Seorang pemuda mendapat “pengalaman ngeri” saat nge-gym di Malang, Jawa Timur. Niat hati menjaga kebugaran dan membentuk otot tubuh, eh malah mendapat “bonus” godaan dari cowok-cowok gay.
***
Pengalaman tersebut seperti yang Ricki (24) ungkapkan. Pemuda asal Lumajang, Jawa Timur yang kuliah di salah satu kampus negeri di Malang.
Pengalaman ngeri itu Ricki dapat saat memasuki semester tiga, ketika ia mulai giat-giatnya ke salah satu tempat gym di Malang.
“Ter-influence temen-temen. Karena banyak yang suka gym, aku akhirnya ikut,” tutur Ricki melalui cerita lewat sambungan telepon.
“Pengin juga sih punya tubuh berisi gitu,” bebernya.
Diajak kenalan hingga nyaris check-in hotel
Setelah beberapa bulan rutin ke tempat gym di Malang itu, tubuh Ricki memang sudah mulai terbentuk, Meski masih tipis-tipis.
Tapi lumayan lah ketimbang awal-awal ia kuliah di Malang yang menurutnya agak kurus dan lembek.
Nah, sejak saat itu, ia mulai merasa ada seorang cowok—yang memang langganan di gym tersebut—mulai sok akrab dengan Ricki.
“Ya kukira mencoba akrab untuk pertemanan aja. Karena kan sama-sama langganan di gym itu,” katanya.
Bahkan, menurut Ricki, cowok berkulit putih tersebut sampai meminta akun Instagram dan X Ricki untuk ia follow.
“Aku kasih aja lah. Namanya orang mau berteman. Pikirku waktu itu,” tuturnya.
Setelah saling follow, menurut Ricki, si cowok pun mulai beberapa kali mengirim DM. Seiring waktu, ia juga mulai berani meminta WA Ricki.
Ricki masih tak menaruh curiga. Lagi-lagi, pikirnya, lumayan untuk tambah-tambah teman baru di Malang.
Setelah mendapat WA Ricki, si cowok mulai sering mengirim pesan ke Ricki untuk bertemu, sekadar ngopi atau nyari makan bareng.
“Kadang ngajak ke gym bareng. Tapi aku mulai aneh waktu ini orang mulai intens chat. Maksudku, aneh aja cowok sama cowok chatnya intens,” ujar Ricki.
“Aku ke temen-temenku di kampus aja nggak seintens itu,” sambungnya.
Keanehan itu pun mulai terjawab ketika dalam satu momen cowok tersebut mengirim pesan mengajak Ricki bertemu. Katanya ingin minta bantuan mengerjakan tugas.
Agak aneh lagi bagi Ricki karena ia dan cowok itu sudahlah beda kampus, beda jurusan pula.
Mana paham jika Ricki dimintai tolong untuk mengatasi tugas-tugas “cowok aneh” itu.
“Bener, Cuk! Pas aku minta shareloc, ia nge-share alamat hotel di Malang. Wah langsung aku skip anjir,” terang Ricki.
Tak lama setelahnya, si cowok mengaku punya perasaan ke Ricki. Sontak saja Ricki makin “jijik”. Edan ta kalau mau sama sesama cowok. Begitu batin Ricki. Lebih-lebih ia sendiri sudah punya cewek.
Setelah kejadian itu, baik WA, Instagram, maupun Twitter cowok tersebut langsung Ricki blokir semua.
Tak sampai di situ, Ricki bahkan sudah tak lagi ke tempat gym di Malang yang sudah jadi langganannya itu.
Unggah foto nge-gym di Malang, dapat DM pap kemaluan
Kejadian itu pun Ricki ceritakan pada teman-teman tongkrongannya. Tentu saja Ricki lantas jadi bahan ceng-cengen. Dapat sebutan sebagai “mas-mas idaman boti”.
Dari teman-temannya itu pula Ricki tahu kalau di media sosial, khususnya X, memang sudah jadi rahasia umum jika di banyak tempat gym ada cowok-cowok kekar yang ternyata boti: suka sesama cowok kekar.
“Temen-temen langsung nunjukin lah di Twitter (X). Eh bener anjir, ternyata banyak banget cowok-cowok keker di gym yang kalau bikin postingan caption-nya mengarah ke homo,” ungkap Ricki.
Atas “tantangan” dari teman-temannya, Ricki disuruh membuktikan sendiri dengan mengunggah satu atau dua foto saat ia lagi nge-gym di Malang dengan pose telanjang dada: menunjukkan perut kotak-kotak dan lengan berototnya. Sambil menyematkan tagar tertentu dengan konteks “gym”.
Dan benar saja, postingannya tersebut banjir komentar. Tidak hanya dari cewek, tapi juga dari sesama cowok.
DM X-nya pun banjir. Banyak dari kalangan cewek yang ingin kenalan dengan Ricki. Tidak sedikit pula dari kalangan cowok-cowok dengan komentar-komentar seksis.
“Aku nemu satu DM, isinya pap otong. Katanya, abang tampan, maukah jadi bacolku. Gitu-gitu lah,” ungkapnya.
Karena risih, postingan itu pun sontak ia hapus. Ricki kemudian memilih mengunci akun X-nya. Ia lebih hati-hati dalam memfilter akun-akun yang memfollownya.
Sejak saat itu, intensitas Ricki ke tempat gym di Malang agak berkurang. Sebagai gantinya, ia lebih sering angkat beban di kos dengan barbel yang ia buat sendiri.
Tapi tetap perlu dicatat, tidak serta merta semua tempat gym di Malang seperti itu.
Di X pun tidak sedikit warganet, bahwa pengalaman-pengalaman semacam itu juga bisa terjadi di banyak tempat gym lain.
Cowok gay bubar kalau kita posting foto cewek
Pengalaman ngeri serupa juga pernah teman kuliah saya di Surabaya alami, Puji (24).
Ia mulai nge-gym di masa-masa Covid-19, saat ia menghabiskan waktu di rumahnya di Aceh.
Puji rajn nge-gym karena ia merasa berat badannya sudah kelewat tinggi lantaran pola makan selama di Surabaya yang sempat tak terkontrol.
Lebih-lebih ia punya riwayat diabetes keturunan. Alhasil, ia mulai sadar kalau ia harus betul-betul menjaga kesehatannya.
“Awalnya kurekam dan kuposting di medsos (entah video atau foto) untuk lihat progresnya aja hari ke hari,” ungkapnya.
“Sekalian buat dokumentasi aja kalau aku pernah seberjuang itu untuk kurus,” imbuhnya.
Namun, sama seperti Ricki, ia sempat mendapat DM-DM aneh dari cowok-cowok boti. Pap otong pun pernah ia dapat.
DM-DM itu tak ada yang Puji balas. Hanya ia baca saja, untuk sekadar tahu, apa sih yang ada di kepala para cowok boti?
“DM berhenti, like-like dari para cowok mulai berkurang pas aku mulai sering posting foto cewekku,” tuturnya.
Menurut asumsi Puji, dengan memposting foto ceweknya, barangkali para cowok boti tersebut akan sadar bahwa Puji adalah cowok normal yang masih suka dengan lawan jenis. Sehingga menutup peluang bagi sesama jenis untuk masuk.
Reporter: Muchamad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono
Cek berita dan artikel lainnya di Google News