Sementara itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenzer menyayangkan adanya persyaratan batas usia dalam melamar pekerjaan. Menurut dia, banyak pencari kerja putus asa akibat aturan tersebut. Oleh karena itu, Noel berharap syarat semacam itu harus dihapus.
“Kawan-kawan misalnya sudah umur 40-45, lantas karena umurnya tidak sesuai dengan syarat akhirnya hopeless (putus asa) mencari pekerjaan dan kita berharap ini dihapus,” kata Noel dikutip dari Liputan6.com, Selasa (29/4/2025).
Namun, Noel belum dapat memastikan apakah penghapusan syarat usia ini akan dimasukkan ke dalam peraturan pemerintah atau revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan. Ia mengatakan pihaknya akan meninjau lebih lanjut sebelum mengambil keputusan yang pasti.
Pencari kerja usia tua masih bisa bersaing
Menurut Dosen Program S2 Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga (Unair) Suryanto batas usia memang diperlukan jika pekerjaan tersebut berhubungan dengan aturan tertentu, sebab ada pekerjaan yang membutuhkan kematangan dan kedewasaan.
Namun, Suryanto berujar kematangan, kedewasaan, dan kebijaksanaan tidak hanya dilihat dari usia kronologis atau berdasarkan waktu. Ada juga karakteristik pekerjaan dan sifat-sifat yang berkembang dalam sebuah budaya.
“Batasan usia seharusnya juga mempertimbangkan pemetaan kedewasaan dan kebijaksanaan pada tugas-tugas perkembangan,” ucapnya dikutip dari laman resmi Unair, pada Selasa (29/4/2025).
Ia menegaskan, batasan usia dapat mempengaruhi dinamika tim dan produktivitas organisasi karena perbedaan gap generasi. Tak hanya berhubungan dengan usia fisik, tapi juga kemampuan adaptasi, kemudahan menyesuaikan diri, dan kepribadian dari seseorang.
Oleh karena itu, orang yang terbuka, mudah bergaul, dan memiliki sikap terbuka terhadap perubahan lebih mungkin berhasil di lingkungan kerja apa pun. Ia berharap pencari kerja yang usianya lebih tua bisa tetap terbuka dan meningkatkan daya saing mereka.
“Menjadi open-minded, memahami perkembangan teknologi, dan tidak menutup diri terhadap perubahan adalah kunci untuk tetap bersaing di pasar kerja yang semakin dinamis. Dengan demikian, usia bukanlah penghalang, melainkan semangat untuk terus belajar dan beradaptasi,” ujarnya.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Ahmad Effendi
BACA JUGA: ‘Tahun Berganti, Tapi Nasib Kami Nggak Kemana-mana’, Kekecewaan Buruh Jogja yang Kena PHK Sepanjang 2024 atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












