Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Misteri di Wonokromo Surabaya, Jejak Dia yang Sehari-hari Selami Kali Jagir untuk Cari Orang Tenggelam

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
16 Januari 2025
A A
Mbah Kalap, penyelamat nyawa orang tenggelam di Kali Jagir Wonokromo Surabaya MOJOK.CO

Ilustrasi - Mbah Kalap, penyelamat nyawa orang tenggelam di Kali Jagir Wonokromo Surabaya. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Surabaya pernah memiliki sosok “penakluk” ngerinya Kali Jagir, Wonokromo, Surabaya. Sosok yang rasa-rasanya belum ada yang bisa menggantikannya sempai sekarang.

Nama aslinya S. Kahar Supardi, tinggal di sekitar Kali Jagir, Wonokromo. Dia kemudian lebih dikenal dengan panggilan “Mbah Kalap”. Kalap—bisa juga kelep—berarti tenggelam.

Kalau mengutip laporan surat kabar Suara Karya edisi 13 Februari 1975 (arsip Perpusnas), kalap artinya menghilang. Tenggelam dan menghilang, sebenarnya sama saja.

Bukan tanpa alasan kenapa S. Kahar Supardi mendapat panggilan tersebut. Sebab, Mbah Kalap adalah orang yang selalu ada tiap ada kasus orang tenggelam atau menghilang di Kali Jagir, Wonokromo, Surabaya.

Bisa menyelam 2-3 jam di Kali Jagir Wonokromo Surabaya

Nama Mbah Kalap cukup tersohor di Surabaya pada sepanjang 1970-1980-an. Di era itu, sosok dengan ciri fisik berhidung pesek dan tanpa belahan di bibir itu terlibat aktif dalam misi-misi penyelamatan di Kali Jagir, Wonokromo, Surabaya.

Saya tidak menemukan data terkait apa pekerjaan Mbah Kalap sebelumnya. Yang jelas, karena seringnya berada di sekitar Kali Jagir, dia kerap mendapati orang yang menceburkan diri di anak Sungai Brantas tersebut.

Mbah Kalap pun tanpa pikir panjang langsung menyusul menceburkan diri. Mencoba menyelamatkan orang yang melakukan percobaan bunuh diri itu.

Mbah Kalap, penyelamat nyawa orang tenggelam di Kali Jagir Wonokromo Surabaya MOJOK.CO
Kolase foto penyelamatan Mbah Kalap di Kali Jagir Wonokromo, Surabaya. (Dok. Perpusnas)

Mbah Kalap ternyata cukup sering melakukan aksi kemanusiaan itu. Tiap ada laporan tenggelam, maka dia adalah orang pertama yang dicari. Jasad orang-orang tenggelam itu selalu bisa dia temukan.

Yang membuat orang-orang kagum pada Mbah Kalap, mengutip dari Surabaya Historical, dia menyelam tanpa menggunakan alat bantu sama sekali. Hanya modal celana dan telanjang dada, Mbah Kalap bisa menghabiskan waktu dua sampai tiga jam di dasar aliran Kali Jagir, Wonokromo, Surabaya, yang bisa dibilang memiliki arus bawah cukup deras.

Membantu polisi

Atas kemampuan Mbah Kalap tersebut, Polsek Wonokromo sampai meminta Mbah Kalap bantu-bantu di kepolisian. Secara khusus, dia diminta untuk mengawasi pintu air Kali Jagir dan penyelam untuk mencari korban tenggelam.

Mbah Kalap pun menerima tugas itu dengan senang hati. Toh sebelumnya, sebelum diminta membantu, menolong orang tenggelam sudah menjadi kebiasaannya.

Begitulah hingga akhirnya dalam rentang 1970-1980 Mbah Kalap terlibat aktif dalam banyak misi penyelamatan orang tenggelam di Kali Jagir, Wonokromo, Surabaya.

Atas dedikasinya, pada 1975 Mbah Kalap menerima penghargaan dari Komandan Kepolisian Besar Resor Kota Besar Surabaya.

2 cara selamatkan orang di Kali Jagir Wonokromo Surabaya

Dalam mencari korban tenggalam di Kali Jagir, ada dua cara yang kerap Mbah Kalap gunakan.

Iklan

Cara pertama, sebut saja cara konvensional. Mbah Kalap biasanya akan menyisir area permukaan Kali Jagir untuk mencari jasad korban. Jika tak kunjung ketemu, maka dia akan menyelam ke dasar.

Seperti disinggung di awal tulisan, biasanya dia bisa menyelam dalam kurun dua-tiga jam. Tahu-tahu ketika nyembul ke permukaan, dia sudah menggendong jasad korban yang dicari.

Cara kedua, sebut saja cara spiritual (atau silakan saja pembaca hendak menyebutnya apa). Biasanya untuk kasus khusus: saat jasad korban relatif lebih sulit ditemukan.

Mbah Kalap akan meminta disediakan kemenyan, beberapa jenis bunga, merang (batang padi kering), tikar, hingga bantal. Lalu dia akan melakukan ritual untuk berkomunikasi dengan danyang (penghuni) Kali Jagir, Wonokromo, Surabaya, yang diyakini oleh Mbah Kalap dan sebagian banyak warga Surabaya berwujud siluman buaya (ada yang menyebut buaya biasa, ada yang menyebut buaya putih).

Dari ritual itu, Mbah Kalap lalu akan mendapat petunjuk, di mana lokasi jasad korban tenggelam berada.

Tipu daya orang yang pura-pura hanyut

Perihal siluman buaya itu, Surabaya Historical mencatat bahwa ada kepercayaan di tengah masyarakat Surabaya—terutama masyarakat Wonokromo—kalau Kali Jagir dihuni oleh dua siluman buaya. Yakni boyo lanang (buaya jantan) dan boyo wedok (buaya betina).

Keduanya mencari tumbal sesuai jenis kelamin. Boyo lanang mencari tumbal laki-laki. Sementara boyo wedok mencari tumbal perempuan.

Keduanya pun mendiami wilayah berbeda. Boyo lanang mendiami wilayah rolak lanang (pecahan kali menuju timur: arah Panjang Jiwo/Kali Londo). Sedangkan boyo wedok mendiami rolak wedok (pecahan kali jagir menuju utara: arah Kalimas).

Konon, baik boyo lanang maupun boyo wedok punya tipu daya yang sama saat mencari tumbal. Mereka akan menjelma sebagai orang yang hanyut. Dengan harapan akan ada orang—yang kebetulan berada di Kali Jagir—menceburkan diri untuk menolong.

Setelah orang tersebut menceburkan diri, dia akan diseret tenggelam. Menjadi tumbal.

Nah, di masa itu, Mbah Kalap adalah satu-satunya orang yang bisa menangkal tipu daya dari dua siluman buaya penghuni Kali Jagir, Wonokromo, Surabaya, tersebut. Kalau untuk masa sekarang, masih belum ada lagi orang dengan kesaktian serupa Mbah Kalap.

Mbah Kalap kini tinggal cerita. Ceritanya masih terdengar hingga sekarang berkat cerita tutur dari generasi ke generasi.

Mbah Kalap sudah tiada. Namun, Kali Jagir, Wonokromo, Surabaya, hingga saat ini masih  terus menelan nyawa.

***

Masih ada banyak kekosongan informasi perihal Mbah Kalap dalam surat-surat kabar lama. Ketika ke Kali Jagir pun, saya hanya mendengar cerita-cerita sepintas. Saya kok malah “tertantang” untuk menelusuri jejak Mbah Kalap dari anak turunnya sendiri. Sayangnya, sejauh ini, informasi soal anak turun Mbah Kalap pun masih belum berhasil saya gali.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Kali Jagir Wonokromo, Tempat Orang Miskin Menghibur Diri hingga Mangkhiri Nyawa karena Tak Kuat Hidup di Surabaya yang Bikin Sengsara atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 16 Januari 2025 oleh

Tags: kali jagir wonokromomitos kali jagirSurabayaurban legend surabayawonokromo surabaya
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO
Sosok

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO
Aktual

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025
Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.