Kalau Kamu Tahu Honda WIN 100, Masa Kecilmu Orba Banget - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Otomojok

Kalau Kamu Tahu Honda WIN 100, Masa Kecilmu Orba Banget

Wawan Eko Yulianto oleh Wawan Eko Yulianto
30 Juni 2017
0
A A
win 100 mojok

win 100 mojok

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Saya geregetan ketika produk Honda yang pertama dibahas di situs web sekelas Mojok adalah Honda Karisma. Menurut pandangan objektif saya, kalau ada motor Honda yang patut dibicarakan pertama-tama di sebuah situs yang menghargai pengalaman individual yang berimplikasi massal, mestinya produk tersebut adalah Honda WIN 100.

WIN 100 adalah motor yang sempat sangat terkenal di Indonesia. Kalau kamu kecil di tahun ‘80-an sampai ‘90-an, pasti kamu pernah melihat motor ini ditunggangi pegawai BRI, Pak Camat, petugas penyuluh lapangan, Pak Pos, sampai rentenir keliling.

Motor ini adalah bukti bahwa ada yang bisa dibanggakan dari industri manufaktur Indonesia. Selama masa produksinya yang panjang, 1984—2005 (21 tahun), semua komponennya diproduksi di Indonesia oleh PT Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor). Produksi WIN 100 tidak hanya terbatas untuk memenuhi kebutuhan lokal (terutama instansi yang membutuhkan fleet vehicle, kendaraan dinas), tapi juga untuk diekspor ke negara-negara Asia Tenggara, terutama Vietnam.

Hingga hari ini, kamu masih bisa menemukan si WIN 100 bertebaran di sekujur Vietnam, bahkan sampai ada versi mocinnya. Misal kamu sempat baca tulisan turis-turis asing yang road trip keliling Vietnam, kamu akan mendapati WIN 100 menjadi tunggangan andalan mereka. Atau kalau bukan si WIN 100 ya versi mocinnya itu tadi.

Kenapa motor ini begitu populer sebagai kendaraan dinas lapangan di jawatan pemerintah maupun swasta?

Baca Juga:

Kawasaki Ninja H2 untuk Investasi, Pengusaha Muda ini Beli Dua

Trans Jogja Selangkah Lagi Jadi Arwah, Dibunuh Revolusi Leasing

Tips Mengendarai Honda Vario 150 Biar Efisien Waktu dan Bensin: Studi Kasus Rute Jogja-Klaten

Ada beberapa faktor, antara lain harga, desain, kemampuan, dan konsumsi bahan bakar.

Harga WIN 100 relatif murah dibanding motor-motor sport atau semi-sport di zamannya. Bandingkan saja dengan harga Honda GL Max, GL Pro, Suzuki TS, atau Yamaha RX King (motor yang sekarang jadi kutukan buat warga Indonesia).

Dari segi desain, WIN 100 terlihat ramping, menggunakan rangka permata ala motor trail, dan jarak mesinnya cukup jauh dari tanah (hal ini dimungkinkan karena posisi mesinnya tidur, seperti motor bebek). Desain seperti ini membuatnya mampu menjalankan tugas layaknya motor trail.

Selain itu, WIN 100 juga terkenal tangguh menaklukkan tanjakan. Tentunya kemampuan ini tak lepas dari desainnya tadi. Dalam hal kemampuan, Win 100 mirip sarung Atlas: resmi bisa, santai bisa; aspal bisa, off-road bisa. Jangan lupa, ketika Farid Gaban dan Ahmad Yunus melakukan ekspedisi Zamrud Khatulistiwa mengelilingi Indonesia selama setahun, motor yang mereka gunakan adalah WIN 100.

Yang kemudian paling penting adalah motor ini superirit. Saking iritnya mesin 97 cc si WIN 100, saya sampai lupa apa kepanjangan SPBU.

Itulah alasan mengapa saya sekarang menunggangi WIN 100. Ketika bermaksud membeli motor yang bisa dipakai ke gunung dan ke pantai demi menumbuhkan cinta tanah air dan bangsa pada anak saya, saya sempat pengin beli motor trail. Pilihan pertama tentu trail sejuta umat itu: Kawasaki KLX. Tapi, ternyata harganya dua puluhan juta lebih. Ya tentu saya males (baca: nggak punya duit).

Memang ada pilihan lain: Viar Cross X, produksi lokal Semarang yang harga on the road­-nya 16 juta. Buat kocek saya, harga sekian masih terasa mahal. Beruntung saya sempat konsultasi dengan seorang kawan yang mantan off-roader. Ia langsung bilang, “Bos, kalau sampean pengin beli motor yang ‘layak terabas’ tapi murah, cari saja Honda WIN 100.”

Benar saja, di OLX saya mendapati beberapa orang menawarkan WIN 100 dengan harga berkisar 4 sampai 7 juta. Dengan banderol segitu, bayangkan berapa juta uang yang bisa saya hemat (kalau ada sih) untuk dipakai membeli buku buat anak saya?

Maka, hari ini, setelah genap enam bulan memakai WIN 100 keluaran terakhir (2005, tapi dengan STNK 2006), saya membuktikan sendiri kenapa motor ini begitu populer sampai-sampai desainnya tidak pernah berubah sejak diproduksi pertama pada 1984.

WIN 100 adalah motor tangguh favorit kelas pekerja. Motor ini sangat populer di kawasan yang membutuhkan kendaraan dengan kemampuan menanjak. Kata seorang kawan aktivis lingkungan, orang-orang di pedesaan Malang selatan sangat menggemarinya karena cocok untuk bekerja di medan berat.

Di Kecamatan Dau atau Wagir, misalnya, saya sering melihat orang membawa rumput untuk pakan ternak dengan motor ini. Sampai-sampai ketika suatu kali saya membawa motor itu ke air terjun Coban Glotak di Wagir, orang-orang sana berbicara dengan saya seolah-olah saya salah satu warga desa itu.

Ketika Mei lalu saya mengikuti Kemah Sastra III di Kebun Teh Medini, Kendal, saya juga mendapati motor ini dipakai untuk menjual bakso. Kata si bapak penjual bakso, motor ini ia miliki sejak 2006 dan belum pernah memberinya masalah serius. Padahal ia memakai motor ini untuk naik turun jalan berbatu.

Selama 11 tahun, dia hanya perlu turun mesin sekali dan mengganti kampas koplingnya secara teratur. Saya nggak heran sih. Yang jadi pertanyaan saya justru bagaimana mungkin orang jualan bakso tanpa bermodal mangkuk dan sendok seperti si bapak.

Demikianlah kisah si legenda WIN 100, motor yang seperti sejumlah muka lama di kabinet Jokowi, adalah saksi Orde Baru yang berhasil melewati Reformasi. Bukan Honda Karisma yang dipuji-puji Arie Sadhar, WIN 100-lah yang mestinya bisa menumbuhkan kebanggaan kepada negeri. Bukan RX King yang sekarang kalau nggak jadi tunggangannya preman ya jadi akomodasi kampanye, WIN 100-lah motor yang dikendarai Rano Karno ketika menjadi si Doel anak sekolahan.

Jadi, kawan-kawan redaktur Mojok yang terhormat, sampean boleh saja memuat Honda Karisma sebagai artikel tentang motor pertama di Otomojok. Tapi, dosa semacam itu harus ditebus segera dengan memuat soal Honda Win. Jangan lupa: bangsa yang besar menghargai jasa motor kelas pekerjanya.

Tulisan ini saya tutup dengan mendeklarasikan Honda WIN 100 #menolakpunah #sayaindonesiasayahondawin #iniwinkumanawinmu.

Tags: hondahonda win 100sepeda motoryamaha rx king
Wawan Eko Yulianto

Wawan Eko Yulianto

Artikel Terkait

Kawasaki Ninja H2 2022

Kawasaki Ninja H2 untuk Investasi, Pengusaha Muda ini Beli Dua

30 Juni 2022
Trans Jogja Selangkah Lagi Jadi Arwah Berkat Revolusi Leasing MOJOK.CO

Trans Jogja Selangkah Lagi Jadi Arwah, Dibunuh Revolusi Leasing

9 Mei 2022
Tips Mengendarai Honda Vario 150 Biar Efisien Waktu dan Bensin MOJOK.CO

Tips Mengendarai Honda Vario 150 Biar Efisien Waktu dan Bensin: Studi Kasus Rute Jogja-Klaten

7 Maret 2022
Rivalitas Yamaha Jupiter MX-King vs Honda Supra GTR, Penegas Eksistensi Motor Transmisi Manual MOJOK.CO

Rivalitas Yamaha Jupiter MX-King vs Honda Supra GTR, Penegas Eksistensi Motor Transmisi Manual

28 Februari 2022
Alasan Saya Lebih Pilih Honda Genio daripada Scoopy

Alasan Saya Lebih Pilih Honda Genio daripada Scoopy

14 Januari 2022
Honda Win 100 MOJOK.CO

Honda Win 100, Motor Pak Lurah yang Harganya Sekarang Makin Kebangetan

11 Januari 2022
Pos Selanjutnya
sepak bola brazil mojok

Jurus Kepepet yang Justru Mengubah Cara Sepak Bola Diberitakan

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
win 100 mojok

Kalau Kamu Tahu Honda WIN 100, Masa Kecilmu Orba Banget

30 Juni 2017
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022

Cara Hadapi Henry Subiakto Menurut Mahasiswanya, Itu Lho Staf Kominfo yang Unggah Liputan Narasi TV Tanpa Watermark

3 November 2020
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022

Terbaru

world water forum mojok.co

Persiapan Dua Tahun, Indonesia Dipercaya Gelar Forum Air Dunia 

11 Agustus 2022
Teror Hantu Penghuni Patung Loro Blonyo MOJOK.CO

Teror Hantu Penghuni Patung Loro Blonyo

11 Agustus 2022
Kezaliman Barcelona Terhadap Frenkie De Jong

Kezaliman Barcelona Terhadap Frenkie De Jong

11 Agustus 2022
Ketua LPSK mengatakan perlindangan istri Ferdy Sambo bisa dibatalkan

Kurang Kooperatif, LPSK Sebut Permohonan Perlindungan Istri Ferdy Sambo Bisa Dibatalkan

11 Agustus 2022
mendag zulhas mojok.co

Mendag Zulhas Sebut Harga Kebutuhan Pokok DIY Paling Rendah

11 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In