Ditegur Tiga Makhluk Gaib yang Tak Suka Rumah Hantu - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Malam Jumat

Ditegur Tiga Makhluk Gaib yang Tak Suka Rumah Hantu

Redaksi oleh Redaksi
4 April 2019
0
A A
rumah hantu
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Di acara pentas seni kelas senior, kami memilih mengadakan rumah hantu. Siapa sangka, kami malah ditegur oleh penunggu kelas yang berkeberatan!

Ini kisah Amel yang terjadi hampir 10 tahun yang lalu, saat ia masih duduk di bangku kelas 9 SMP. Sebagai murid di tahun terakhir, Amel dan seluruh anak kelas 9 harus bersiap menyambut pentas seni kelas senior di bulan Agustus, sekaligus merayakan ulang tahun SMP-nya.

Semua kelas diberi kebebasan untuk membuka usaha—ada yang memilih berjualan bakso, roti isi, atau mengadakan atraksi menarik seperti pembacaan kartu tarot. Kelas Amel, sementara itu, mencoba melakukan hal yang tak pernah dilakukan sebelumnya: membuka rumah hantu.

“Yakin, nih? Siapa yang mau jadi hantunya?”

Anak-anak perempuan bergidik ngeri dan menggelengkan kepala cepat-cepat. Jelas, mereka tak mau dipilih menjadi hantu bohong-bohongan.

Baca Juga:

Rumah Hantu Malioboro dan Alasan Orang-orang Suka Sesuatu yang Horor 

Ida, Perempuan Penghuni Avanza Veloz

Asrama Itu Berdiri di Atas Lahan Pemakaman (Bagian 1)

“Aku, Miftah, Ridho, dan Andre bisa saja jadi hantu. Tapi mungkin lebih seru kalau kamu juga ikutan, Mel. Hitung-hitung, sebagai pengusul utama. Hehe.”

Amel menghela napas. Kebiasaan, batinnya. Mentang-mentang dia menjabat sebagai ketua kelas, teman-temannya sering kali melimpahkan beban padanya. Ia mengakui bahwa dirinya yang pertama mencetuskan ide rumah hantu, tapi itu kan karena ia terinspirasi pentas seni kakaknya di SMA yang mengadakan rumah hantu. Lagian, seluruh temannya setuju—jadi kenapa hanya dia yang harus bertanggung jawab?

“Dina juga kayaknya cocok,” celetuk Miftah tiba-tiba. Yang dimaksud oleh Miftah adalah gadis pendiam yang selalu duduk di kursi baris keempat dari depan dan tidak punya teman satu meja. Dina adalah teman Amel yang berambut panjang dan super pendiam.

“Kamu mau, Din?” tanya Amel, berusaha tetap kalem meski ia sendiri sesungguhnya takut kalau disuruh menjadi hantu.

Dina hanya senyum-senyum saja, mungkin terlalu malu untuk menolak, tapi tidak ingin juga melewatkan kesempatan untuk di-notice teman-teman.

“Din?” desak Amel. Dina akhirnya mengangguk. Seluruh kelas bertepuk tangan.

Lalu, dimulailah hari-hari persiapan rumah hantu. Amel mencari rekaman suara horor yang mengerikan untuk dipakai sebagai backsound. Beberapa orang datang ke kelas dengan berkarung-karung daun kering untuk ditebarkan di lantai demi menguatkan citra si rumah hantu. Kain-kain hitam direntangkan untuk membentuk jalur masuk hingga keluar pengunjung. Cat asturo telah dibeli untuk merias wajah para calon hantu-hantuan nantinya.

Malam itu pun tiba—malam gladi resik pentas seni kelas senior. Selain acara khusus tiap kelas, seluruh siswa memang wajib mengirimkan perwakilan untuk maju ke atas panggung, baik untuk dance, band, maupun penampilan akustik. Jadi, sembari menyelesaikan persiapan acara kelas, beberapa siswa juga menunggu giliran untuk naik ke atas panggung.

Selepas waktu magrib, Amel dikejutkan dengan gerombolan teman sekelasnya yang pucat pasi.

“Mel, gawat.”

“Kenapa?”

“Sepertinya ada yang keberatan sama rumah hantu kita.”

Kelas Amel berencana menjual permen lolipop di pentas seni besok dan seluruh permen ini disimpan di dalam kelas yang sudah selesai dengan persiapan rumah hantu. Mengejutkannya, malam itu, permen-permen lolipop ini tampak meleleh, seolah-olah baru saja dijilat oleh seseorang—atau sesuatu—secara berlebihan. Amel mengira ini ulah cuaca, tapi malam itu dingin sekali dan makanan serupa di meja seluruhnya tampak baik-baik saja.

Adalah Firda, adik kelas Amel yang kemudian datang ke kelas mereka. Konon, Firda bisa berkomunikasi dengan makhluk-makhluk yang tak tampak, termasuk apa-apa saja yang menunggui kelas Amel dan teman-temannya. Cukup lama Firda berada di kelas dengan pintu tertutup, hingga akhirnya ia keluar dan tampak sedikit cemas.

“Setidaknya ada tiga,” ujar Firda, “ada tiga penjaga kelas kalian yang keberatan. Badannya besar-besar sekali dan mereka jelas marah karena menurut mereka rumah hantu adalah lelucon yang tidak lucu.”

Amel dan teman-temannya diam.

“Mereka tidak ingin ini dilanjutkan.”

Kelas Amel kalang kabut. Pentas seni hanya tinggal besok pagi dan mereka harus mengubah konsep? Yang benar saja!

“Apa tidak bisa dinego?” kata Amel, pasrah.

Firda mengangkat bahu, tapi sebentar kemudian ia kembali masuk ke kelas. Tak berapa lama, ia kembali lagi.

“Mereka bersedia, tapi dengan syarat tertentu.”

Amel dan teman-temannya diminta menggeser jalur pengunjung di rumah hantu. Rupanya, penunggu kelas mereka tak suka jika area tempat mereka berdiam harus dilewati manusia yang ditakut-takuti hantu bohongan nantinya. Semua siswa yang masih punya nyali malam itu pun bergotong royong mengatur ulang posisi kain hitam sambil berdoa dalam hati agar tak diganggu yang tak tampak mata.

“Dan,” tambah Firda, “mereka minta ditandai dengan sesuatu agar kalian tak masuk ke area mereka selama rumah hantu berlangsung.”

Diberikanlah kemudian tiga pot bunga di tiga titik terpisah dalam kelas Amel. Seluruhnya dilakukan hati-hati agar tak menyinggung siapa pun dan apa pun yang ada di sana. Rumah hantu pentas seni belum mulai, tapi horor jelas sudah terasa.

“Sudah,” kata Firda, “Itu saja pinta mereka.”

Rumah hantu di pentas seni kelas senior itu tetap berjalan akhirnya. Namun, Amel batal menjadi hantu-hantuan. Nyalinya terlalu kecil setelah tahu bahwa penunggu kelas akan mengawasinya sepanjang hari, sementara ia berpura-pura menjadi pocong, kuntilanak, suster ngesot, atau apa pun peran yang bakal diberikan teman-temannya.

“Dina, nggak apa-apa tetap jadi kuntilanak?” tanya Miftah di pagi hari sebelum pentas seni dibuka untuk umum.

Dina diam saja dan menunduk, seperti biasa. Tatapan matanya kosong, tapi senyumnya lebar sekali.

Ah, kami lupa memberi tahu Dina karena semalam ia tidak datang ke gladi resik, batin Miftah. Dari tadi, Dina duduk diam di pojokan kelas, sementara seluruh temannya menunggu di luar kelas. Sialnya, Dina duduk tepat di sebelah pot bunga yang semalam sudah diatur karena permintaan penunggu kelas. (A/K)

Tags: kuntilanakmakhluk gaibpentas senirumah hantu
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

horor rumah hantu malioboro

Rumah Hantu Malioboro dan Alasan Orang-orang Suka Sesuatu yang Horor 

21 Mei 2022
Ida, Perempuan Penghuni Avanza Veloz MOJOK.CO

Ida, Perempuan Penghuni Avanza Veloz

28 April 2022
Asrama Itu Berdiri di Atas Lahan Pemakaman (Bagian 1) MOJOK.CO

Asrama Itu Berdiri di Atas Lahan Pemakaman (Bagian 1)

31 Maret 2022
spirit doll, rumah hantu, rumah sakit MOJOK.CO

Spirit Doll di Rumah Hantu Kami Menyerap Arwah dari Rumah Sakit

20 Januari 2022
Rumah Hantu Darmo Surabaya, Tak Seangker Cerita yang Beredar

Rumah Hantu Darmo Surabaya, Tak Seangker Cerita yang Beredar

2 Januari 2022
Anjing Bapak MOJOK.CO

Anjing Bapak

16 Desember 2021
Pos Selanjutnya
Kelakuan Pelamar Kerja dan Segala Ketidaksiapannya saat Wawancara

Sri Mulyani Lagi-lagi Jadi Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik, dan Fadli Zon Lagi-lagi Menyinyirinya

Komentar post

Terpopuler Sepekan

rumah hantu

Ditegur Tiga Makhluk Gaib yang Tak Suka Rumah Hantu

4 April 2019
Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
Bogor: Kota Paling Ideal di Indonesia untuk Pensiun MOJOK.CO

Kota Bogor: Kota Paling Ideal di Indonesia untuk Pensiun

2 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022

Cara Hadapi Henry Subiakto Menurut Mahasiswanya, Itu Lho Staf Kominfo yang Unggah Liputan Narasi TV Tanpa Watermark

3 November 2020
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022

Terbaru

tur blackpink mojok.co

Gelar Tur Dunia, BLACKPINK akan Tampil di Jakarta Tahun Depan

9 Agustus 2022
REKOMENDASI 5 ANIME JEPANG 18+

REKOMENDASI 5 ANIME JEPANG 18+

9 Agustus 2022
Pelabuhan terbesar di kalimantan mojok.co

Bernilai Rp 2,9 Triliun, Jokowi Resmikan Pelabuhan Terbesar di Kalimantan

9 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
tarif ojek online mojok.co

Kemenhub Terbitkan Aturan Baru Batas Tarif Ojol, Ini Rinciannya

9 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In