ADVERTISEMENT
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Malam Jumat

Ketemu Kuntilanak di Jalan Alternatif yang Sepi dan Angker

Redaksi oleh Redaksi
17 Mei 2018
0
A A
Malam-Jumat-MOTOR.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Ini kejadian yang terjadi sekitar tahun 2011 di Bogor. Sebuah pengalaman seram sekaligus jenaka yang sampai sekarang masih terus terbayang dalam ingatan saya.

Kala itu, saya dan beberapa kawan sedang ngumpul-ngumpul malam di salah satu rumah kawan. Maklum, namanya juga anak muda, suka ngumpul-ngumpul malam hari. Yah, sekadar nongkrong, ngerumpi, atau kadang gitaran nggak jelas.

Entah karena gabut atau bosan, salah seorang kawan, sebut saja namanya Heri, ijin pamit sebentar. Katanya ia mau ke pom bensin untuk mengisi bensin sekalian beli rokok.

Begitu Heri bilang mau ke pom, saya kemudian meminta untuk ikut, selain karena pengin cari angin, saya juga teringat kalau bensin motor saya juga hampir habis. Maka, berangkatlah kami berdua mengendarai motor masing-masing.

Saya dan Heri akhirnya tiba di pom bensin. Di sana, kami mengisi motor full tank.

Nah, di sinilah kisah dimulai. Heri mengajak saya untuk balik ke tempat tongkrongan tidak melewati jalan utama, melainkan jalan alternatif. FYI nih ya, jalur jalan dari pom ke rumah kawan yang kami jadikan tongkrongan itu ada dua, yaitu jalan utama dan jalan alternatif. Jalan utama adalah melewati jalan besar, sedangkan jalan alternatif adalah jalan memutar melewati areal perkebunan dan kompleks pemakaman yang memang terkenal sepi dan angker.

Baca Juga:

Teror Kuntilanak dan Hantu Serdadu KNIL di Gang Kubur Jakarta MOJOK.CO

Teror Kuntilanak dan Hantu Serdadu KNIL di Gang Kubur Jakarta

25 Mei 2023
Warisan Ibu dan Kemampuan Khusus dari Keluarga di Tegal MOJOK.CO

Warisan Ibu dan Kemampuan Khusus dari Keluarga di Tegal

18 Mei 2023

Karenanya, ketika Heri mengajak, ehm, lebih tepatnya menantang untuk pulang lewat jalan alternatif, saya langsung menganggap bahwa ia memang benar-benar sedang cari perkara.

Saya tentu saja ingin menolak, selain karena saya memang agak takut, saya juga males untuk memutar jauh. Namun, entah kenapa, jiwa kepemudaan saya berontak, saya enggan disebut cemen, pengecut, atau apalah. Akhirnya, saya beranikan diri untuk menuruti ajakan Heri balik melewati jalan alternatif.

Singkat cerita, meluncurlah kita berdua melewati jalan alternatif yang bagi saya begitu menyeramkan itu. Sesampainya di areal jalan perkebunan, saya sudah merasa ada yang tidak beres. Saya memasang mata setajam-tajamnya. Takut kalau ada apa-apa.

Posisi saya waktu itu berada di depan, sedangkan Heri di belakang saya.

Di jalan perkebunan yang sangat gelap dan sepi itu, saya berkali-kali membunyikan klakson, karena mitosnya memang kalau berjalan di jalan yang sepi dan angker, kita harus membunyikan klakson sebagai tanda uluk salam kepada penghuni daerah tersebut agar kita tidak diganggu.

Di jalan areal perkebunan ini, motor kami berdua tidak bisa berjalan dengan kecepatan maksimal, sebab kontur jalanannya adalah aspal bopeng yang memang sudah lama tidak terawat, sehingga kalau memaksa ngebut, dikhawatirkan motornya yang malah rusak.

Ketika mulai memasuki jalanan area pemakaman, Heri tiba-tiba membunyikan klakson. Saya pikir itu adalah tanda klakson untuk minta ijin seperti yang saya lakukan tadi sewaktu mulai memasuki jalan areal perkebunan. Namun kemudian saya merasa itu bukan bunyi klakson ijin, sebab Heri membunyikannya terus-terusan.

Dalam hati saya sewot, ngapain sih ini anak nglakson terus-terusan. Berisik. Padahal klakson satu kali juga sudah cukup sebagai tanda salam.

Usut punya usut, ternyata Heri ini nglakson terus-terusan karena ia melihat ada kuntilanak sedang berdiri di salah satu pohon di dekat jalan area makam.

Saya tak sadar kalau ternyata maksud Heri membunyikan klakson terus-menerus adalah agar saya mempercepat laju motor saya sebab ia ingin ngebut tapi terhalang oleh motor saya yang memang berjalan di tengah (jalannya sempit).

Karena Heri terus-menerus nglakson, saya akhirnya mangkel juga. Dengan kesal, saya mencoba menengok ke belakang (karena motor saya tak ada spionnya).

Dan bedebah…

Saya terkesiap dengan apa yang saya lihat. Ternyata ada kuntilanak yang duduk mbonceng di jok belakang motor Heri. Kuntilanak tersebut menatap saya dengan wajahnya yang begitu menyeramkan. Heri agaknya belum sadar kalau ia punya penumpang.

Saya tentu saja kaget dan takut setengah mati.

Melihat pemandangan yang demikian, tanpa banyak ba-bi-bu, langsung saja saya gaspol motor saya meninggalkan Heri dan penumpangnya itu. Ketakutan saya mengalahkan kesetiakawanan. Ketakutan saya juga mengalahkan kepedulian saya pada kondisi motor. Saya tak peduli motor rusak karena nekat ngebut di jalan jalanan hancur.

Setelah beberapa waktu, saya akhirnya sampai juga di rumah kawan saya.

Heri kemudian baru sampai sekitar lima belas menit kemudian. Alhamdulillah, ia tiba tanpa membawa penumpang.

Setelah turun dan duduk, Heri kemudian bercerita soal ia melihat kuntilanak di pohon di dekat jalan areal pemakaman. Ia juga bercerita alasan kenapa tadi terus-menerus membunyikan klakson.

Setelah ia selesai bercerita, baru kemudian saya cerita tentang kuntilanak yang tadi saya lihat sedang membonceng mesra di jok belakang motornya.

Heri tampak syok dan kaget. Tadinya ia tak percaya. Namun begitu dia ingat dengan bagaimana reaksi saya yang mendadak ngebut tadi, barulah kemudian ia percaya.

Heri lemas. Namun ia masih sempat-sempatnya berseloroh pengin kembali ke jalan alternatif tadi karena si penumpang belum sempat memberikan ongkos ojek.

~@ebehebeh

Terakhir diperbarui pada 24 Mei 2018 oleh

Tags: kuntilanakngebutojek
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Teror Kuntilanak dan Hantu Serdadu KNIL di Gang Kubur Jakarta MOJOK.CO
Malam Jumat

Teror Kuntilanak dan Hantu Serdadu KNIL di Gang Kubur Jakarta

25 Mei 2023
Warisan Ibu dan Kemampuan Khusus dari Keluarga di Tegal MOJOK.CO
Malam Jumat

Warisan Ibu dan Kemampuan Khusus dari Keluarga di Tegal

18 Mei 2023
Silaturahmi ke Gunung Salak yang Mistis: Hutan Bambu yang Penuh Kuntilanak. MOJOK.CO
Malam Jumat

Silaturahmi ke Gunung Salak yang Mistis: Hutan Bambu yang Penuh Kuntilanak (Bagian 1)

30 Maret 2023
Berkah ojek muktamar muhammadiyah
Bertamu Seru

Berkah Tukang Ojek yang Jadi Saksi Sejarah Muktamar Muhammadiyah

20 November 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya

Cara Menjadi Orang Islam Sejati

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dan Misteri Makam Kuno yang Muncul di Musim Kemarau MOJOK.CO

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dan Misteri Makam Kuno yang Muncul Saat Waduk Mengering

16 September 2023
menentukan ukuran kondom. MOJOK.CO

Panduan Menentukan Ukuran Kondom dan Jenisnya, Salah Pilih Bisa Berakibat Fatal

17 September 2023
Rekomendasi Unit Kegiatan Mahasiswa Untuk Mahasiswa Baru MOJOK.CO

Rekomendasi Unit Kegiatan Mahasiswa untuk Mahasiswa Baru

16 September 2023
Daftar Lengkap Flyover di Jogja, Ada yang Dijuluki Sebagai Tempat Menangis Terbaik MOJOK.CO

Kisah di Balik 5 Flyover di Jogja, Ada yang Dijuluki Sebagai Tempat Menangis Terbaik

22 September 2023
100 Daftar Harga Rokok di Indomaret - Ega Balboa Mojokdotco

100 Daftar Harga Rokok di Indomaret September 2023

19 September 2023
Suasana UKSW Salatiga zaman dahulu MOJOK.CO

Dosen UGM Rela Bolak-balik Salatiga demi Mengajar Mahasiswa

19 September 2023
3 Langkah Gojek Ciptakan Rasa Aman dalam Ekosistemnya MOJOK.CO

3 Langkah Gojek Ciptakan Rasa Aman dalam Ekosistemnya

22 September 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In