Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Iseng Jadi Pengamen Liar di Jogja: Sehari Dapat Cuan Menggiurkan, Tolong Saya saat Luntang-lantung karena Puluhan Kali Gagal Kerja

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
11 Juli 2025
A A
Iseng jadi pengamen liar di Jogja: sehari bisa Rp300 ribu-Rp500 ribu, bantu bertahan hidup saat puluhan lamaran kerja tidak ada yang tembus MOJOK.CO

Ilustrasi - Iseng jadi pengamen liar di Jogja: sehari bisa Rp300 ribu-Rp500 ribu, bantu bertahan hidup saat puluhan lamaran kerja tidak ada yang tembus. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

3 bulan kerja terus luntang-lantung, putuskan jadi pengamen liar di Jogja

Akbar sempat merasakan hidup sedikit lebih enak setelah bekerja di lembaga tersebut. Karena gajinya ada di atas UMR Jogja.

Dengan gaji itu, Akbar akhirnya tidak “merepotkan” seniornya tadi. Dia bisa ngekos sendiri. Sayangnya, kenikmatan itu tidak bertahan lama. Sebab, setelah tiga bulan bekerja, kontraknya ternyata tidak diperpanjang.

“Aku sempat merayu HRD, barangkali bisa diperpanjang. Eh ternyata nggak bisa. Ya sudah alamat nggembel lagi,” ucap Akbar dengan tawa terbahak.

Akbar sempat bertahan beberapa saat di kos. Sambil kembali melempar lamaran demi lamaran kerja lagi. Namun, karena tak kunjung ada yang tembus, sementara persediaan uang kian menipis, Akbar akhirnya memberanikan diri menghubungi seniornya lagi untuk numpang tinggal.

“Dibolehin. Tapi waktu itu udah nggak seperti sebelumnya. Kalau sebelumnya kan aku bantu-bantu dan dapat upah lumayan. Sekarang ya upahnya lebih kecil. Tapi aku dikasih tumpangan saja sudah syukur, Mas,” tutur Akbar.

Karena makin terpepet, Akbar berpikir keras untuk bagaimana caranya menghasilkan cuan tanpa harus menunggu lamaran kerjanya ada yang tembus. Saat memandangi gitarnya yang teronggok di sudut kamar mes, tercetuslah ide untuk menjadi pengamen liar di Jogja.

Jadi pengamen liar di Jogja, penghasilan ratusan ribu perhari

Akbar akhirnya mulai menggenjreng gitarnya dari satu lampu merah ke lampu merah lain. Saat itu, hanya satu kunci lagu yang bisa dia kuasai dengan baik. Yakni “Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki” – Sheila On 7. Lagu itu terus dia ulang-ulang.

“Sehari itu ternyata lumayan, Mas. Penghasilan sebagai pengamen di Jogja itu dapat Rp300 ribu. Luamayan kan pikirku. Bayanganku, ya sudah ngamen aja kalau hasilnya senyata itu,” kata Akbar. Padahal saat itu Akbar hanya berniat cari recehan untuk sekadar makan dan beli rokok.

Bahkan, dia kemudian tahu kalau ternyata ada pengamen yang bisa dapat penghasilan hingga Rp500 ribuan perhari. Tergantung durasi mengamennya: dari jam berapa sampai jam berapa.

Alhasil, beberapa hari dia habiskan di jalanan. Menggenjreng gitar. Lalu meraup cuan dari Rp200 ribu hingga Rp300 ribu perhari. Itu dia dapat dari pukul 10.00 WIB-hingga 20.00 WIB.

Tertangkap Satpol PP dan rezeki yang menyambar

Hingga tibalah hari sial bagi Akbar. Suatu hari, saat dia tengah asyik menggenjreng gitarnya, tiba-tiba ada rombongan Satpol PP. Akbar menjadi salah satu yang diangkut ke kantor Satpol PP, tanpa perlawanan, pasrah saja.

“Setelah ditangkap itu aku baru tahu, Mas, ternyata kalau di Jogja itu sistemnya komunitas. Jadi pengamen-pengamen yang pakai sound system di lampu merah itu dari komunitas yang bayar pajak ke Satpol PP. Jadi nggak diangkut,” beber Akbar.

Di Satpol PP Akbar hanya mendapat beberapa penjelasan mengenai aturan pengamen di Jogja. Untungnya dia tidak sampai dilempar ke Dinas Sosial.

Kembali luntang-lantung tanpa pekerjaan, Akbar mencoba berpikir keras. Bayangan paling mentoknya adalah nekat menemui pengamen-pengamen yang berkomunitas. Siapa tahu boleh gabung.

Iklan

“Aku sempet nebeng ngamen sama komunitas. Boleh ternyata, karena kan aku cerita kondisiku,” akunya. “Mungkin

Sepulang dari ngamen, dengan langkah agak gontai menyisir jalanan Jogja, kabar baik tiba-tiba menyambar. Ada notifikasi panggilan interview dari sebuah perusahaan swasta di Jogja. Akhirnya. Gajinya juga jauh di atas UMR Jogja.

Pekerjaan itu dia jalani hingga sekarang. Di sela-selanya, Akbar masih menyempatkan waktu untuk bermain musik di studio musik. Ada motif sentimentil nan lucu di baliknya: Berkat musik lah (menjadi pengamen liar di Jogja) dia bisa bertahan hidup saat puluhan lamaran kerja tertolak.

Dengan terus berlatih musik, paling tidak dia bisa mengusai beragam kunci lagu. Jadi ketika suatu saat dia terpaksa harus jadi pengamen lagi, lagunya nggak cuma “Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki” saja.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Eksperimen Seminggu Jadi Tukang Parkir Ilegal di Jogja, Penghasilannya Bisa Kebeli Apa Aja? atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 12 Juli 2025 oleh

Tags: JogjaPengamenpengamen jogjapengamen liarpengamen liar jogjapenghasilan pengamenpenghasilan pengamen jogjapilihan redaksi
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.