Nasi goreng bikin damai dua geng yang berseteru
Sambil menyantap seporsi nasi goreng sapi dengan telur ceplok, saya masih seksama mendengarkan kisah Arifin. Kata dia, pernah ada kejadian unik di tempat ini. Ceritanya sekitar penghujung 2016 lalu, saat Arifin baru saja lulus SMA, ia datang ke warung makan ini bersama pacarnya. Tak disangka, dia dan pacarnya itu duduk bersebelahan dengan anggota geng sekolah lain.
“Keringat dingin, dong. Aku sendirian sementara mereka rombongan, kayaknya habis mubeng,” kata Arifin.
Ia sebenarnya mengaku tak takut. Jika harusnya duel pun, dia mengaku siap. Masalahnya, Arifin datang bersama sang pacar. Kalau ada ribut-ribut, bisa jadi pacarnya bakal jadi korban juga.
Salah satu anggota geng musuh yang mengenalinya pun mendekat. Arifin makin dag-dig-dug kala itu. Tapi untungnya bukan ajakan duel yang ia dapat.
“Dia bilang, kalau kita suruh santai aja. Urusan senggel udah lewat. Makan ya makan aja enggak perlu takut,” katanya. “Malah abis itu kita jadi ngobrol bareng. Yaudah kita makan dengan santai sampai balik pun enggak ada apa-apa.”
Setelah menghabiskan seporsi nasi goreng ini, saya jadi berpikir keras. Kalau dua geng remaja yang bertikai aja bisa damai di warung ini, jangan-jangan para capres juga bisa. Secara, nasi goreng ‘kan jadi makanan favorit Prabowo.
Jadi, usulan saya, Pak Prabowo bisa mengajak Pak Anies dan Pak Ganjar buat makan di Nasi Goreng Sapi Padmanaba. Ngobrol di tikar basah trotoar. Siapa tahu, obrolan bagi-bagi kursi di kabinet selesai di sini, toh?
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Sate Buntel Mbok Galak Solo, Kesukaan Presiden Soeharto dan Presiden Jokowi
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.