Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Desa Malangbong Bojonegoro Jadi Korban Content Creator Lebay, Katanya Dihuni 90 Persen Perempuan Padahal Tidak!

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
26 Februari 2024
A A
Desa Malangbong Bojonegoro Korban Content Creator Lebay MOJOK.CO

Ilustrasi Desa Malangbong di Bojonegoro (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Desa Malangbong menuai sorotan di media sosial, khususnya di TikTok dan Instagram. Pasalnya, desa di Bojonegoro, Jawa Timur tersebut konon 90 persen penghuninya adalah perempuan. Mojok mencoba mengulik kebenaran informasi tersebut.

***

Jika dilihat dari drone, Desa Malangbong memang seolah tidak berada di Bojonegoro. Malah terkesan seperti sebuah desa di tengah hutan Kalimantan.

Dari video pendek di Instagram, tampak sebuah desa berada di tengah-tengah hutan, Di luar lingkaran desa tersebut, hanya terlihat hamparan pohon-pohon rindang sejauh mata memandang. Tak ada desa lain di sekitarnya. Desa Malangbong benar-benar terisolasi.

Akun @fyifact, salah satu akun Instagram yang mengunggah video tersebut memberi keterangan singkat bahwa Desa Malangbong konon dihuni oleh 90 persen perempuan.

Dengan kata lain, sulit menemukan laki-laki di desa yang terletak di Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, Jawa Timur ini.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by For Your Information 🌍 (@fyifact)

Desa sepi dengan tikungan penuh mitos

Karena durasi video yang saya temukan di Instagram terlampau pendek, saya kemudian beralih ke YouTube.

Setelah saya ketik “Desa Malangbong”, ternyata sudah ada beberapa kanal YouTube yang mengunggah soal Desa Malangbong. Salah satu yang membuat saya tertarik adalah GALERY KAMPUNG DESA.

Si pemlilik kanal menyisir sudut demi sudut Desa Malangbong dengan mengendarai motor.

Dan memang benar, Desa Malangbong berada di tengah-tengah hutan. Jarak antar rumah cukup jauh, di mana untuk menjangkaunya harus melewati jalanan dengan ladang dan pepohonan di kanan kiri.

Meski berada di tengah hutan, tapi jalanan desa terlihat berupa cor mulus. Sepertinya akses ke desa ini tak terlalu sulit, tidak terjal sebagaimana jalanan di desa-desa pedalaman pada umumnya.

Iklan

GALERY KAMPUNG DESA menyebut, untuk menuju Desa Malangbong, ada sebuah tikungan yang penuh mitos.

“Jadi ada tikungan ekstrem. Konon orang luar kalau masuk desa punya niatan buruk atau tidak positif, nanti terjadi apa-apa di tikungan itu,” ujar si pemilik kanal.

GALERY KAMPUNG DESA juga tampak beberapa kali mampir ke warung kopi di Desa Malangbong.

Uniknya, ada warung kopi yang buka di tengah area perladangan. Kata si pemilik warung (tak diketahui namanya), alasan membuka warung kopi di ladang tersebut adalah untuk jagani orang-orang yang ada di ladang jika ingin rehat sejenak atau rehat sebelum pulang ke rumah masing-masing.

Orang Bojonegoro tak tahu ada Desa Malangbong

Setelah melihat dua video tersebut, di kepala saya terpintas dua nama, Udin (24) dan Candika (24). Keduanya asli Bojonegoro. Udin teman satu jurusan saya saat kuliah di Surabaya, sementara Candika adalah teman kosan saya sejak Januari-Desember 2023.

Yang mengejutkan adalah, ternyata Udin malah mengaku selama ini belum pernah sama sekali mendengar adanya nama Desa Malangbong.

“Jujur baru tahu ini, pas viral,” ungkapnya saat saya hubungi pada Sabtu, (24/2/2024). Maklum, rumah Udin terhitung masih di lingkup “kota”, tidak jauh dari Alun-alun Bojonegoro.

Kalau dengar namanya saja tak pernah, apalagi ke sana atau minimal punya kenalan dari sana. Obrolah saya dan Udin hanya mentok pada fakta bahwa Udin baru kali ini mendengar ada nama Desa Malangbong di Bojonegoro.

Tapi Udin tak sendiri. Sebab, di kolom komentar akun Instagram @fyifact pun ada beberapa orang Bojonegoro yang mengaku tak pernah mendengar nama desa tersebut. Maka, saya pun langsung beralih menguhubungi Candika.

“Pernah dengar. Tapi memang belum pernah ke sana,” tulis Candika menjawab pesan WhatsAPP (WA) saya.

“Jarak dari rumahku ke sana jauh, pucuk ke pucuk,” lanjutnya.

Fakta 90 persen penduduk Desa Malangbong adalah perempuan

Satu hal yang Candika bantah tentang Desa Malangbong yang beredar di media sosial adalah soal 90 persen penduduknya perempuan.

Kata Candika, bahwa terkesan banyak perempuannya memang iya. Tapi tidak 90 persen juga. Sebab, jumlah laki-laki yang ada di desa tersebut juga masih banyak.

“Info perempuannya sampai 90 persen itu lebay banget. Media atau content creator yang bikin terlalu berlebihan,” ujar Candika.

Desa Malangbong Korban Content Creator Lebay MOJOK.CO
Ilustrasi desa di tengah hutan. (Eugene/Unsplash)

Berdasarkan yang Candika dengar pula dari teman-temannya di Bojonegoro, para laki-laki di Desa Malangbong memilih merantau ke luar Jawa. Utamanya ke Kalimantan.

Rata-rata jika sudah pergi merantau, jarang ada yang pulang, alias memilih menetap di luar Jawa.

“Tapi tetap ada beberapa yang pulang kata temenku, jadi ya masih ada banyak laki-laki,” terangnya. Begitu pula yang disampaikan oleh pemilik kanal YouTube GALERY KAMPUNG DESA.

Malah, dari hasil ngobrol GALERY KAMPUNG DESA, seorang warga menyebut ada juga laki-laki yang karena memutuskan merantau ke luar Jawa, istrinya pun tetap ikut. Sehingga membuat Desa Malangbong terasa makin sepi. Bukan hanya sepi laki-laki, tapi juga sepi penduduk.

Dari warga yang GALERY KAMPUNG DESA ajak ngobrol, ada beberapa faktor yang membuat orang-orang—terutama laki-laki—di Desa Malangbong memilih merantau dan tak kembali.

Pertama, lahan pertanian di Desa Malangbong kurang menjanjikan. Meski berada di tengah hutan, tapi bertani tak bisa menjadi profesi yang bisa diandalkan di sini.

Lebih-lebih faktor kedua, sumber air di Desa Malangbong katanya sangat sulit. Dalam video di GALERY KAMPUNG DESA, tampak warga desa setiap sore harus antre untuk mengambil air di sebuah sumber mata air.

“Wah kalau soal detil-detilnya, soal mitos tikungan, mata air sulit, terus pertaniannya aku kurang paham sejauh itu e, Mas,” ungkap Candika.

Agar mengetahui lebih jelas perihal kehidupan warga Desa Malangbong, Candika justru mengajak saya untuk mengagendakan menginap.

Apakah saya tertarik? Tentu. Untuk ke Desa Malangbong hanya perkara waktu.

Penulis: Muchamad Aly Reza

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Kampung Sengkuni Nganjuk, Warganya Baik tapi Jadi Tukang Prank Demi Puaskan Pengunjung

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 26 Februari 2024 oleh

Tags: bojonegorodesa malangbongpilihan redaksi
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.