Ketika Digaruk Polisi Justru Jadi Kesempatan Mereview Mobil Garukannya
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Otomojok

Mereview Panther Dinas Polisi dan Kijang Satpol PP dari Kursi Belakang

Khatmil Iman Mahardhika oleh Khatmil Iman Mahardhika
12 Oktober 2017
0
A A
satpol pp-mojok

satpol pp-mojok

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Salah satu nikmat dunia yang pernah saya rasakan adalah test drive Isuzu Panther milik kepolisian dan Toyota Kijang inventaris Satpol PP. Sebentar, jangan buru-buru menghakimi. Saya nggak bajingan-bajingan banget sampai pernah kena gerebek judi, sabung ayam, narkoba, atau berzina. Ini cuma passion memahirkan strategi sepak bola sejak usia dini yang sialnya tidak direstui mayoritas masyarakat Indonesia. Pantas sepak bolanya nggak maju-maju.

Peristiwa itu terjadi ketika celana seragam sekolah masih di atas dengkul dan berwarna biru. Hari itu, siswa-siswi diperbolehkan pulang lebih awal. Karena saya murid baik, maksud hati ingin langsung pulang dan bobok siang. Langsung gagal ketika ada kawan yang berbisik: “Ayo, main PS.”

Godaan berat. Apalagi, menolak tantangan Winning Eleven itu sama saja mengecap diri pecundang. Saya bisa apa selain mengiyakan, dengan syarat, kami ke rumah saya dulu untuk ganti pakaian bebas.

Kemudian kami berangkat, mancal sepeda ke persewaan bagai dua pihak yang akan duel pisau, gagah berani dan misterius seperti gaucho.

Jujur, dalam benak saya ada ketakutan. Hati saya gentar mendengar kabar burung polisi kerap menggelar razia siswa bolos sekolah. Maklum, saat itu musim Ujian Nasional dan saya duduk di kelas sembilan. Tapi, ya itu tadi, kami adalah pendekar: ketika berani memulai, berani menyelesaikan.

Baca Juga:

Wayang Beber Sabendino dan Pusaka Keraton Mataram Islam yang Tercecer

Pertunjukan Pemusnahan Petasan hingga Bangun Jalan Pakai Uang Pribadi

Pengakuan Istri Polisi dan Pencopet Tobat tentang Bos Copet Terminal 

Dan benar saja, ketika baru beberapa menit main, benar-benar ada razia. Saya tak bisa pura-pura salat memakai mukena seperti Zakaria ketika Pak Pol sudah tak peduli dengan alasan saya. Benar saja, berangan-angan lebih gampang daripada kenyataannya. Saya dan si teman yang tercyduk langsung dibuang ke belakang Isuzu Panther patroli. Duduk lesehan di lantai yang nggak berkursi  dan jendelanya berteralis. Untung saja wiuw-wiuwnya tak dihidupkan.

Itulah saat ketika saya mendapat kesempatan nge-review kendaraan polisi, yang saya yakin jamaah Mojokiyah yang baik hati dan santun lakunya tidak pernah naiki karena sebab-sebab kriminal. Dan memang saya sarankan jangan.

Kenapa? Selain memalukan, merusak citra diri dan keluarga, getarannya naudzubillah. Pantat saya yang setia menempel di lantai diguncang putaran gardan Panther yang telah uzur, membuat isi perut mau keluar semua. Ditambah suara diesel yang menembus masuk ruang dalam mobil, rasanya seperti ditusuk-tusuk Tugu Pahlawan.

Lebay? Memang iya. Tapi, saya tambah yakin setelah memandang ekspresi wajah kawan hasil segarukan, sependeritaan, dan sepenanggungan; mereka demikian memelas dan ingah-ingih. Semua terdiam, tak ada yang berbicara. Sikapnya tak jenak, bingung mencari posisi nyaman. Duduk tak enak, jongkok capek, berdiri kelihatan dari luar. Ah, menderitalah pokoknya.

Untuk interior, mobil garukan polisi ini lumayanlah. Seperti mobil pada umumnya ditambah beberapa variasi radio komunikasi plus ampli sirine. Hanya saja tak terawat, kesannya kotor dan menakutkan. Tidak peduli kenyamanan penumpang. Apalagi tak ada sound system-nya. Kalau saja ada, dan Mbak Via Vallen punya lagu berjudul “Digaruk Polisi”, pasti saya minta diputar.

Setibanya di Polres Pacitan, kami didata. Ya nama diri, sekolah, orang tua, dan tetek-bengeknya. Saya jalani dengan ikhlas hati karena di negeri ini yang benar bisa salah dan sebaliknya.

Tapi, bajindulnya, gaes, yaitu sesaat kemudian saya kaget bukan main ketika bertemu tetangga yang jadi wartawan Jawa Pos daerah. Ketika ia menegur saya sembari tersenyum yang gimana gitu, saya bisa apa selain balik menegurnya.

“Mas ….”

Setan. Kok ya ketemu dia. Tapi ya sudahlah, bubur sudah jadi tahi. Muka saya buang ke lantai.

Kemudian kami dibariskan, diberi arahan yang tidak saya hiraukan sama sekali. Yang terpikirkan saat itu hanyalah rumah dan sekolah. Mau dikata apa saya besok.

Nah, bajindulnya lagi, gaes, Mas Wartawan motret kami—yang jumlahnya kurang lebih dua puluh siswa. Mungkin ini yang dinamakan masuk koran tapi malah sedih, bukan seperti ngirim cerpen lalu masuk koran Minggu. Untuk ukuran Pacitan yang cari berita susahnya minta ampun, sudah pasti muka-muka generasi penerus bangsa ini jadi berita utama. Aku bisa bayangkan judulnya: “Siswa SMP dan SMA Bolos Menjelang Ujian Nasional”. Tapi ya sudahlah. Persetan. Tahi sudah menjadi pupuk.

Setelah beberapa saat melakoni prosedur ngisi surat pernyataan, akhirnya kami diantar balik juga, kembali ke penyewaan, sebab sepeda kami masih tertinggal di situ. Tapi, kini saatnya naik Toyota Kijang punya Pak Pol PP. Benar-benar kesempatan yang langka. Senang juga menyandang status reviewer mobil dinas walau hanya sesaat.

Kijangnya tipe yang biasa disebut Kijang kapsul, atau entahlah, tidak ada tulisannya. Yang jelas segenerasi kapsul. Alhamdulillah, mesinnya bensin, barangkali produksi 2000-an awal, maka getarannya tak terasa. Saya kira Pak Pol PP dalam hal perawatan dan penggunaan lebih baik. Bodinya yang berwarna cokelat aneh tak ada yang penyok, bahkan lecet sedikit pun tidak. Juga kali ini saya duduk di bangku. Tidak terlalu rekoso.

Belakangan saya baru tahu dari saudara, rata-rata produksi Toyota itu bebannya berat, otomatis antep; efek pegas yang ditimbulkan dari getaran, jalan bergelombang, atau lubang tak begitu terasa. Saya ingat-ingat, benar juga. Saat itu si Kijang berjalan mulus mengantarkan kami. Jauh berbeda dari Panther-nya Pak Pol. Mohon maaf, jika membandingkan, mau tidak mau saya beri kemenangan kepada Kijang dengan nilai 7 dan 6 untuk Panther. Andaikata AC-nya bisa menjangkau penumpang dan saya tidak kepanasan nilai Kijang Kapsul pasti saya tambah. Lebih-lebih jika kursi penumpang didesain lebih nyaman: kursi tidak menghadap ke samping dan tidak terbuat dari kayu. Jika demikian, pasti saya kasih 10.

Sampai di penyewaan ibarat jatuh tertimpa tangga. Maksud hati ingin menghibur diri (main WE), tapi karena sistemnya yang prabayar, dan awalnya tadi kami sudah bayar, eee kami datang waktu main dua jam sudah habis. Tak punya duit lagi. Ah, embuh.

Mungkin benar kata orang bijak, setiap masalah ada hikmahnya. Ya, yang saya rasa hikmahnya adalah malu. Maka dengan ini, saya usul saja deh, daripada buat nyiduk anak-anak (yang dilindungi UU dan psikologinya rentan trauma), mending jika nanti Papa Setnov tak bisa kabur dari 200 barang bukti, mbok jangan hanya pakai rompi tahanan KPK saja, tapi juga naik kendaraan pihak berwenang yang kursi penumpangnya terbuka. Tangannya diborgol di tiang, kemudian diarak keliling minimal lima kampung di Jakarta, atau di kampung tanah kelahirannya di Bandung. Biar dia merasakan hakikat rasa malu.

Terakhir diperbarui pada 12 Mei 2021 oleh

Tags: garukisuzu pantherPacitanPolisipsraziasatpol pptoyota kijangwinning eleven
Khatmil Iman Mahardhika

Khatmil Iman Mahardhika

Artikel Terkait

wayang beber mojok.co

Wayang Beber Sabendino dan Pusaka Keraton Mataram Islam yang Tercecer

4 Mei 2022
Pertunjukan pemusnahan petasan hingga bangun jalan pakai uang pribadi

Pertunjukan Pemusnahan Petasan hingga Bangun Jalan Pakai Uang Pribadi

20 April 2022
copet bos copet terminal

Pengakuan Istri Polisi dan Pencopet Tobat tentang Bos Copet Terminal 

12 Februari 2022
Pengakuan Akun @TxtdrBerseragam: Bukan Karena Benci Polisi atau TNI

Pengakuan Admin @TxtdrBerseragam: Publikasikan Aparat Nakal Bukan Karena Benci

30 Januari 2022
Siskaeee Tertangkap, Harddisk 600Gb Disita, dan Pilar Ambruk

Siskaeee Tertangkap, Harddisk 600GB Disita, dan Pilar Ambruk

15 Desember 2021
Masukan buat bu Risma dan mas Rangnick

Masukan Buat Bu Risma dan Mas Rangnick

8 Desember 2021
Pos Selanjutnya
setya novanto mojok

Sembuhnya Setya Novanto Jangan Dibikin Teori Konspirasi

Komentar post

Terpopuler Sepekan

satpol pp-mojok

Mereview Panther Dinas Polisi dan Kijang Satpol PP dari Kursi Belakang

12 Oktober 2017
Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan MOJOK.CO

Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan

26 Mei 2022
Sinar Mandiri melaju di Pantura MOJOK.CO

Melintasi Pantura Bersama Roda Lusuh Bus Sinar Mandiri

21 Mei 2022
makam giriloyo mojok.co

Makam Giriloyo, Rumah Peristirahatan Terakhir Sultan Agung yang Dibatalkan

26 Mei 2022
Rumah milik Mbah Ngadiyo yang jadi tempat syuting KKN di Desa Penari

Cerita Sebenarnya di Rumah Tempat Syuting Film KKN di Desa Penari

25 Mei 2022
gelanggang mahasiswa ugm mojok.co

UGM akan Bangun GIK, Pengganti Gelanggang Mahasiswa

24 Mei 2022
mie ayam om karman mojok.co

Mie Ayam Om Karman, Filosofi Meja Terisi, dan Semangat Perantau Wonogiri

22 Mei 2022

Terbaru

Sungai Aare, Swiss untuk berenang

Orang Swiss Suka Hanyutkan Diri di Sungai pada Musim Panas

29 Mei 2022
buya syafii maarif mojok.co

Melepas Kepergian Buya

28 Mei 2022

Jokowi: Buya Syafii Maarif Sosok yang Menyuarakan Toleransi 

27 Mei 2022
Buya Syafii Maarif

Haedar Nashir Sempat Menemui, Buya Syafii Maarif Ditangani Tim Dokter Kepresidenan

27 Mei 2022
Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87

Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87

27 Mei 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In