Matahari Department Store sebagai raja ritel di Indonesia mengabarkan telah menutup puluhan gerainya sejak 2024 hingga 2025. Beberapa desas-desus bermunculan, sampai pelanggan setia mereka takut jika pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia itu benar-benar “hilang dari peredaran”.
Matahari Store: jujugan pertama keluarga beli baju lebaran
Di tengah bisnis fashion ritel yang lesu, Anastasya (20) masih memilih Matahari Store sebagai tempat rujukan belanja pertama. Apalagi, sejak kecil keluarganya sering mengajak Anas ke sana untuk memilih pakaian, khususnya saat lebaran.
“Kira-kira aku SD tahun 2015 sampai sekarang, keluargaku selalu ngajak ke Matahari Store. Paling nggak seminggu sebelum lebaran,” kata Anas saat dihubungi Mojok, Kamis (22/5/2025).
Perempuan asal Surabaya itu mengaku tak pernah berunding dengan keluarga tentang pakaian yang akan mereka beli sebelum berbelanja. Justru dengan konsep ritel seperti Matahari Store, Anas lebih nyaman karena bisa mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhannya.
Di sana, keluarga Anas bisa langsung memilih jenis pakaian bahkan mencobanya secara langsung. Mulai dari warna, ukuran, style, kualitas bahan, semuanya bisa langsung mereka amati. Untungnya, dengan keunggulan tersebut, keluarga Anas pun anti ribet.
“Kami nggak rundingan dulu sebelumnya. Jadi kalau udah ngerasa cocok ya kami coba. Nanti kalau kami ingin baju yang kembaran ya silahkan, tapi kalau lagi punya pilihan masing-masing juga boleh,” ujarnya.
Anas sendiri memilih pakaian di Matahari karena kualitas dan harganya yang murah. Jujur saja, ia merupakan tipe anak yang paling nggak awetan kalau beli barang. Biasanya, tidak sampai seminggu, barang yang baru ia beli bisa langsung kucel atau rusak.
“Jadi emang aku selalu cari yang kualitasnya lumayan, selain itu di Matahari Store juga banyak diskon dan keluargaku selalu merekomendasikan beli di sana,” jelas Anas.
Akankah pusat tata surya itu tenggelam?
Menurut Anas, gerai Matahari Store yang ada di mall Surabaya dekat rumahnya masih eksis tapi beberapa gerai di daerah seperti Tangerang sudah tutup. Anas menyayangkan jika pusat bisnis ritel Indonesia yang berambisi membuat seribu gerai itu perlahan-lahan tutup, hingga diterpa isu yang tak sedap.
Melansir dari CNBC Indonesia, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) mengalami penurunan penjualan sejak tahun 2024. Di tahun itu, mereka sampai harus menutup 13 gerainya karena performa kinerja yang dinilai rendah.
Di sisi lain, berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Matahari mulai mengembangkan daftar gerai baru yang potensial. Setidaknya ada 20 gerai yang akan mereka pantau.
Baca Halaman Selanjutnya
Matahari Store ke arah kegelapan












