Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Kecamatan Gedebage Bandung Rusak karena Salah Urus Pemerintahnya, Warga Menderita oleh Banjir dan Bau Busuk Sampah

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
21 Mei 2025
A A
Kecamatan Gedebage Bandung.MOJOK.CO

Ilustrasi - Kecamatan Gedebage Salah Urus: Kawasan Mentereng di Bandung yang Awut-awutan karena Ulah Pemerintahnya, Bikin Warga Menderita (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kecamatan Gedebage adalah kawasan yang potensial di Bandung, Jawa Barat. Simbol-simbol kemewahan Bandung terletak di sana. Mulai dari Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Pasar Cimol, Summarecon Mall, hingga Masjid Raya Al-Jabbar.

Sialnya, kini kecamatan di Bandung bagian timur itu malah berubah menjadi kawasan yang awut-awutan: macet, banjir, dan bau sampah di mana-mana.

Sampai ada warganya yang bikin pepatah satire: “Bumi Pasundan (Bandung) lahir ketika Tuhan sedang tersenyum, sementara Gedebage diciptakan saat Tuhan marah.”

Perencanaan kota yang terlihat tak terencana

Tio (25), salah satu warga asli Bandung, mengingat bahwa 10-15 tahun lalu Kecamatan Gedebage masih menjadi sebaik-baiknya tempat tinggal. Persawahan masih terhampar luas. Kabut pagi yang menyegarkan pun masih kerap ia temui ketika hendak berangkat sekolah.

Namun, dalam sepuluh tahun ke belakang, wajah Gedebage yang indah itu telah sepenuhnya berubah. Hamparan sawah sudah menjadi perumahan. Saat pagi buta, kabut segar tak dijumpai lagi; sudah berganti menjadi asap kendaraan yang sedang terjebak kemacetan.

“Lahan produktif yang sempat menjadi pusat lumbung padi, sekarang sudah dicor sama beton. Wajah Gedebage udah nggak sama lagi,” ujarnya, berkisah kepada Mojok, Rabu (21/5/2025) sore.

Ia pun tak bisa untuk tak menyalahkan pemerintah. Menurutnya, Gedebage salah urus. Sampai-sampai, ia berani mengatakan kalau urban planning (perencanaan kota) terburuk ada di kotanya.

“Malah saya ragu kalau di Bandung Timur (Gedebage) urban planning-nya nggak punya planning. Saking buruknya.”

Banjir di Kecamatan Gedebage makin parah, hujan sebentar saja sudah tenggelam

Bagi Tio, banjir sudah menjadi masalah menahun di Kecamatan Gedebage, Bandung. Sejak ia kecil, ketika terjadi hujan lebat, banjir jadi masalah yang tak terelakkan. Apalagi melihat fakta bahwa Gedebage merupakan area cekungan yang rentan tergenang air.  

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, masalah ini semakin parah. Kata dia, hujan sebentar saja genangan air sudah terjadi di mana-mana. Apalagi kalau hujan deras, banjir bandang yang ada.

Ia ingat betul, ketika Covid-19 pada 2020 lalu dirinya sedang di rumah karena kuliah diliburkan. Saat itu, untuk pertama kali dalam hidupnya, ia merasakan sensasi banjir yang begitu dahsyat.

“Dulu kalau banjir, mentok itu se-mata kaki. Dengkul pun udah paling tinggi. Tapi 2020 kemarin, jangankan dengkul, orang rumah saja tenggelam,” ungkapnya.

Saat itu, tak ada yang tersisa dari keluarga Tio. Satu-satunya yang bisa disyukuri adalah fakta bahwa seluruh anggota keluarganya selamat. Sementara barang-barang berharga seperti TV, laptop, motor, semuanya hancur diterjang air bah.

 

Iklan
View this post on Instagram

 

A post shared by Radio PRFM Bandung (@prfmnews)


Menurut sejumlah pemberitaan, ada 1.100 lebih warga yang menjadi korban akibat banjir di Kecamatan Gedebage, Bandung. Tio berasumsi, pembangunan yang masif sehingga bikin area resapan air hilang jadi penyebab utama banjir di daerahnya.

Sementara sejumlah pakar menyebut, pembangunan jalur Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) adalah satu penyebab utamanya.

Bau sampah di Kecamatan Gedebage makin meresahkan

Kecamatan Gedebage diwarisi masalah klasik yang sudah lama membayangi Bandung, yakni kemacetan. Kata Tio, macet itu sudah semacam rutinitas. Apalagi di jam-jam berangkat kerja.

“Jam tujuh pagi, waktunya anak-anak berangkat sekolah ketemu sama pekerja yang mau ke pabrik, udah tumpah semua mereka di jalan. Transportasi publik jelek, jalan sempit, ya mau apalagi yang didapat kalau bukan macet?,” jelasnya.

Namun, ada yang membedakan kemacetan di Gedebage dengan kawasan Bandung lainnya. Yakni, di Gedebage, orang yang terjebak kemacetan dipaksa mencium bau busuk yang berasal dari tumpukan sampah.

Kata Tio, setahun ke belakang ini, masalah sampah di kecamatan ini makin tak terkendali. Nyaris di tiap pasar, pinggir jalan, bahkan selokan, tumpukan sampah mudah dijumpai.

“Mana baunya busuk banget!,” keluhnya.

Melansir laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, per April 2025 kemarin, tumpukan sampah yang berada di Kecamatan Gedebage mencapai 1.120 meter kubik. Jumlah sampah yang dibuang per harinya rata-rata mencapai 20 ton.

Pemerintah menduga, pungutan liar dari pedagang untuk iuran sampah yang tidak dikelola menjadi faktor penyebab mandeknya penanganan sampah di Pasar Gedebage. Sementara bagi Tio, masalah ini hanya menjadi titik kulminasi saja, sebab sejak 2024 lalu masalah sampah ini sudah tercium. Namun, pemerintahnya terkesan abai.

“Dulu itu udah banyak yang protes, bikin laporan sana-sini, tapi cuma dilempar. Birokrasinya ribet. Nggak heran kalau sekarang makin numpuk, dan pemerintahnya baru kerja.”

Syarat jadi kota tak layak huni sudah terpenuhi

Tio pun berharap, Kecamatan Gedebage bisa kembali asri seperti saat ia masih kecil dulu. Keinginannya tak muluk-muluk. Paling tidak, selesaikan dulu masalah banjir dan sampah.

“Menurutku, banjir itu karena sawah dibetonin. Gedebage itu nggak cocok dengan pembangunan masif yang nggak terencana. Karena jadinya ya banjir kayak gini,” ungkapnya. “Makanya, stop betonin sawah, biarin sawah tetap asri.”

Jika pembangunan terus dipaksakan tanpa rencana yang jelas, Tio yakin dalam 10 tahun ke depan Gedebage bakal masuk daftar kota paling tidak layak huni. Sebab, baginya, kini semua syaratnya sudah terpenuhi.

“Pemerintah mah enak tinggal ngatur ini, ngatur itu. Yang menderita, ya kita-kita juga.”

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Ironi di Balik Perkantoran Mewah Slipi Jakarta Barat: Ijazah S2 Dianggap Tak Berguna, Pekerjanya Sengsara atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 22 Mei 2025 oleh

Tags: Bandungbanjirjawa baratkecamatan gedebagekecamatan gedebage bandungpilihan redaksi
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Aktual

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS

13 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.