Cerita lucu, pernah menagih utang ke mantan teman kuliah
Secara sederhana, pegawai pinjol ini menjelaskan SOP penagihan. Jadi, seorang desk collection tak sekonyong-konyong marah. Sebelum membentak debitur, ada beberapa ketentuan yang harus dipatuhi.
“SOP pertama, nggak boleh marah. Saat penagihan awal-awal, kita wajib menagih secara halus. Apalagi kalau debiturnya memang tertib,” kata dia.
“Marah itu cuma boleh dipakai kalau debiturnya nggak angkat panggilan berkali-kali, nunggak berbulan-bulan tanpa kepastian, ataupun mereka juga ngegas.”
Soal menagih utang debitur, Dwi punya cerita lucu. Jadi, pegawai pinjol ini memiliki tugas untuk menagih utang seorang debitur. Ketika database dibuka, ternyata yang akan ditagih adalah teman kuliahnya yang dulu pernah sekelas.
“Sumpah itu lucu. Soalnya dia itu terkenal jadi anak tajir, ke teman-temannya nggak itungan gitu. Suka jajanin. Ternyata punya utang belasan juta, mana jatuh temponya udah dua tahun,” kisahnya.
Dengan berat hati, Dwi pun kudu tetap profesional. Mengingat sang debitur sudah berkali-kali “mangkir” dari panggilan telepon, mau tak mau ia menghubunginya sesuai SOP: marah-marah.
“Aku itu diajarin buat punya alter ego. Kalau sedang kerja, ya aku adalah orang lain. Makanya, nggak ada itu perasaan merasa bersalah karena udah misuh-misuhin sampai mengancam teman.”
Pegawai pinjol ngaku ke orang tua kerja di bank
Dwi sendiri merupakan perantau asal Jawa Tengah. Sementara kantornya berada di Jogja. Lucunya, pegawai pinjol ini tak pernah mau jujur ke orang tua soal pekerjaan aslinya.
Selama ini, Dwi mengaku bekerja sebagai customer service sebuah bank swasta. Orang tuanya, sih, percaya-percaya saja. Apalagi melihat penghasilan dia yang memang menjanjikan.
“Pinjol di tempatku itu kesannya udah negatif. Jahat, dianggap lintah darat. Padahal yang resmi ya kerja sesuai aturan. Tapi kalau aku ngaku kerja di pinjol, tetap aja aku dianggap lintah darat.”
Gara-gara ngaku kerja di bank, imbasnya ia jadi sasaran pinjam duit tetangga. Kata Dwi, orang desa memang memandang kalau kerja di bank itu penghasilannya setara dengan PNS.
“Ada anggapan sama orang desa, kalau kerja di bank itu banyak duit gara-gara tiap hari megangnya duit. Hahaha.”
“Nggak tahu aja mereka (tetangga yang utang) kalau aku kerjanya nagihin utang,” tutupnya dengan tawa.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Hidup Sulit Para Honorer Menanti Kejelasan PPPK: Gaji Nunggak, Dirumahkan, Terpaksa Pinjol demi Bisa Makan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












