Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Kuliah di Jurusan “Kebal Pengangguran”, Begitu Lulus Malah Susah Cari Kerja karena Ijazahnya Dianggap Tak Laku

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
26 Juni 2025
A A
diploma.MOJOK.CO

Ilustrasi - Kuliah di Jurusan “Kebal Pengangguran”, Begitu Lulus Malah Susah Cari Kerja karena Ijazah Dianggap Tak Laku (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Konon, ijazah diploma adalah “tiket emas” menuju dunia kerja yang lebih cepat dan pasti. Kalau meminjam term Jokowi, lulusan diploma dijamin kerja, kerja, kerja karena kuliahnya banyak praktik. Beda dengan sarjana yang banyak teorinya.

Makanya, tak sedikit orang yang menyebut kalau ijazah diploma itu “kebal pengangguran”. Namun, bagi Iko (23), yang setahun lalu menuntaskan studi diploma di salah satu PTS Jogja, istilah kebal pengangguran cuma jadi pepesan kosong.

“Bullshit! Ijazahku aja nggak laku, Mas,” keluh Iko saat Mojok temui di sebuah warung kopi di kawasan Sleman, Rabu (25/6/2025) malam.

“Dulu di kampus, dosen sering bilang kalau lulusan diploma itu banyak dicari. Nyatanya? Eh, sekarang malah susah banget cari kerja,” imbuh lelaki asal Jawa Tengah ini.

Iko, cuma satu dari sekian banyak lulusan diploma yang kini merasakan getirnya persaingan dunia kerja. Menurutnya, ada banyak teman di kampusnya yang mengalami nasib serupa.

Mimpi mereka, yang ingin langsung nyemplung ke industri setelah tiga tahun berkutat dengan praktik di kampus, harus berhadapan dengan tembok tebal bernama lowongan kerja yang minim.

“Dulu kuliah ke diploma karena mikirnya biar cepat kerja, Mas. Tapi sekarang, kalau ada lowongan kerja untuk posisi yang mirip-mirip, seringkali persyaratannya langsung S1,” ujarnya getir. 

“Rasanya kok sama saja perjuangannya kayak S1, malah kadang lebih susah karena levelnya dianggap beda.”

Punya ijazah diploma malah dihina tetangga

Senada dengan Iko, Arkan (23), lulusan diploma lain, punya kisah yang tak kalah pilu. Bedanya, Arkan tak hanya bergulat dengan sulitnya mencari kerja, tapi juga cibiran dari lingkungan sekitar. 

“Setiap kumpul keluarga, atau ketemu tetangga, pasti ada saja yang nanya, ‘Kenapa sih dulu nggak S1 sekalian biar gampang cari kerja’,” kisah Arkan, sambil menyeruput kopinya, Rabu (25/6/2025) malam.

diploma.MOJOK.CO
Ilustrasi – Ijazah diploma dianggap beda level dengan sarjana sehingga lulusannya banyak yang disepelekan dan menganggur. (gambar: Wikimedia Commons)

Bagi Arkan, pertanyaan itu bukan sekadar basa-basi, melainkan tamparan keras yang meremehkan pilihan pendidikannya. 

“Padahal dulu, semua bilang diploma itu prospeknya bagus, langsung kerja. Makanya saya ambil,” imbuh, masih dengan tatapan penuh emosi. “Sekarang, ijazah diploma rasanya malah seperti ‘kelas dua’ yang bikin susah cari kerja.”

Pertanyaan “kenapa nggak sekalian S1”, di satu sisi, memang menghantam mental Arkan. Sebab, pilihan dan perjuangan selama kuliah seolah-olah dianggap sebagai sebuah kesalahan.

Namun, di sisi lain, itu juga menunjukkan bahwa persepsi ijazah diploma “tidak semewah” S1 masih besar di masyarakat.

Iklan

“Padahal, S1 sama D3 itu sama levelnya. Yang satu akademis, yang satu vokasional. Persepsi orang aja yang salah.”

Benarkah lulusan diploma kebal pengangguran?

Narasi tentang ijazah diploma “kebal pengangguran”, sebenarnya bukan isapan jempol. Sebab, lulusan vokasi yang dibekali keterampilan praktis, memang dipersiapkan buat langsung terjun ke industri.

Bahkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025 lalu juga memperlihatkan, bahwa lulusan diploma (D1, D2, D3) memiliki Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang lebih rendah dibandingkan lulusan sarjana (S1).

Berikut ini persentase TPT berdasarkan tingkat pendidikan berdasarkan data BPS:

  • Diploma (D1, D2, D3):  4,83 persen;
  • Universitas (S1/S2/S3): 5,25 persen;
  • SMA Kejuruan (SMK): 9,01 persen; dan
  • SMA Umum: 7,05 persen.

Angka 4,83 persen untuk diploma berbanding 5,25 persen untuk universitas seolah membenarkan klaim “kebal pengangguran” tersebut. Bahkan, laporan Kemendiktisaintek juga menyebutkan adanya penurunan signifikan tingkat pengangguran terbuka pada lulusan diploma selama periode 2020-2024.

diploma.MOJOK.CO
Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berdasarkan tingkat pendidikan. (sumber: BPS, Februari 2025)

Baca halaman selanjutnya…

Ijazah diploma dianggap kurang berkelas.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 26 Juni 2025 oleh

Tags: beda diploma dan sarjanaDiplomadiploma vs sarjanaijazah diplomakuliah diplomalulusan diploma
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

perbedaan diploma dan sarjana mojok.co
Pendidikan

4 Perbedaan Program Diploma dengan Sarjana

2 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.