Tidak percaya kalau perusahaannya bisa mengalami krisis
Namun, beda dengan seorang emak-emak lain bernama Maria (45). Perempuan asal Jambi ini mengaku penggemar sejati Tupperware sejak terpapar pemasarannya pada 2010-an silam. Botol, berbagai warga dengan ukuran lengkap ia miliki. Begitu pula dengan kotak makan untuk bekal anaknya sekolah.
“Bahkan masih ada yang tersimpan di gudang dalam kardus belum terbuka sejak awal beli,” katanya.
Menurutnya, emak-emak agak galak mewanti-wanti pada anaknya untuk menjaga botol atau kotak makan bermerek itu karena harganya mehong alias mahal.
Pada April 2023 silam, harga saham Tupperware di Amerika sempat mengalami penurunan yang drastis hingga 50% meski kini sudah berangsur membaik. Saat saya beritahu soal itu, Maria agak ragu dan tidak percaya. Ia yakin produk ini akan senantiasa eksis seperti garansi seumur hidupnya.
“Agak sedih, masalahnya kan garansi seumur hidup. Tapi nggak bakal tutup sih kayanya, soalnya kan ada di seluruh dunia,” katanya sedikit polos.
Maria mengaku suka Tupperware tidak semata karena nilai prestisnya. Melainkan, ia percaya kualitasnya yang tahan lama. Plus, tawaran garansi seumur hidup yang menurutnya menjanjikan.
Kendati begitu, tak memungkiri bahwa faktor lingkungan jadi salah satu alasan pemicu ia sempat memborong banyak produk tersebut. Dulu, saat anaknya bersekolah di sebuah yayasan yang cukup elite di daerahnya, hampir semua emak-emak membekali anaknya dengan botol dan wadah makanan bermerek Tupperware.
Beralih ke emak-emak generasi yang lebih muda yang masih kepala tiga, Intan, mengaku pernah mencoba membeli produk Tupperware. Namun, menurutnya di era sekarang sudah lebih banyak pilihan produk murah yang kualitasnya tidak kalah.
“Soalnya skrg udah banyak tempat makan yg harganya lebih murah daripada Tupperware dan lebih beragam model warnanya. Tupperware itu mahal tapi harus diakui bahannya bagus, jadi awet. Aku punya juga tapi nggak tertarik untuk koleksi,” kata Intan.
Tak bisa dimungkiri, bahwa produk asal Amerika Serikat ini telah jadi bagian penting dalam dinamika emak-emak di Indonesia. Jadi memori bagi anak mereka yang merupakan generasi milenial dan Z yang kini sudah beranjak dewasa.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Krisis Tupperware Membuat Emak-emak Khawatir, Stok Botol Baru Masih Banyak di Gudang
Ikuti berita terbaru dari Mojok di Google News