Strategi jualan ayam geprek di Wonocolo
Saya sebenarnya belum bisa mengonfirmasi secara langsung kepada warung-warung makan di Wonocolo. Saya belum ada kesempatan lagi ke sana.
Hanya saja, rata-rata kasus seperti di atas terjadi hanya pada penjual ayam geprek, yang memang hanya menyajikan menu ayam geprek. Sementara warung-warung dengan menu campuran cenderung masih aman-aman saja.
Yakni warung-warung yang menyediakan ayam geprek sebagai menu alternatif. Seperti misalnya empat warung makan langganan saya di Wonocolo.
Keempatnya tak menjadikan ayam geprek sebagai menu utama. Hanya kalau ada pembeli yang bertanya “Apakah ada ayam geprek?”, maka si pemilik warung baru akan membuatkan.
Tentu menjadi fenomena yang unik, bagaimana persaingan penjual ayam geprek di Wonocolo terkesan lebih kenceng ketimbang warung-warung makan dengan menu campuran (seperti Warteg atau Warung Sederhana).
Lantas apa motifnya gitu, loh? Saya merasa perlu ke Surabaya lagi khusus untuk menyelidiki fenomena ini.
Reporter: Muchamad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono
Cek berita dan artikel lainnya di Google News