Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Manggarai, Saksi Bisu Sarjana Pura-pura Sukses di Jakarta Selatan: Tinggal di Gang Sempit dan Bertahan Hidup Rp20 Ribu Sehari

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
7 Mei 2025
A A
Manggarai, Saksi Bisu Para Sarjana Pura-pura Sukses di Jakarta Selatan: Tinggal di Gang Sempit dan Bertahan Hidup Rp20 Ribu Sehari.MOJOK.CO

Ilustrasi - Manggarai, Saksi Bisu Para Sarjana Pura-pura Sukses di Jakarta Selatan: Tinggal di Gang Sempit dan Bertahan Hidup Rp20 Ribu Sehari (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Setiap sudut Jakarta merekam perjuangan para perantau dari berbagai daerah. Termasuk para sarjana dari Jogja yang tinggal di Manggarai, Jakarta Selatan.

Boleh dibilang, kawasan ini “lain daripada kawasan lain di Jaksel”. Kalau orang melihat Jaksel sebagai daerah yang modern, serba cepat, dan anak mudanya amat fashionable, Manggarai adalah kebalikannya. 

Di kelurahan ini, kawasan kumuh masih jamak dijumpai. Tahun 2025 saja, ada total 90 RW berkategori kumuh di Jakarta Selatan, yang tujuh di antaranya ada di Manggarai. Di samping kawasan kumuh, banyak juga dijumpai gang-gang sempit berisi kos-kosan yang menjadi rumah para perantau.

Salah satunya adalah Ocin (27), begitulah ia kerap disapa. Ocin merupakan lulusan S1 Ilmu Ekonomi salah satu PTS di Jogja. Ia memutuskan merantau ke Jakarta Selatan sejak 2023 lalu.

Saya sendiri mengenal Ocin karena menggemari band yang sama. Ketika idola kami ngonser di Jakarta, ia menawari saya buat menginap di kosnya seandainya saya jadi berangkat.

“Tapi sorry, berantakan banget ya kosnya. Di sini nyari kos yang enak rada mahal soalnya. Hahaha,” tawanya, kala itu.

Sialnya, karena satu dan lain hal, saya tak jadi berangkat. Namun, ketika kami kembali bertemu baru-baru ini, Ocin seolah membuka pemahaman saya bahwa Jakarta Selatan tak melulu soal kemajuannya. 

Di sudut-sudut kota, di balik gedung-gedung tinggi, ada orang-orang seperti Ocin yang tinggal di gang-gang sempit. Mereka bekerja keras untuk bertahan hidup. Bahkan, terkadang pura-pura hidup enak cuma agar terlihat sudah sukses di perantauan.

Tinggal di kos sempit dengan ASMR suara orang open BO

Cerita paling menggelitik dari kehidupan Ocin di Manggarai, Jakarta Selatan, tentu datang dari kosnya. Ocin sendiri tinggal di sebuah gang sempit–yang bahkan untuk motor saja tak bisa masuk. Lokasinya tak jauh dari pusat bisnis di Manggarai.

“Kami yang ngekos di situ parkirnya pakai bahu jalan kampung. Soalnya motor nggak bisa masuk ke gang, saking sempitnya,” kata Ocin, Selasa (6/5/2025) malam, saat ditemui di Sleman.

Kalau ia kira-kira, gang tempat tinggalnya sepanjang 80-100 meter. Berisi puluhan rumah yang saling berdempetan. Bagi bangunan yang diperuntukkan untuk kos-kosan, biasanya hanya disekat oleh asbes sebagai dinding pembatas antarkamar. 

“Di dalam kawasan itu, kalau masuk-masuk, masih ada lagi gang-gang yang lebih sempit. Isinya kos-kosan juga, dan lebih nggak layak lagi kondisinya,” kata dia.

Di gang sempit tersebut, Ocin tinggal di kamar sempit berukuran 2×3 meter. Uniknya, karena cuma dibatasi dengan dinding asbes, “aktivitas” tetangga pun kerap terdengar dari kamar Ocin. Hal inilah yang kadang mengganggunya.

“Sebelahku itu sering BO. Selalu manggil PSK orderannya ke kamar kos. Makanya, ya tiap gituan selalu kedengaran,” ujarnya, sambil tertawa. “Ada kali seminggu sekali atau dua kali.”

Iklan

Awalnya, ia amat terganggu karena pertimbangan moral. Namun, semakin lama hidup di Jakarta Selatan, ia makin menyadari kalau dirinya tak berhak mencampuri urusan orang lain.

“Dulu kayak ngerasa aneh aja. Lama-lama, ah, yaudah biarin, hidup-hidup dia. Aku jadiin ASMR aja sekarang. Hahaha.”

Baca halaman selanjutnya…

Hari-hari di Manggarai, bertahan hidup dengan Rp20 sehari karena gaji di bawah UMR.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 7 Mei 2025 oleh

Tags: jakartajakarta selatanJakselmanggaraimanggarai jakarta selatanpilihan redaksi
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO
Ragam

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.