Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Kali Jagir Wonokromo, Tempat Orang Miskin Menghibur Diri hingga Mangkhiri Nyawa karena Tak Kuat Hidup di Surabaya yang Bikin Sengsara

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
14 Mei 2024
A A
Kali Jagir Wonokromo Surabaya Tempat Hiburan Orang Miskin Putus Asa MOJOK.CO

Ilustrasi - Kali Jagir Wonokromo Surabaya jadi tempat orang miskin putus asa menghibur diri. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Selama ini orang memandang Kali Jagir Wonokromo, Surabaya sebagai tempat yang penuh dengan mitos dan mistis. Maka saya mencoba melihatnya dari sisi lain. Bagi saya, Kali Jagir Wonokromo, Surabaya adalah tempat orang-orang miskin putus asa menghibur diri.

***

Sejak tahun 80-an Kali Jagir Wonokromo, Surabaya sudah terkenal dengan mitos adanya buaya putih gaib yang senantiasa mencari tumbal. Tidak sedikit orang Surabaya mempercayai mitos tersebut lantaran banyaknya korban berjatuhan di salah satu aliran sungai terbesar di Surabaya tersebut: dari tahun ke tahun pasti ada saja berita orang tenggelam.

Awal tahun 2024 ini pun sudah ramai berita orang tenggelam. Melansir dari berbagai sumber, seorang pria usia 40-an tahun ditemukan tewas usai tercebur saat memancing di Kali Jagir Wonokromo, Surabaya. Alhasil, mitos mengenai buaya putih pun masih terus berbiak di kalangan masyarakat setempat.

Meski begitu, Kali Jagir Wonokromo, Surabaya masih terus menjadi jujukan para pemancing. Karena beberapa di antara pemancing itu sebenarnya mancing pun bukan karena hobi. Tapi lebih karena ingin lari sejenak dari masalah hidup yang tengah mereka hadapi.

Meratapi kemiskinan di Kali Jagir Wonokromo Surabaya

Beberapa orang tampak duduk melamun di beberapa titik teduh di dekat pintu air Kali Jagir Wonokromo, Surabaya. Tangannya memegang pancing. Matanya hanya menatap kosong aliran sungai yang cukup deras. Wajah mereka tampak sendu.

Saya sengaja tak langsung mendekat ke satu dari mereka. Saya memilih berjalan dulu ke area pintu air, untuk mendapat potret Kali Jagir yang lebih utuh dari kamera ponsel.

“Ada air?” tanya seorang pemulung, mungkin berusia 60-an yang tengah duduk lesu di dekat pintu masuk pintu air Kali Jagir Wonokromo. Pemulung yang kemudian saya tahu bernama Warno. Tubuhnya kurus. Di sisinya adalah karung berisi botol-botol plastik hasilnya memulung setengah harian itu, Sabtu (20/4/2024).

Kali Jagir Wonokromo Surabaya Tempat Hiburan Orang Miskin Putus Asa MOJOK.CO
Seorang pemulung yang tidur di pintu air Kali Jagir Wonokromo, Surabaya. (Aly Reza/Mojok.co)

Saya lantas menyodorkan botol air yang saya beli sebelum jalan ke Kali Jagir. Isinya tinggal setengah. Tapi airnya masih agak dingin, cukup lah untuk menyegarkan tenggorokan yang kering lantaran matahari Surabaya yang sangat menyengat jelang jam 12 siang itu. Botol air yang langsung Warno terima dengan wajah datar.

Warno mengaku di masa mudanya bekerja serabutan. Tapi makin tua ia hanya bisa memulung untuk menyambung hidup bersama istri.

“Jadi orang miskin di kota (sebesar) Surabaya ya harus sengsara kalau mau bertahan hidup. Memangnya mau minta tolong siapa?” ucap Warno dengan nada agak ketus.

Saat saya tanya apakah Warno punya anak dan di mana anak-anaknya, ia diam saja. Ia justru memalingkan wajah. Lalu terdengar hembusan nafas berat dari pria kurus tersebut.

Tak lama kemudian, Warno pamit merebahkan badan. Panas Surabaya di jam-jam 12 siang memang sangat menyiksa. Warno mengaku butuh waktu tidur sejenak untuk kemudian lanjut memulung lagi. Ia lantas menutup wajahnya dengan topi kusam miliknya. Saya pun beranjak pergi.

Seorang bapak yang bingung bayar utang

Saya kemudian mendekati sorang bapak-bapak yang sedang berteduh di bawah rindang pohon mangga. Namanya Giman (50-an tahun), ia tidak sedang memancing meski di sebelahnya tergeletak alat pancing. Ia hanya melamun saja menatap aliran air Kali Jagir Wonokromo, Surabaya.

Iklan

“Kalau sedang banyak pikiran, hiburannya ya ke sini. Nggak mungkin lah kalau ke mal,” ujar Giman dengan tawa yang agak dipaksakan.

Semasa mudanya dulu Giman bekerja sebagai buruh pabrik di beberapa pabrik di Jawa Timur. Namun setelah menginjak usia 40-an, ia kena PHK. Sehingga ia harus balik ke Surabaya dengan kebingungan mau bekerja apa.

“Akhirnya ya nguli. Tapi penghasilan nggak tentu karena nggak setiap ada proyek saya ikut,” tutur Giman.

Kali Jagir Wonokromo Surabaya Tempat Hiburan Orang Miskin Putus Asa MOJOK.CO
Seorang pria yang melamun di Kali Jagir Wonokromo Surabaya. (Aly Reza/Mojok.co)

Sejak PHK dari pabrik terakhirnya di Sidoarjo, sang istri kemudian berinisiatif jualan jajajan anak-anak. Tapi hasilnya tak terlalu besar. Sehingga ketika ada kebutuhan mendesak yang membutuhkan uang besar, mau tak mau ia harus utang.

Giman mengaku utangnya makin hari makin menumpuk. Ia mulai bingung harus cari uang dengan cara apa untuk melunasi utang-utangnya tersebut. Sementara yang ia lakukan saat ini adalah gali lubang tutup lubang. Bagi Giman, cara tersebut alih-alih merampungkan masalah, justru menciptakan masalah baru. Tapi mau bagaimana lagi?

“Anak dua. Yang satu sudah kerja sendiri. Yang satu masih SMK. Aku merasa bersalah sama yang anak pertama. Dulu sempat punya bayangan mau kuliah, tapi orang tuanya nggak ada biaya. Jadi dia milih lulus SMK langsung kerja di Gresik,” kata pria asli Surabaya tersebut.

Putus asa dan bunuh diri di Kali Jagir Wonokromo Surabaya

Tentu tak semua orang yang ada di Kali Jagir Wonokromo, Surabaya adalah orang-orang miskin yang putus asa dengan nasibnya. Ada juga orang seperti Riyadi (37), yang ke Kali Jagir Wonokromo murni untuk urusan menyalurkan hobi memancing.

Siang itu ia ditemani dengan sang anak. Keduanya tampak membawa peralatan mancing cukup lengkap.

“Niatnya ya buat nyenengin anak. Kalau libur sekolah memang suka ngajak mancing. Urusan dapat atau nggak itu belakangan. Yang penting berangkat mancing dulu sudah seneng,” beber pria yang sehari-hari bekerja sebagai driver ojek online tersebut.

Kami lalu berbincang perihal mitos buaya putih di Kali Jagir Wonokromo, Surabaya. Riyadi sendiri sudah sejak lama mendengar mitos tersebut. Namun ia mengaku setengah percaya setengah tidak.

Tiap ada berita orang tenggelam, ia menyebut itu murni kecelakaan, tidak ada kaitannya dengan buaya putih cari tumbal. Karena memang sering kali orang yang mancing di Kali Jagir memilih melampar kail di tembok miring pembatas sungai. Tentu potensi kepelesetnya besar.

“Dugaanku, ada juga yang memang sengaja bunuh diri karena sudah putus asa sama hidupnya. Hidup di Surabaya bagi orang-orang miskin memang bikin pengin cepet-cepet mati,” ujar pria asal Lamongan yang sudah menetap di Surabaya sejak 2016 itu.

Sebagai dirver ojek online, penghasilan Riyadi pun sebenarnya tak tentu. Tapi ia memang mencoba mensyukuri rezeki yang ia dapat. Karena bagi Riyadi, kalau terlalu dipikir maka berujung sumpek. Kalau sudah sangat putus asa, nanti ujung-ujungnya bisa sampai bunuh diri.

“Wah itu apa nggak bahaya ya Cak?” tanya saya pada Riyadi saat melihat sekelompok anak kecil yang bermain-main di tembok miring pembatas Kali Jagir Wonokromo, Surabaya.

Kali Jagir Wonokromo Surabaya Tempat Hiburan Orang Miskin Putus Asa MOJOK.CO
Anak-anak yang bermain di Kali Jagir Wonokromo Surabaya. (Aly Reza/Mojok.co)

Kata Riyadi, tentu sangat berbahaya. Kalau meleng sedikit anak-anak itu bisa terpeleset dan hanyut. Tapi kalau dilarang, anak-anak yang rumahnya di sekitar Kali Jagir Wonokromo itu tentu malah akan ngeyel. Sebab, hanya itulah hiburan terbaik yang mereka punya sebagai anak-anak yang terlahir di rumah-rumah kumuh nan pengap di sekitaran Kali Jagir.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Lagu-Lagu di Bus Sumber Selamat Surabaya Jogja Mengaduk-aduk Perasaan, Sepanjang Jalan Penumpang Dibuat Gembira Sekaligus Disayat-sayat Hatinya

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 14 Mei 2024 oleh

Tags: buaya putih di kali jagirkali jagir wonokromokali jagir wonokromo surabayakampung kumuh di surabayaorang miskin di surabayaorang tenggelam di kali jagirSurabayawisata di surabayawonokromowonokromo surabaya
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO
Aktual

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit MOJOK.CO
Ragam

Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit

10 November 2025
Wisudawati jual harta berharga untuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), sempat ditolak di PTN. MOJOK.CO
Kampus

Uang Habis untuk Biaya Pengobatan Ibu sampai Jual Harta Berharga agar Bisa Kuliah, Kini Jadi Wisudawati dengan Segudang Prestasi

27 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.