Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Panduan untuk Calon Penulis agar Hidup Sejahtera, Karena Tak Cukup kalau Andalkan Royalti Saja

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
19 Januari 2025
A A
Menjadi penulis jika ingin sejahtera maka jangan hanya fokus menulis MOJOK.CO

Ilustrasi - Menjadi penulis jika ingin sejahtera maka jangan hanya fokus menulis. (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ada anomali cukup mencolok dalam dunia literasi Indonesia. Satu sisi Indonesia disebut darurat literasi karena rendahnya minat baca. Namun, di sisi lain, semakin ke sini justru semakin banyak penulis-penulis baru bermunculan.

Merujuk data UNESCO 2024, indeks minat baca di Indonesia terbilang sangat rendah. Hanya di angka 0,001%. Artinya, dari 1000 orang, ada satu saja yang membaca.

Penulis baru bermunculan

Menariknya, setiap hari ada saja penulis baru bermunculan. Misalnya saja di Terminal Mojok sebagai user generated content (UGC) milik Mojok. Setiap hari selalu menerima kiriman tulisan dari pengguna. Ada penulis lama. Tapi tak jarang pula muncul penulis baru.

Terlepas kualitas tulisannya layak tayang atau tidak, tapi setidaknya itu menunjukkan bahwa banyak orang Indonesia menaruh minat besar untuk menulis.

Itu belum di UGC yang media lain miliki. Seperti Kompasiana (milik Kompas). Ada juga Medium. Belum lagi keberadaan Wattpad: tempat banyak penulis baru—kebanyakan muda—menuliskan cerita-cerita pop, yang di antaranya akhirnya diangkat menjadi series di platform-platform OTT.

Data yang sama juga saya temui di Pusat Belajar Masyarakat Akademi Bahagia, Sleman, Jogja.

Iklan

Selama satu tahun ini saya tinggal di sana. Akademi Bahagia teramat sering mengadakan kelas menulis. Peminatnya pun selalu banyak.

“Apa alasan mereka—para peserta—antusias mengikuti kelas menulis di Akademi Bahagia?”. Jawaban yang hampir selalu saya dapat: ingin menjadi penulis.

Menjadi penulis apakah bisa sejahtera?

Pertanyaan itu sering diajukan oleh mereka—orang-orang yang berangan-angan menjadi penulis. Walaupun ada juga yang percaya, sepenuhnya bisa hidup dari “hanya” menjadi penulis.

Mungkin karena terlalu banyak terpapar film atau series yang sering menggambarkan “indahnya” kehidupan seorang penulis. Kerjaannya: riset untuk bahan tulisan (bepergian), berkutat di hadapan laptop hingga larut malam, mencari inspirasi di kedai kopi, tinggal di sebuah rumah minimalis dengan lingkungan hijau dan sunyi. Kehidupan yang seolah jauh dari bayang-bayang kemelaratan.

Tapi apakah benar seindah itu?

“Beberapa bisa sejahtera dengan hanya menjadi penulis. Tapi banyak juga yang tidak,” ucap Puthut EA, penulis yang berdomisili di Jogja, dalam suatu obrolan bersama reporter Mojok menjelang peringatan 25 tahun berkaryanya tiga bulan lalu.

“Kalau untuk sekadar hidup, bisa. Tapi kalau mau “lebih”, maka harus mau mengerjakan hal lain,” tekan Puthut EA.

Misalnya menjadi penyunting

Hal itu kembali Puthut EA tegaskan baru-baru ini, melalui utas di akun Threads-nya. Bahwa tidak semua penulis profesional, bisa hidup dari royalti buku atau honorarium tulisan dari media massa. Harus mengerjakan hal lain untuk bisa terus menyambung hidup.

Satu di antara yang Puthut EA rekomendasikan adalah, misalnya, menjadi seorang penyunting buku paruh waktu. Baginya, itu adalah pilihan yang ideal. Puthut EA sendiri pernah nyambi menjadi penyunting selama tiga tahun dalam masa-masanya menjadi seorang penulis.

“Honorariumnya lumayan. Menyunting satu buku dengan ketebalan 250 halaman saja cukup lah. Kalau kurang, ya dua buku dalam sebulan. Secara waktu, sangat cukup,” ujar Puthut EA.

 

Lihat di Threads

 

Hanya saja, memang harus siap dengan capeknya. Selain juga harus matang dalam logika dan memiliki ketelatenan.

Penyunting adalah pekerjaan menyenangkan

Jika kita adalah penulis dengan nama besar, kata Puthut EA, menjadi penyunting secara ekonomis sangat menguntungkan. Sebab, penyunting dengan latar belakang penulis bernama besar, kadang disamber klien yang mau membayar lima sampai sepuluh kali bayaran dari pihak penerbit.

“Menyunting juga bisa menjadi pekerjaan yang menyenangkan. Tahu jalan pikiran orang. Puas jika naskah yang kita sunting dibaca banyak orang. Selalu ada hal yang bisa dipelajari setiap hari. Berpikir. Berlatih tenang dan sabar,” tutur Puthut EA.

Lalu satu hal yang tak kalah penting: akan lebih baik jika penulis memiliki banyak jaringan ke penerbit.

Penerbit biasanya memang memiliki penyuntingnya sendiri. Namun, kata Puthut EA, percayalah, kalau hasil suntingan kita bagus, penerbit akan dengan senang hati memberi pekerjaan tersebut kepada kita.

Maka, di sinilah pentingnya kompetensi sebagai seorang penyunting. Jangan menjadi penyunting yang hanya fokus pada koreksi salah ketik. Karena itu tidak ada bedanya dengan jenis profesi lain yang juga dimiliki penerbit: pemeriksa kata (proof reader).

“Penyunting harus berani bertindak lebih jauh. Terutama dalam memangkas supaya tulisan tidak bertele-tele dan tidak kehilangan fokus (harus mengerti postur dan komposisi tulisan),” terang Puthut EA.

Sekali lagi, penyunting hanya satu di antaranya saja. Jika ingin menjadi penulis yang hidupnya sejahtera, harus mau mengerjakan banyak hal lain. Karena memang begitulah yang Puthut EA lakukan selama 25 tahun berkarya (menjadi penulis).

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Menghitung Penghasilan Seorang Penulis Buku atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2025 oleh

Tags: honor penulispenghasilan penulispenulisPuthut EAtips menjadi penulis kaya
Iklan
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16
Video

Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16

10 Juni 2025
Hairus Salim: Mengkritik Karya Pram dan Tiga Kata Kunci Mengenal Karya Pram
Video

Hairus Salim: Mengkritik Karya Pram dan Tiga Kata Kunci Mengenal Karya Pram

18 Maret 2025
Ngobrol Santuy Bareng Puthut EA Selain Soal Kepenulisan
Video

Ngobrol Santuy Bareng Puthut EA Selain Soal Kepenulisan

24 November 2024
Puthut EA: 25 Tahun Berkarya Rilis Buku Waktu yang Pendek untuk Cinta yang Panjang
Video

Puthut EA: 25 Tahun Berkarya Rilis Buku Waktu yang Pendek untuk Cinta yang Panjang

24 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Petani Kopi Muda dari Lereng Muria: Narko dan Pilihan untuk Tetap di Desa

Petani Kopi Muda dari Lereng Muria: Narko dan Pilihan untuk Tetap di Desa

13 November 2025
Menemukan kedamaian batin dari rebahan karpet masjid MOJOK.CO

Rebahan di Karpet Masjid: Sepele tapi Beri Kedamaian Batin dari Dunia yang Penuh Standar, Tuntutan, dan Mengasingkan

12 November 2025
sembilan comm, event jogja.MOJOK.CO

Di Balik Denyut MICE di Jogja, Ada Sembilan Comm yang Selalu Siap di Belakang Panggung

13 November 2025
Dari Indomaret Point Jakal km 9, menguak fakta orang-orang yang merasa iri hati pada standar orang lain MOJOK.CO

Duduk di Kursi Indomaret Ternyata Juga bikin Orang Makin Nelangsa dan Iri Hati karena Standar Orang Lain

11 November 2025
Kiper tim futsal putri UNY, Agma. MOJOK.CO

Perjuangan Ibu Belikan Sepatu Futsal, Beri Saya Kegigihan di Bawah Mistar

13 November 2025
Nasib buruh usai Marsinah jadi pahlawan nasional. MOJOK.CO

Suara Hati Buruh: Semoga Gelar Pahlawan kepada Marsinah Bukan Simbol Semata, tapi Kemenangan bagi Kami agar Bebas Bersuara Tanpa Disiksa

12 November 2025
Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.