Mobil Megaseleb Semacam Iqbal Aji Daryono Kok Suzuki Ignis, Ganti! - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Otomojok

Mobil Megaseleb Semacam Iqbal Aji Daryono Kok Suzuki Ignis, Ganti!

Edi AH Iyubenu oleh Edi AH Iyubenu
25 April 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Untuk kelas buzzer ternama seperti Iqbal Aji Daryono, Suzuki Ignis sungguh tiada sesuai. Ganti, mas!

“Ini mobilmu, Mas?” tanya saya.

“Iya,” sahutnya.

Saya amati mobil-mobilan imut setengah jadi ini, dari belakang ke depan. Ya, ya, begitulah. Beberapa waktu sebelumnya pernah saya jajal punya teman. Ya, ya, begitulah.

“Kenapa, Mas?” tanyanya menyelidik.

Baca Juga:

5 + 1 Rekomendasi Kaos Band Lokal untuk Denny Siregar

Medsos Bisa Lahirkan Diktator dan Kubur Demokrasi

Honda, Bisakah Kamu Jualan Brio Aja?

“Ehm, nggak, nggak papa, aman….”

“Ah, kenapa?”

“Wes, yuk, udah ditunggu Cak Mahfud tuh di dalam.”

Kami pun masuk ke kafe Basabasi, dan melupakan obrolan tentang mobil-mobilan besutan Suzuki itu. Ya, mobil-mobilan.

Disebut bergenre crossover, citycar Suzuki Ignis berhasil menyedot perhatian banyak khalayak. Saya ngerti, bagiannya yang paling menggoda ialah tampangnya, plus atapnya. Sekilas, mirip Mini Cooper. Tapi, begitu pindah ke belakang, ya ya begitulah. Khas LCGC banget, bahkan paling akut modelnya, alias mobil murah pake banget.

Menjanjikan gembar-gembor teknologi mobil kontemporer, dari keyless entry, matic, hingga syahdan irit, mudah bermanuver, dan tentu saja murah harga. Tentu, bakal cukup memikat bagi mereka yang kurang kenyang asam garam permobilan. Sayangnya, kok ya di dalamnya ada kawan sendiri lho, megaseleb buzzer, kader brilian Muhammadiyah pula, ya siapa lagi kalau bukan Iqbal Aji Daryono.

Masa iya saya harus teriak di depannya: wooyyy, Broohhh, itu mobil-mobilan, bahkan untuk dimasukkan ketegori LCGC aja belum, lho, kok yo mbok tumbas? Cash pula!

Ya, kawan saya itu belinya cash. 140 juta. Leih murah 4,5 juta dari harga yang tertera di banderol untuk kategori almost-lowest-spek.

Kalau soal cashnya sih, percayaaaaaa. Lha wong sekali nulis honornya jutaaan – saat penulis lain dapatnya 300.000. Itu pun media dan penerbit kudu antri untuk bejo dapat tulisannya. Sekali buzzer, sekian juta banyak. Weslah, mu’tabar soal ini.

Soal kenapa bisa dapat harga lebih murah 4,5 juta dari daftar banderol untuk spek paling sudra di jajaran kedhuafaan Suzuki Ignis, saya hanya menduga, ya menduga saja, dia tidak minta ban serepnya, plus tidak pakai audio. Jadi, dapat potongan 4,5 juta.

Udah Ignis, tanpa ban serep, tanpa audio pula. Duh, Gusti…..

Absurdnya, di tengah begitu mudahnya ia dapat uang dari menulis, dalam sejarah literasi Indonesia, langka sekali orang begini, lho, kok ya kepikiran lho untuk naik Suzuki Ignis. Mbokya Honda Jazz, kek. Atau, Honda CR-V lah biar sepadan sama temannya.

Oh, baiklah, itu soal selera, masing-masing orang beda. Ya, saya ngerti. Tapi, ehm, kan seleb, mega, puritan pula, mestinya ya timbang-timbang jugalah soal marwah, dan pencitraan, gitu lho. Namanya seleb, ya junjungan, ya anutan, ya bakal ditirulah. Segala apa sajanya. Tapi, babakan Ignis, masa iya ditiru?

Masa iya selera puritan begituan ditiru?

Jika Anda ragu, cobalah testdrive Suzuki Ignis. Betul, ia matic. Tapi, matic-nya setengah jadi. Pokoknya, apa-apanya setengah jadi. Makanya, di awal, saya sebut mobil-mobilan.

Matic hari ini, Mas Iqbal, plis dengerin saya kali ini, tidak ada lagi yang ndut-ndutan macam zaman awal matic dulu. Matic kini ya spontan juga, tanpa sentakan aneh-aneh, bahkan di beberapa mobil udah tak kerasa perpindahan giginya.

Lha Ignis mau janjiian pake 6 percepatan, kalau transmisi maticnya nyendul-nyendul gitu, bukankah itu laksana anak sosmed hari gini kok gembor-gemborin friendster, ya?

Bejeklah gas Ignis, udah nyendal-nyendal perpindahan giginya, bonus lainnya ialah lemot. Yaaaa, lemot banget akselerasinya. Sungguh patut dicurigai, gear transmisinya pakai gear Tossa, sehingga wajar bila nyendul-nyendul ndut-ndutan begitu. Lalu sabuknya pakai gelang karet atau karet merah yang dulu dipakai buat ketapel itu, lho.

Lalu Suzuki Ignis menjanjikan kenyamanan. Hiyaaahh! Aman apaan, Mas Iqbal?

Tahu kan bahwa bodi mobil Avanza dan Xenia diolok-olok pakai bekas kaleng Khong Guan isi rengginang, nah Ignis masih berada di bawahnya. Ya, tipisnya, kalengnya. Jangankan sampai nyenggol trotoar, tabrakan sama hujan saja bisa bentol-bentol lho bodinya. Dan, ironisnya lagi, menurut beberapa kawan yang beli Suzuki Ignis, bodi display mobil Ignis tidaklah meyakinkan sama dengan bodi unit yang diterima pembelinya.

Katanya sudah pakai sistem pengereman ABS-ABA. Yaa, sok-sok SUV kelas menengah gitulah.  Masalahnya adalah, anggap saja mutu ABS-ABA-nya beneran setara, memangnya sistem keamanan berkendara mobil hanya ada pada pengereman? Tentu tidak, kita tahu. Ia hanya satu item dari segambreng item lainnya yang integral menyokong sistem keamanan berkendara sebuah mobil.

Mau pakai ABS, kalau bodinya dibuat dari bekas kaleng biskuit diparuh dua pula, andai terjadi benturan, ya tetap babak belur. ABS sama sekali bukan jaminan menghindarkan benturan. Sama sekali bukan.

Ia semata berfungsi untuk menghindarkan roda melintir jika direm mendadak kuat-kuat, karena sistem kerjanya adalah buka-tutup roda. Sepersekian detik kebuka, lalu mengunci, dan terus begitu, sehingga tidak melintir.

Satu lagi, di brosurnya, Ignis menyebut diri sebagai city car untuk lima penumpang. Kebayang gak umpama Mas Iqbal ngajak saya, Cak Mahfud, Kiai Irfan, Mas Afif, dan Mas Puthut untuk nraktir sate klathak di Imogiri? Masa iya duduknya pangkon-pangkonan? Ah, geli membayangkannya….

Finalnya, kayaknya kita harus kompak bikin tagar #RIPSeleraMobilSeleb deh untuk mengingatkan Mas Iqbal akan betapa buruknya seleranya soal mobil. Sumpah, Mas, tak ada argumen logis rasional apa pun untuk disampaikan dalam soal Szuki Ignis ini yang lalu bisa mengubah paradigma kami tentang telah luputnya kami dalam memahami seleramu yang satu ini.

Justru, plis pahami, saya bersama banyak pemujamu mengungkapkan uneg-uneg ini semata saking sayangnya kami padamu. Anda itu anutan kami, lho, mostly yang bergender ngunukuilah! Kami ingin Anda joss terus, makin berkibar, dan janganlah sampai ada apa-apa dengan keselamatanmu gara-gara mobilmu serempetan sama godong, syuket, atau hujan.

Berapa sih tambahan yang diperlukan untuk jual Ignis dan ganti CR-V, misal? Wasap sayalah, ndak usah sungkan, kan tinggal tandatangan MoU penerbitan naskahmu, to, Ignis langsung malih CR-V.

Ya sih, kecuali, sekali lagi kecuali, bila Anda telah benar-benar mathuk-gathuk jiwa pada ilmu wara’, qana’ah, dzikrul maut di kuburan, dan lebih-lebih kekasyafan rohani. Eh, tapi, kan itu tipikal Nahdliyyin, ya, bukan Muhammadiyah.

Apa Mas Iqbal udah makin mantap nih untuk jadi pengurus PW-NU DIY? Bisa, bisa, bisa, Mas, ntar kubilang Pak Yai, deh….

Tags: buzzercity carcity car terbaru 2018edi ah iyubenuhonda cr-vhonda jazzIqbal Aji Daryonoselebsuzukisuzuki ignis
Edi AH Iyubenu

Edi AH Iyubenu

Yang punya Kafe Basabasi.

Artikel Terkait

5 + 1 Rekomendasi Kaos Band Lokal untuk Denny Siregar MOJOK.CO

5 + 1 Rekomendasi Kaos Band Lokal untuk Denny Siregar

14 Juni 2022
rektor uii mojok.co

Medsos Bisa Lahirkan Diktator dan Kubur Demokrasi

31 Mei 2022
Honda, Bisakah Kamu Jualan Brio Aja? MOJOK.CO

Honda, Bisakah Kamu Jualan Brio Aja?

26 April 2022
Wahai Suzuki, Belajarlah dari Kawasaki MOJOK.CO

Wahai Suzuki, Belajarlah dari Kawasaki

3 April 2022
Suzuki Satria FU 150: Kesetiaan Bersama Bengkel Resmi Suzuki yang Makin Langka MOJOK.CO

Suzuki Satria FU 150: Kesetiaan Bersama Bengkel Resmi Suzuki yang Makin Langka

15 Februari 2022
Suzuki Titan Sempurna berkat Knalpot Racing Purbalingga

Suzuki Titan Sempurna berkat Knalpot Racing Purbalingga

1 Februari 2022
Pos Selanjutnya
Setelah Arsene Wenger Mundur: Soal Masa Transisi dan Kesulitan yang Terbayang

Foto Kartini Berhijab, Hijabnya Elegan dan Kacamatanya Trendi

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Mobil Megaseleb Semacam Iqbal Aji Daryono Kok Suzuki Ignis, Ganti!

25 April 2018
Bogor: Kota Paling Ideal di Indonesia untuk Pensiun MOJOK.CO

Kota Bogor: Kota Paling Ideal di Indonesia untuk Pensiun

2 Agustus 2022
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Buntut rusuh suporter Persis, seorang tukang parkir kritis

Buntut Ricuh Suporter, Seorang Juru Parkir di Babarsari Kritis

26 Juli 2022

Cara Hadapi Henry Subiakto Menurut Mahasiswanya, Itu Lho Staf Kominfo yang Unggah Liputan Narasi TV Tanpa Watermark

3 November 2020

Terbaru

keuangan mahasiswa mojok.co

Pentingnya Pengelolaan Keuangan bagi Mahasiswa, Agar Tak Kehabisan Uang di Tengah Bulan

8 Agustus 2022
Whatsapp dan Gojek Jadi Aplikasi Paling Berpengaruh versi Google Play Store

Whatsapp dan Gojek Jadi Aplikasi Paling Berpengaruh versi Google Play Store

8 Agustus 2022
menyusui mojok.co

Tips Menyusui Agar Kebutuhan Kalori Bayi Tercukupi 

8 Agustus 2022
Adisurya: Chef Jenaka Asal Jogja yang Suka Bereksperimen Sambil Bercanda

Adisurya: Chef Jenaka Asal Jogja yang Suka Bereksperimen Sambil Bercanda

8 Agustus 2022
tiket masuk Pulau Komodo ditunda kenaikannya.

Tarif Baru Masuk Pulau Komodo Ditunda hingga Awal Tahun Depan

8 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In