ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Sosok

Komandan Bambang Pacul Membuat Ribuan Orang Biasa Berani Bermimpi Jadi Orang Besar

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
2 April 2024
0
A A
Bambang Pacul membuat ribuan orang biasa berani bermimpi besar MOJOK.CO

Ilustarsi Penglaju Asal Purwokerto dan Para Korea Lain yang Kecewa Karena Tak Bisa Ikut Peluncuran Buku Bambang Pacul di Jogja (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Ada tidak kurang dari 300 anak muda, laki-laki maupun perempuan, berduyun-duyun memenuhi Joglo Panglipuran Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (8/2/2023), dalam sebuah acara bertajuk “Kongkow Bambang Pacul”. Itu adalah momen kali pertama saya melihat sosok Bambang Pacul dari jarak yang cukup dekat, mendengar bagaimana caranya berbicara.

Seandainya tidak ada pembatasan jumlah maksimum peserta, tentu angkanya bisa membeludak, lebih dari 300 peserta. Tapi angka 300 itu pun sudah cukup membuat takjub. Sebab, bagaimana bisa sosok berusia 67 tahun itu, alias eyang-eyang, bisa menarik atensi besar dari milenial dan gen z? Sosok politisi pula.

Dalam sesi kongkow yang berlangsung dari pukul 15.00 WIB-17.00 WIB itu, anak-anak muda itu bahkan tampak menyimak dengan antusias dan serius apa yang Bambang Pacul katakan, sembari sesekali tergelak saat Bambang Pacul berkelakar dan ngomong ceplas-ceplos.

Paling mutakhir, sosok yang akrab dengan panggilan Komandan Pacul itu menggemparkan sebuah penerbit populer di Jogja: Buku Mojok. Buku tentang Komandan Pacul berjudul Mentalitet Korea Jalan Ksatria Komandan Bambang Pacul terbitan Buku Mojok terjual 2000 lebih eksemplar hanya dalam kurun 10 hari sejak hari pertama pra-pesan per Selasa (19/3/2024). Angka yang tentu masih akan terus bertambah.

Berdasarkan data dari Buku Mojok, para pemesan pun tidak hanya dari Jawa saja. Bahkan luar Jawa seperti Sumatera pun ada. Semakin menegaskan betapa fenomenalnya sosok Komandan Pacul.

Anak muda butuh sosok jujur seperti Bambang Pacul

“Di saat orang jengah dengan intrik kekuasaan, Komandan Pacul hadir dengan keterbukaan dan kejujuran. Suatu hal yang mulai hilang dalam politik kita,” ungkap Direktur Buku Mojok, Aditia Purnomo merespons fenomena Komanda Pacul, Senin (1/4/2024).

Sudah jamak diamini bahwa Komandan Pacul adalah sosok politisi yang apa adanya dan cenderung ceplas-ceplos. Tapi justru itulah yang kemudian jadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak muda, menyusul kejengahan mereka terhadap politisi-politisi yang penuh pencitraan.

Bambang Pacul membuat ribuan orang biasa berani bermimpi besar MOJOK.CO
Bambang Pacul membuat ribuan orang biasa berani bermimpi besar. (Instagram/@komandanpatjul)

Menurut Adit, sapaan akrabnya, Buku Mojok sendiri sebelumnya pernah menerbitkan buku dengan animo yang sama besarnya dengan animo buku Mentalitet Korea. Hanya saja, buku yang meledak sebelumnya adalah buku bertema populer.

Oleh karena itu, bagi Adit, menjadi pencapaian besar bagi Buku Mojok ketika buku dengan tema non-populer seperti Mentalitet Korea berhasil menyedot animo yang begitu besar.

“Apalagi pemikirannya tentang korea ini bisa dijelaskan dengan bahasa yang mudah untuk orang awam pahami” jelas Adit.

“Untuk orang dengan jabatan yang tinggi, baik di partai atau parlemen, Komandan saya akui kehebatannya karena masih merawat akar dan turba ke masyarakat langsung,” sambungnya.

Atas catatan-catatan di atas, tak ayal jika buku Mantelitet Korea langsung jadi buruan para pembaca, terutama dari kalangan korea-korea: orang-orang yang berangkat dari kalangan menengah bawah. Mereka ingin menyelami lebih dalam mengenai konsep ‘korea’ yang Bambang Pacul populerkan.

Orang-orang kecil berani bermimpi besar

Dari ribuan orang yang telah memesan buku Mentalilet Korea, saya mengambil testimoni dari Dua orang. Satu orang yang bukunya sudah di tangan dan satu orang yang baru berniat untuk memesan.

Akmal (25), Koordinator Wilayah Orang Muda Ganjar (OMG) Jawa Tengah untuk Pemilu 2024 melihat Komandan Pacul sebagai fenomena politik yang positif. Menurutnya, Komandan Pacul membuat politik terasa begitu asyik alih-alih panas dan penuh ketegangan.

Maka, ketika mengetahui ada buku tentang pemikiran Komandan Pacul (Mentalitet Korea), Akmal mengaku tertarik. Ia merasa perlu menyelami alam pikir Komandan Pacul.

“Kalau soal ‘korea’ sepengetahuanku sebenernya sudah banyak politisi sampaikan ya. Cuma akhirnya nggak boom di kalangan anak muda karena pembawaan personal si politisi yang biasa aja. Beda dengan pembawaan Pak Pacul yang khas dan masuk di kita-kita,” ucap Akmal saat saya hubungi, Minggu (31/3/2024) malam WIB.

Konsep ‘korea melenting’ dari Komandan Pacul, di mata Akmal, membuat banyak anak muda, bahkan dari kalangan biasa sekalipun punya kepercayaan diri untuk terjun dan bertekad menjadi orang besar lewat jalur politik.

Sementara Ikhsanun (24) mengaku tertarik membeli buku Mentalitet Korea karena termotivasi dengan jargon “Korea-Korea Melentinglah!”. Bagi Ikhsanun jargon yang berangkat dari ‘ceramah-ceramah’ Komandan Pacul di banyak kesempatan itu mampu menumbuhkan semangat anak muda dari kalangan orang biasa sepertinya untuk berani bermimpi jadi orang besar, entah di dunia politik maupun yang lain.

Karena memang menurut Komandan Pacul melenting bisa lewat jalur mana saja. Yang terpenting sebelum melenting adalah harus punya mentalitet korea lebih dulu. Mentalilet yang seperti apa itu? Jawabannya ada di buku. Ikhsanun sendiri sudah menerima buku pesanannya dan langsung membacanya dengan antusias.

“Bukunya menarik. Bicara nilai-nilai filosofis Jawa yang jarang terungkap, tapi bahasa penulisannya khas dan mudah diterima. Lengkap Ilustrasi penunjang pula,” beber pemuda yang bekerja di salah satu percetakan di Jogja tersebut.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Buku Rakjat Toko Buku Original (@bukurakjat)

Buku Mentalitet Korea bukan hanya tentang sosok Bambang Pacul

Buku Mentalitet Korea Jalan Ksatria Komandan Bambang Pacul sendiri berisi tujuh bab yang terurai dalam 114 halaman. Tujuh bab tersebut antara lain:

I: Dari Pacul Menjadi Komandan

II: Mentalitet Korea

III: Korea-Korea Melentinglah

IV: Jalan Ksatria

V: Memilih Pendamping

VI: Memayu Hayuning Bawana

VII: Memasuki Babak Pangkur

Buku ini memang sedikit banyak menyinggung soal perjalanan hidup Bambang Pacul, dari perkara pemberian nama hingga perjuangannya selama masih menjadi seorang korea, sebelum akhirnya melenting menjadi sosok yang publik kenal saat ini.

Namun yang tak kalah menarik dari itu, buku ini mencoba menyajikan pemikiran-pemikiran Komandan Pacul yang berlandaskan filosofi Jawa. Pemikiran yang saya kira bisa digunakan sebagai bekal hidup bagi para korea.

Jangan khawatir tak paham. Sebab, filosofi-filosofi Jawa tersebut selain memang telah Komandan Pacul sampaikan dengan ‘bahasa merakyat’, juga coba sang penulis (Puthut EA) tulis dengan bahasa yang sangat ringan dan tidak jelimet. Tak harus bergelar sarjana untuk menangkap gagasan besar dalam buku ini.

Pertimbangan tak main-main Puthut EA menulis Mentalitet Korea

“Saya membuat buku ini dengan konsep yang mudah pembaca awam pahami,” tutur Puthut EA selaku penulis.

Sebagai seorang penulis, Puthut EA tentu ingin karyanya dibaca makin banyak orang. Namun khusus saat menulis buku Mentalitet Korea, Puthut EA mengaku memiliki motif tambahan, yakni mengupayakan agar buah pikir Komandan Pacul bisa banyak orang mengerti dengan cara yang (semoga) mudah.

Bambang Pacul membuat ribuan orang biasa berani bermimpi besar MOJOK.CO
Puthut EA, penulis buku “Mentalitet Korea Jalan Ksatria Komandan Bambang Pacul”. (Instagram/@puthutea)

Sebab, pemikiran atau gagasan Komandan Pacul semuanya berbasis ilmu kehidupan. Orang-orang, khususnya kalangan korea, perlu belajar ilmu kehidupan itu agar mentalitet kekoreaannya terbentuk.

“Dalam banyak hal, beliau tipikal orang yang selalu menyemangati. Di era sekarang, apalagi di dunia para korea, hidup tidak pernah mudah. Mereka butuh suntikan optimisme dan gairah hidup,” beber Puthut EA, Senin (1/4/2024).

“Uniknya lagi, kalimat-kalimat motivasi Pak Bambang Pacul tidak klise ala para motivator,” tegasnya.

Reporter: Muchamad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Siswa Tergoblok Lolos SNBP Universitas Brawijaya Malang, Guru BK Tak Mau Apresiasi tapi Malah Meremehkan Berujung Nasibnya Jadi Tertawaan

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

 

Terakhir diperbarui pada 2 April 2024 oleh

Tags: Bambang Paculbuku karya puthut eabuku mentalitet koreaBuku Mojokkomandan bambang paculkomandan paculKoreakorea-korea melentinglahmentalitet koreapilihan redaksiPuthut EA
Iklan
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Tertipu lowongan kerja (loker) palsu di Kalideres, Jakarta Barat MOJOK.CO
Ragam

Tergiur Loker Gaji Besar di Kalideres Jakarta Barat, Uang Jutaan Ludes buat Jaminan Berakhir Terlantar di Ruko Kosong

19 Mei 2025
Kebayoran Baru Jakarta Selatan, merantau ke Jakarta.MOJOK.CO
Ragam

Kebayoran Baru Jadi Saksi Para Sarjana “di-Prank” Kemewahan Jaksel: Nekat Merantau Bermodal Ijazah S1, Berakhir Jadi Tukang Parkir Liar

19 Mei 2025
Hal-hal yang bisa dikerjakan lulusan S2 biar nggak nganggur dari lulusan S2 UGM MOJOK.CO
Ragam

Hal-hal Bernilai Cuan yang Bisa Dikerjakan Lulusan S2 daripada Ngeluh Susah Cari Kerja, Turuti Gengsi hanya Bikin Nganggur

19 Mei 2025
Sulitnya Pegawai Pinjol Menjelaskan ke Tetangga tentang Pekerjaannya: Ngaku Kerja di Bank hingga Jadi Sasaran Pinjam Uang.MOJOK.CO
Ragam

Sulitnya Pegawai Pinjol Menjelaskan ke Orang Tua soal Pekerjaannya: Ngaku Kerja di Bank hingga Jadi Sasaran Pinjam Uang Tetangga

16 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Saat Wisatawan di Jogja Kewalahan Hadapi Pengemis dan Pengamen yang Mengintimidasi. MOJOK.CO mahasiswa event kampus

Mahasiswa Jogja Cari Dana Event Kampus dengan Mengamen: Tanda Kreativitas Mahasiswa Seret atau Dana Kampus yang Mepet Banget?

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Upaya Merawat Candi Borobudur di Magelang agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi. MOJOK.CO

Upaya Merawat Candi Borobudur agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi

13 Mei 2025
Ironi di Balik Perkantoran Mewah Slipi Jakarta Barat: Ijazah S2 Dianggap Tak Berguna, Pekerjanya Sengsara.MOJOK.CO

Ironi di Balik Perkantoran Mewah Slipi Jakarta Barat: Ijazah S2 Dianggap Tak Berguna, Pekerjanya Sengsara

16 Mei 2025
Mall di Malang Bikin Syok Orang Surabaya karena Ngaca di Toilet Saja Bayar dan Pelit Tisu, Kalah sama Indomaret.MOJOK.CO

Mall di Malang Bikin Syok Orang Surabaya karena Ngaca di Toilet Saja Bayar dan Pelit Tisu, Kalah sama Indomaret

15 Mei 2025
Hal-hal menyebalkan yang melekat pada mahasiswa UIN MOJOK.CO

Jadi Mahasiswa UIN Merasa Rendah Diri karena Kena Banyak Label Menyebalkan

13 Mei 2025
Grup Facebook Fantasi Sedarah, sinyal rumah makin tak aman karena hubungan sedarah (inses) MOJOK.CO

Fantasi Menjijikkan 40.000 Ribu Orang di Grup Facebook Fantasi Sedarah, Rumah Sendiri Terasa Makin Tak Aman

16 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.