Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Trilogi Film Demon Slayer: Infinity Castle Jadi Alasan Saya untuk Hidup, Setidaknya Berjuang hingga 2029 Nanti

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
18 Agustus 2025
A A
Film Demon Slayer: Infinity Castle adalah alasan hidup. MOJOK.CO

Akaza, salah satu iblis teratas yang punya masa lalu kelam dalam film Demon Slayer: Infinity Castle. (Youtube/IMAX).

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Film animasi asal Jepang, Demon Slayer: Infinity Castle berhasil meraih rekor baru. Cinepoint mencatat penontonnya mencapai 461 ribu orang pada hari pertamanya tayang di bioskop Indonesia, Kamis (14/8/2025). Angka itu lebih besar 1,67 kali lipat dibandingkan capaian One Piece: Red, salah satu anime terpopuler sepanjang sejarah.

Sebetulnya, ketenaran Demon Slayer sudah terbukti sejak kehadiran Demon Slayer: Mugen Train pada Mei 2020 lalu. Film ini disinyalir meraup keuntungan sekitar Rp8 triliun dan jadi film anime terlaris pada saat itu.

Tak pelak, kehadiran film Demon Slayer: Infinity Castle yang diproduksi oleh studio Ufotable ini menjadi sorotan. Bahkan ada yang menanti kelanjutan dari trilogi film ini hingga 4 tahun ke depan yakni part 2: Infinity Castle Arc dan part 3: Sunrise Countdown Arc.

Masing-masing bagian memiliki jalan cerita yang menarik, tak terlepas dari perjuangan Tanjiro Kamado dan Korps Pemburu Iblis untuk membasmi iblis yang mengancam manusia. 

Manga Demon Slayer sendiri sudah tamat, tapi adaptasi filmnya mampu membuat penonton berdecak kagum. Mulai dari visual grafis, soundtrack, sound efek, koreografi, hingga alur ceritanya yang mampu menyentuh emosi para penonton.

Tak terkecuali bagi Putra (29). Penggemar berat Demon Slayer itu mengaku punya alasan tersendiri mengikuti kisah Tanjiro Kamado dan kawan-kawannya dari awal hingga akhir. Terutama pada part 1: Infinity Castle yang sebagian besar menceritakan soal tokoh Akaza, salah satu dari 12 iblis bulan tingkat atas. 

Demon Slayer: Sarat nilai kehidupan

Putra sudah mengikuti anime Demon Slayer dari tahun 2019. Di masa pandemi Covid-19 tersebut, ia mengaku suntuk sekaligus stres saat menghadapi kabar orang-orang terdekatnya meninggal satu demi persatu.

Akaza. MOJOK.CO
Akaza melawan Tanjiro dan Giyu (Youtube/IMAX).

Selain itu, pekerjaannya juga terhambat karena segala aktivitas dan ruang dibatasi. Ia pun menonton anime Demon Slayer secara tak sengaja untuk mengisi waktu luang. Ndilalah, ia tak berhenti menggelengkan kepala sejak episode pertama.

“Animasi ini penuh dengan motivasi dan nilai kehidupan, terutama Tanjiro yang berjuang tanpa henti untuk menyembuhkan sekaligus melindungi adiknya agar menjadi manusia normal,” kata Putra saat ditemui Mojok, Jumat (15/8/2025).

Pemuda asal Pacitan itu mengaku kagum dengan Tanjiro Kamado yang merupakan karakter utama dalam film animasi tersebut. Ia merasa perjuangan Tanjiro untuk menyembuhkan adiknya, Nezuko relevan dengan kondisi yang dihadapi dunia saat itu. 

Terlebih, Tanjiro juga kehilangan seluruh keluarganya yang dibantai oleh iblis. Padahal, almarhum ayahnya saat itu berpesan agar Tanjiro bisa melindungi ibu dan kelima adiknya. 

Namun, hanya Nezuko yang berhasil ia selamatkan. Itu pun tak sepenuhnya berhasil karena Nezuko berubah menjadi iblis. Alasan itulah yang membuat Tajiro bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis untuk melindungi manusia agar tak merasakan penderitaan seperti dirinya.

Perjuangan Tanjiro sebagai anak pertama

Tanjiro. MOJOK.CO
Tanjiro, karakter utama dalam Demon Slayer.(Youtube/IMAX).

Dari sosok Tanjiro, Putra belajar bagaimana caranya ia bertahan hidup di dunia sekejam ini. Sebagai anak tertua dalam keluarga, Putra juga harus belajar menggantikan peran ayahnya. Banting tulang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup ibu dan adik-adiknya.

Saat ia lelah dan merasa putus asa, pilihannya adalah menonton Demon Slayer. Ia memang lebih suka menonton anime ketimbang membaca manganya. Oleh karena itu, saat Koyoharu Gotouge selaku ilustrator ancang-ancang merilis trilogi Infinity Castle, Putra sudah antusias duluan. Ia bahkan sudah membeli kimono milik Tanjiro untuk ia kenakan saat menonton di bioskop.

Iklan

“Karena di season anime terakhir tahun 2024 itu, ceritanya masih menggantung. Aku juga tertarik menonton di bioskop karena grafisnya yang memukau, audionya menggelagar, dan alur ceritanya yang menyentuh,” ujar Putra.

Akaza, antagonis yang dikasihani

Sementara itu, Demon Slayer: Infinity Castle bagian 1 seolah mengharuskan Putra untuk memahami kondisi Akaza. Salah satu iblis paling kuat yang telah membunuh Kyojuro Rengoku. Rengoku merupakan salah satu hashira dari 9 pendekar pedang terkuat di Korps Pemasmi Iblis yang sangat dicintai teman-temannya, termasuk Tanjiro.

“Akaza mengajarkanku bahwa sesuatu yang sudah terlanjur terjadi tidak bisa diulang kembali. Mau tidak mau, kita harus menghadapi kehidupan ini walaupun tidak sesuai harapan,” ujar Putra. 

“Seperti saat Akaza menyesal sudah menjali iblis dan bersedia bertanggungjawab atas kejahatannya selama menjadi iblis,” lanjutnya.

Senada dengan Putra, Biru (25) yang juga penggemar Demon Slayer mengaku terenyuh saat melihat kisah masa lalu Akaza sebelum menjadi iblis. Baginya, Akaza merupakan simbol wajah luka manusia. Di balik kekuatan tubuhnya, ada jiwa yang hancur. 

Semua itu berawal dari kesedihannya akibat kehilangan sosok yang dia sayang. Ia ingin menjadi sosok terkuat untuk melindungi yang lemah, tapi malah terjerumus sebagai iblis. Akaza lalu menyadari bahwa musuh terbesarnya selama ini adalah dirinya sendiri.

“Aku ingin masuk neraka dengan terhormat,” salah satu kutipan Akaza dalam film.

Akaza, tokoh antagonis. MOJOK.CO
Akaza, tokoh antagonis yang dikasihani. (Youtube/IMAX).

“Ini film seru abis! Sayangnya, aku lupa bawa tisu huhuhu soalnya part Akaza bikin mewek jelek. Akaza menggambarkan kalau orang baik jadi jahat itu karena dibentuk keadaan, bukan sejak lahir,” ujar Biru.

“Dia milih jadi iblis karena hidupnya sudah kacau banget. Dia capek sama orang-orang di sekitarnya. Aku jadi pingin pukpuk Akaza,” lanjutnya.

Mereka yang menanti kelanjutan film animasi Demon Slayer

Alur cerita yang menyentuh, membuat Putra maupun Biru menantikan kelanjutan film Demon Slayer part selanjutnya. Melansir dari akun X resmi @AniRave, part 2: Infinity Castle Arc bakal rilis di tahun 2027 dan part 3: Sunrise Countdown Arc rilis di tahun 2029.

“Aku pasti menunggu. Udah sejauh ini, masa berhenti wkwkwk. Kepo banget. Sebenarnya udah tau sih akhirnya bakal kayak gimana, siapa yang bakal apa, karena udah kena spoiler dari si penikmat manga tapi tetap aja bikin aku penasaran dan menanti,” ujar Biru.

“Semoga aku masih diberi sehat dan kecukupan finansial biar bisa nonton lanjutan film Demon Slayer,” ucap Putra.

Komentar serupa juga beragam di media sosial.

“Harapanku nggak papa Tuhan, nggak pacaran yang penting bisa nonton KNY sampai tamat,” kata @mly***.

“Ya Tuhan, panjangkanlah umurku biar anak keduaku serta diriku bisa nonton part 2: Infinity Castle Arc, amiin,” kata @sll***.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Film Animasi Merah Putih: One for All bikin Miris Animator Indonesia yang Susah Payah Berkarya Sampai Luar Negeri atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 18 Agustus 2025 oleh

Tags: akazaanimasi jepanganime populerDemon Slayerfilm animasiinfinity castle
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Hizkia Subiyantoro (Hizaro), Direktur Eksekutif Craft Animfest yang lahir di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

Mentor Animasi Hizaro, Pemuda Sederhana dari Jogja yang Merawat Industri Animasi di Indonesia seperti “Anak Sendiri”

4 November 2025
Film animasi Merah Putih: One for All menyelamatkan asa mahasiswa Jurusan DKV. MOJOK.CO
Kampus

Sengsaranya Mahasiswa Jurusan DKV: Insecure karena Tak Bisa Gambar, Kini Lebih Percaya Diri Berkat Satu Hal

21 Agustus 2025
Cover film animasi Merah Putih: One for All dihujat animator. Lebih "bagus" dari Demon Slayer. MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Pertama Menonton Merah Putih: One for All, Dibuat “Kagum” Sekaligus Ketagihan

20 Agustus 2025
dana film animasi Merah Putih: One for All lebih baik untuk guru honorer. MOJOK.CO
Aktual

Daripada Dipakai untuk Produksi Film Animasi “Merah Putih: One for All”, Uang Rp6,7 Miliar Bisa Dipakai untuk Menyejahterakan Guru dan Rumah Subsidi

14 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.