Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kuliner

Rumah Makan Ancoan Cilacap, Pemilik dan Karyawan Pernah Konsumsi Sendiri 2 Ton Sidat Unagi dan Belut, karena Tak Ada yang Beli

Agung Purwandono oleh Agung Purwandono
14 April 2024
A A
Rumah Makan Ancoan Cilacap, Pemilik dan Karyawan Pernah Habiskan 2 Ton Sidat Unagi dan Belut Sendiri karena Tak Ada yang Beli MOJOK.CO

Ilustrasi Rumah Makan Ancoan Cilacap, Pemilik dan Karyawan Pernah Habiskan 2 Ton Sidat Unagi dan Belut Sendiri karena Tak Ada yang Beli. (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Asal mula nama Rumah Makan Ancoan

Priyanto mendirikan warung RM Ancoan bersama istrinya tahun 2010-an. Sejak awal berdiri, mereka memang sudah berencana untuk menjual menu dengan sajian utama belut dan unagi atau sidat. Menu belut karena waktu itu cukup banyak  bahan bakunya, begitu juga dengan sidat. Cilacap dikenal sebagai salah satu kabupaten dengan produksi unagi atau sidat terbanyak di Pulau Jawa. 

Anco, atau alat untuk menangkap ikan di sungai yang jadi nama warung RM Ancoan MOJOK.CO
Anco, atau alat untuk menangkap ikan di sungai yang jadi nama warung RM Ancoan. (Agung P/Mojok.co)

Tak jauh dari RM Ancoan ada sungai Jaka Denda. Di tepian sungai, tampak beberapa alat penangkap ikan yang orang menyebutnya dengan Anco. Sebutan alat penangkap ikan itu yang kemudian memberi inspirasi Priyatno dan istrinya menamakan warung makannya dengan nama RM Ancoan. 

“Saya mengiranya menu yang dijual di tempat ini ikan-ikan hasil ancoan,” kata saya tertawa. 

“Kalau hasil ancoan biasanya ikan putihan,” kata Priyatno. 

Seiring waktu ternyata warung ini makin ramai. Karena belut adalah menu musiman ia kemudian mendatangkan pasokan bahan baku belut dari daerah lain.

Melihat usahanya makin berkembang, Priyatno dan istrinya kemudian mengembangkan usaha tidak hanya menjual menu di warung, tapi juga sidat olahan. 

“Kami itu sampai pernah memasok belut tanpa duri di 20 mall di Pulau Jawa. “Sekarang sekitar 7 mall dan beberapa outlet rumah makan,” kata Priyatno. Ia juga memasuk olahan unagi atau sidat dalam bentuk frozen. 

“Kalau sidat cukup mendatangkan dari wilayah Cilacap saja, kan di sini terkenal sebagai penghasil sidat,” kata Priyatno. 

Pepes sidat atau unagi, salah satu menu andalan di RM Ancoan, satu porsi pepes dijual Rp25ribu dengan tambahan sayur genjer MOJOK.CO
Pepes sidat atau unagi, salah satu menu andalan di RM Ancoan, satu porsi pepes dijual Rp25ribu dengan tambahan sayur genjer. (Agung P/Mojok.co)

Sempat terpukul Covid 19, stok 2 ton sidat dan belut untuk konsumsi keluarga dan karyawan

Covid 19 memukul bisnis yang Priyatno rintis dengan istrinya. Semua mall dan tempat makan yang ia pasok tutup. Padahal saat itu ada sekitar 1,5-2 ton stok belut asap dan unagi dalam bentuk frozen yang siap kirim ke mitra. Terpaksa stok tersebut mereka konsumsi karena tidak ada yang jadi membeli. 

“Stok itu akhirnya kami konsumsi sendiri bersama karyawan untuk bertahan hidup selama pandemi,” kata Priyatno. 

Saat pandemi mereda, Priyatno dan istrinya kehabisan modal. Stok unagi dan belut sudah habis, sehingga ia memulai lagi dari nol. “Dulu itu sebulan bisa memasuk 1,5-2 ton, sekarang masih di 300 kwintal, karena banyak mitra yang juga tutup kena imbas pandemi,” kata Priyatno. 

Priyatno selama ini tak terkendala soal pasokan bahan baku. Hanya saja kadang harus bersaing mengingat belut dan unagi atau sidat merupakan komoditas ekspor yang juga disukai oleh orang luar negeri, seperti Jepang dan China.

Nggak mau buka rumah makan belut dan sidat di luar Kawunganten

Priyatno sudah berkali-kali mendapat tawaran dari investor yang meminta mereka buka tidak hanya di Kawunganten, tapi juga di wilayah perkotaan. Bahkan tidak sedikit yang memintanya membuka usaha di ibu kota kabupaten Cilacap yang jaraknya sekitar 35-40 kilometer dari warungnya saat ini, tapi ia menolak. 

Sidat ukuran konsumsi yang biasa RM Acoan pasok ke tempat makan di berbagai daerah. (Dok. Priyatno/Mojok.co)

“Kami nyaman jualan di sini. Toh selama ini juga banyak oran-orang dari kota yang mampir ke warung kami. Kalau buka di tempat lain kami masih belum ada rencana,” kata Priyatno. 

Iklan

Priyatno sangat percaya diri orang-orang dari kota akan datang ke tempatnya untuk menyantap menu spesial belut dan sidat. 

Namun, rasa percaya dirinya ada benarnya, saya saya cari informasi melalui Google, warung atau rumah makan yang khusus menyediakan menu khas belut dan sidat hampir tidak ada. Bisa dikatakan, warung ini satu-satunya yang terenak di kabupaten terluas di Provinsi Jawa Tengah ini.

Tidak sedikit orang-orang yang melamar jadi investor warung makannya agar bukan di tempat lain. Namun, ia dan istrinya tetap berjualan di Kawunganten. 

“Orang di Kota Cilacap kalau mau makan juga ke sini kok. Ada juga yang pesan sayur belut dari Jakarta atau luar kota kita bisa kirim lewat paket,” kata Priyatno. 

Ia malah menawarkan, kalau pun ada orang yang mau buka tempat makan dengan menu unagi dan pepes belut, ia bisa menyediakan bahan bakunya. Mulai dari belut hingga unagi ada. Bahkan jika ada yang membutuhkan dalam kondisi hidup, ia punya banyak stok. 

“Mulai yang ukuran benih hingga ukuran konsumsi, kami menyediakan,” katanya mantap.

Penulis: Agung Purwandono
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA Nikmatnya Sambal Belut Kang Shobirin Bantul, Ada Menu Rahasia untuk Para Lelaki

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 14 April 2024 oleh

Tags: belutcilacapikan sidatkawungantenpepes belutsidah olahansidatunagi
Agung Purwandono

Agung Purwandono

Jurnalis di Mojok.co, suka bercocok tanam.

Artikel Terkait

Pelaku Budidaya Belut Membeberkan 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Pemula Mojok.co
Pojokan

Pelaku Budidaya Belut Membeberkan 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Pemula

15 Oktober 2025
Warga Desa Nusajati, Cilacap, mengais padi sisa panen raya MOJOK.CO
Bidikan

Mengais yang Tersisa di Desa Nusajati Cilacap, Sebab “Sisa” Tak Kalah Berharga

28 Juli 2025
Purwokerto Punya Sisi Kelam yang Belum Terkuak MOJOK.CO
Esai

Sisi Gelap Purwokerto: Sisi yang Tidak Terlihat karena Romantisasi Berlebihan dan Menutupi Kenyataan yang Ada

18 Maret 2025
Mas Tatang dari Majenang: Tinggalkan Jakarta Meski Punya Gaji Tetap, Pilih Buka Usaha Jahit Keliling di Jogja yang Pendapatannya Tak Menentu MOJOK.CO
Sosok

Mas Tatang dari Majenang: Tinggalkan Jakarta Meski Punya Gaji Tetap, Pilih Buka Usaha Jahit Keliling di Jogja yang Pendapatannya Tak Menentu

5 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.