 Juli 2021
menguap adalah aktivitas paling acak proses enguap film the arrival amy adams jeremy renner bahasa alien fungsi menguap mojok.co

Menguap adalah Aktivitas Paling Acak yang Mirip Kode-kode Alien

6 Agustus 2020
menghitungkalori kue lebaran dan solusi membakar kalorinya cara bakar kalori jumlah kalori rempeyek kacang kalori kastengel nastar putri salju roka apollo jajanan lebaran tambah gendut mojok.co

Menghitung Kalori Kue Lebaran dan Cara Membakarnya dengan Asyik

11 Mei 2020
autoimun auto imun sistem kekebalan tubuh antibodi covid19 penyakit ashanty cara mengobati autoimun penyebab autoimun diabetes type 1 psoriasi mojok.co

Kondisi Autoimun Terjadi Ketika Sistem Kekebalan Tubuh ‘Bunuh Diri’

6 April 2020
update virus corona indonesia kulster dansa pasien 01 03 jumlah pasien corona jakarta diamond princess jepang mojok.co

Update Virus Corona dan Rincian 19 Pasiennya di Indonesia

10 Maret 2020
Pos Selanjutnya
Marie Kondo MOJOK.CO

Tidying Up with Marie Kondo: Betapa Ribetnya Hidup Haters KonMari

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Pendukung Jokowi, Berhentilah Menuduh Kubu Sebelah Bau Orba!

Cara Tokcer Menghilangkan Kutu Rambut, Hewan Tidak Sopan di Kepala Kita

30 Januari 2019
Sinar Mandiri melaju di Pantura MOJOK.CO

Melintasi Pantura Bersama Roda Lusuh Bus Sinar Mandiri

21 Mei 2022
Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan MOJOK.CO

Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan

26 Mei 2022
makam giriloyo mojok.co

Makam Giriloyo, Rumah Peristirahatan Terakhir Sultan Agung yang Dibatalkan

26 Mei 2022
mie ayam om karman mojok.co

Mie Ayam Om Karman, Filosofi Meja Terisi, dan Semangat Perantau Wonogiri

22 Mei 2022
Rumah milik Mbah Ngadiyo yang jadi tempat syuting KKN di Desa Penari

Cerita Sebenarnya di Rumah Tempat Syuting Film KKN di Desa Penari

25 Mei 2022
gelanggang mahasiswa ugm mojok.co

UGM akan Bangun GIK, Pengganti Gelanggang Mahasiswa

24 Mei 2022

Terbaru

Jokowi: Buya Syafii Maarif Sosok yang Menyuarakan Toleransi 

27 Mei 2022
Buya Syafii Maarif

Haedar Nashir Sempat Menemui, Buya Syafii Maarif Ditangani Tim Dokter Kepresidenan

27 Mei 2022
Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87

Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87

27 Mei 2022
Rekap 11 Tahun Perjalanan AC Milan Menunggu Scudetto

Rekap 11 Tahun Perjalanan AC Milan Menunggu Scudetto

26 Mei 2022
Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan MOJOK.CO

Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan

26 Mei 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In