Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Jadi Driver Gojek untuk Cari Duit Malah Tekor Terus Kena Order Fiktif, Hidup Tertolong Promo

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
13 Juni 2025
A A
Jadi driver Gojek buat cari duit malah tekor terus kena order fiktf, hidup tertolong promo MOJOK.CO

Ilustrasi - Jadi driver Gojek buat cari duit malah tekor terus kena order fiktf, hidup tertolong promo. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Order fiktif kerap menyasar driver ojek online (ojol) seperti Gojek. Modus penipuan ini tentu saja membuat para driver nelangsa. Terutama jika berkaitan dengan pesan-antar makanan dengan sistem pembayaran tunai.

Sebab, dengan sistem itu, driver mau tidak mau harus menalangi dengan uang pribadinya terlebih dulu. Jika orderan yang dia terima ternyata fiktif, maka uangnya bisa amblas. Sialnya lagi, total pembelian biasanya dalam nominal besar.

Bagi driver Gojek yang bercerita kepada Mojok, modus order fiktif menjadi salah satu hal yang begitu “menyiksa” kehidupan para driver.

Order fiktif jadi modus balas dendam, tapi libatkan driver Gojek yang tidak ikut-ikutan

Beberapa waktu lalu, sempat viral di media sosial driver Gojek menjadi korban order fiktif di balik modus balas dendam.

Jadi ada orang yang karena sakit hati diputus, lalu dia membuat berkali-kali order fiktif ke alamat rumah sang mantan. Tujuannya, jelas untuk memeras uang dari sang mantan untuk membayar order fiktif tersebut.

Sebab, jelas-jelas alamat rumah dan nama penerima adalah si mantan. Jadi dia tidak bisa mengelak. Kejadian serupa pernah dialami oleh Nuril (27), seorang driver Gojek di Jogja.

Kejadiannya pada 2023 silam. Bagi Nuril, mendapat orderan dengan angka besar tentu menggiurkan. Itulah kenapa dia mengambilnya.

Tapi ketika beberapa boks makanan cepat saji itu dia antarkan ke alamat tujuan, si pemilik rumah malah bingung.

“Ini benar rumah Mbak Anu (nyebut nama), Kan?,” tanya Nuril.

“Ya bener, ini rumah saya. Tapi saya nggak merasa order, Mas. Ini saya kasih buktinya,” sangkal si pemilik rumah.

Nuril lantas memelas. Pasalnya, nominalnya terlalu besar. Beruntung, si pemilik rumah berbaik hati. Mungkin karena merasa iba dengan Nuril. Alhasi, si pemilik rumah memutuskan membayar order fiktif itu.

“Mas, kalau ada order lagi atas namaku, jangan diambil. Kayaknya ada yang salahgunakan namaku,” pesan si pemilik rumah.

Istri senang, suami nelangsa

Bukan sekali itu saja Nuril menerima order fiktif. Hingga 2025 inipun dia kerap menerimanya. Tanpa pernah dia ketahui apa motif sebenarnya si pengorder: sekadar usil (prank) atau untuk merugikan pihak lain.

Sebelum tahu mekanisme pengaduan order fiktif kepada aplikator, hanya satu hal yang Nuril lakukan: Terpaksa membawa pulang makanan hasil order fiktif itu.

Iklan

“Itu awalnya bikin istri di kos seneng. Karena bisa makan enak. Jadi kalau kena order fiktif, ya kuniati anggap saja aku bayar makanan buat nyenengin istri,” ungkap Nuril. Walaupun di satu sisi merasa nelangsa: Sudah keluar bensin dan uang, tapi pendapatan tidak bertambah.

Akhirnya Nuril mencoba mempelajari mekanisme pengaduan order fiktif ke aplikator. Mekanisme itu memungkinkan uang Nuril yang amblas karena order fiktif diganti secara utuh oleh pihak aplikator.

Meski begitu, Nuril akhirnya jadi dilema sendiri terhadap order makanan, apalagi jika metode pembayarannya tunai.

“Beberapa masih ngambil dan nggak fiktif. Tapi masih kena juga yang fiktif. Begitu kan dampaknya panjang. Kita nggak tahu kan, misalnya terlanjur menolak orderan, eh siapa tahu ternyata itu rezeki beneran,” tutur Nuril.

Begitu sebaliknya. Ketika terlanjur yakin bahwa orderan yang masuk bukan fiktif, setelah diambil eh ternyata fiktif. Alhasil, berpengaruhlah ke pendapatan yang masuk hari itu.

Baca halaman selanjutnya…

Hidup bergantung pada promo

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 13 Juni 2025 oleh

Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan Mojok.co
Ragam

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

21 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO
Sosok

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO
Kilas

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.