Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kuliner

Bakmi Jumpa Pers, Warisan Umar Kayam yang Punya Nama gara-gara Bir Bintang

Agung Purwandono oleh Agung Purwandono
2 Maret 2024
A A
Bakmi Jumpa Pers, Warisan Umar Kayam yang Punya Nama Gara-Gara Bir Bintang MOJOK.CO

Ilustrasi Bakmi Jumpa Pers, Warisan Umar Kayam yang Punya Nama Gara-Gara Bir Bintang. (Agung P/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Umar Kayam, budayawan yang juga dosen UGM berpesan kepada Ngatijan, agar warung bakminya dinamakan Bakmi Jumpa Pers. Warung bakmi yang pernah jaya ini konsisten jadi warung tenda meski teman-temannya seperti Bakmi Kadin dan Bakmi Pele punya warung permanen.

***

Kalau melintas di Jalan Cik Di Tiro dari arah Panti Rapih sore hari, cobalah menengok ke sebelah kiri. Ada warung bakmi sederhana di atas trotoar. Warung Bakmi Jumpa Pers, warung yang eksis sejak tahun 1979.

Dari nama saja, warung bakmi ini nggak lazim. Umumnya warung bakmi di Jogja pakai nama orang yang jadi pendirinya, misal Warung Bakmi Pele,.Bakmi Mbah Hadi, Bakmi Pak Geno, dan lainnya. Namun, berbeda dengan Bakmi Jumpa Pers.

Awalnya sebagai seorang wartawan, saya mengira warung bakmi ini punya nama seperti itu karena dulunya jadi tempat jumpa pers wartawan. Nyatanya, dugaan saya nggak sepenuhnya benar.

Warung Bakmi Jumpa Pers yang punya nama gara-gara spanduk Bir Bintang

Mengobati rasa penasaran saya, Rabu sore, (28/2/2024) saya mampir ke warung tenda ini. Bertemu dan berbincang dengan pemiliknya, Hadianto Ngatijan (70).

Warung Bakmi Jumpa Pers, warung bakmi dekat UGM MOJOK.CO
Warung Bakmi Jawa Jumpa Pers, pernah jadi salah satu bakmi paling laris di Jogja, lokasinya saat ini ada di Jl Ci Di Tiro dan Jalan Kaliurang. (Agung P/Mojok.co)

“Warung bakmi ini saya dirikan tahun 1979, saya baru 19 tahun, Mas,” katanya. Sebelum jualan bakmi, Ngatijan jadi supir angkutan kampus di Jogja, tapi sepi. Ngatijan lantas nyambi dengan jualan bakmi di sore harinya. Setelah melihat potensi yang lebih besar daripada jadi sopir, ia kemudian fokus jualan bakmi. 

“Sebagai orang cacat, saya bangga umur segitu sudah jualan bakmi sendiri,” kata Ngatijan menunjukkan satu kakinya yang lebih kecil dari kakinya yang lain.

Dulu Ngatijan jualan bakmi di depan gedung yang kini jadi UGD Panti Rapih. Warungnya sederhana, hanya gerobak. Sampai kemudian ada memberinya spanduk bekas sebuah acara di hotel seorang karyawan hotel yang memberinya bekas backdrop sebuah acara di hotel tersebut.

“Tulisannya, Jumpa Pers Bir Bintang, tanggal 25 Mei 1983. Spanduknya dari hotel Mutiara, saya tahunya cuma itu, ternyata spanduknya buat orang tertarik untuk datang, padahal ya hanya untuk aling-aling saja,” kata Ngatijan.  

Diresmikan jadi Bakmi Jumpa Pers oleh Umar Kayam

Rupanya salah satu yang tertarik dengan tulisan tersebut adalah budayawan yang juga Guru Besar Fakultas Sastra UGM, Umar Kayam. “Kalau nggak salah itu tahun 1983, Pak Kayam mulai langganan. Katanya cari bakmi yang enak dan sesuai seleranya itu belum ketemu. Sampai kemudian lihat spanduk itu dan cocok sama masakan saya,” katanya.

Saat itu, warung bakminya masih tanpa nama. Oleh Umar Kayam kemudian diberi nama, Bakmi Jumpa Pers. “Pak Umar Kayam itu pesan agar saya pakai nama Bakmi Jumpa Pers sampai selamanya,” kata Pak Ngatijan.

Sejak itu, warungnya makin dikenal. Tak jarang Umar Kayam mengajak teman-temannya untuk makan di Bakmi Jumpa Pers.Termasuk orang-orang penting dan artis nasional dari Jakarta. Sejak itu, Bakmi Jumpa Pers makin terkenal dan namanya sejajar dengan bakmi-bakmi legendaris di Jogja.

Kedekatan Pak Ngatijan dengan keluarga Umar Kayam masih berlanjut bahkan saat pemeran Soekarno dalam film Penghianatan G30/S/PKI itu meninggal pada tahun 2002. “Setiap peringatan Pak Kayam itu pesan bakmi di tempat kami. Pas peringatan 1000 hari kami juga diundang untuk masak,” katanya.

Iklan
Bakmi godog di Bakmi Jawa Jumpa Pers. (Agung P/Mojok.co)

Dulu jadi saingan berat Bakmi Kadin dan Bakmi Pele

Ngatijan mengatakan dulu warung bakmi belum begitu banyak. Tahun 1980-an hingga awal 1990-an tiga warung bakmi yang terkenal di Jogja ada tiga, yaitu Bakmi Kadin, Bakmi Pele, dan Bakmi Jumpa Pers. “Mereka itu teman-teman saya, tapi berhubung saya sendiri ya nggak punya tempat (permanen untuk jualan), ya saya gini-gini saja,” katanya. 

Saat masih jaya, Bakmi Jumpa Pers sehari bisa menghabiskan 15-20 ekor ayam kampung. Sekarang dari buka pukul 16.00 – 00.00, paling banyak habis 2-3 ekor ayam kampung. “Saya sudah berusaha cari tempat, tapi tempatnya nggak cocok, sepi,” katanya.

Pak Ngatijan sempat terdiam. Ia kemudian bercerita, tahun 2000-an ia sempat buka warung bakmi di Jakarta selama tiga tahun. Bakmi tersebut lantas ia serahkan ke adiknya untuk pengelolaanya. Selain itu sejak 1998 hingga 2010 ia juga bisnis jual beli mobil dan rental mobil. 

Saat itu bakmi ia pasrahkan ke istri dan karyawannya. Namun, karena kurang terawasi ia justru ditinggalkan istrinya. Ia kemudian mulai fokus jualan bakmi lagi. Selain itu pelan-pelan ia mewariskan ilmu membuat bakmi jawanya pada anak laki-lakinya. “Yang di Jalan Kaliurang dekat MM UGM itu anak saya yang jualan, dia jualan mulai 2008,” kata Pak Ngatijan. Satu anaknya yang lain, jadi perias manten.

Pak Ngatijan bersyukur dari apa yang ia dapatkan dari jualan bakmi

Selain di Jalan Kaliurang, ia juga merintis warung bakmi di Dongkelan, Bantul yang kini kemudian ia serahkan ke adiknya untuk mengelola. “Nggak pakai nama Bakmi Jumpa Pers, yang Dongkelan namanya Bakmi Pandawa. Saya kasih nama itu karena saya 5 bersaudara laki-laki semua, sekarang adik saya yang mengelola,” katanya.

Bakmi Jumpa Pers Jogja
Pak Ngatijan, selama masih punya tenaga ia akan tetap jualan bakmi, meski tak memiliki karyawan. (Agung P/Mojok.co)

Meski hanya warung tenda, Pak Ngatijan mensyukuri apa yang ia dapat dari jualan bakmi. Saat pandemi menurutnya adalah hal yang terberat karena ia sampai tutup selama dua tahun. 

Dari jualan bakmi, Pak Ngatijan bisa membeli rumah yang ia tempati sekarang di Blimbingsari, Caturtunggal, Depok, Sleman yang tak jauh dari Kampus UGM. Ia juga bisa membeli tanah dan bangun rumah di kampung halamannya di Wonosari, Gunungkidul dan membeli kendaraan. 

“Mobil saya yang hilang sampai tiga, jaman bisnis rentalan dulu itu,” katanya tertawa.

Saat saya temui, ia sendirian, tak memiliki karyawan. Semua ia kerjakan sendiri mulai dari masak, menyajikan hingga membuat minuman untuk pelanggan. Anak-anaknya sebenarnya meminta ia untuk istirahat saja di rumah. “Selama saya punya tenaga, ya saya tetap akan jualan bakmi. Cari tenaga (karyawan) sekarang susah,” kata Pak Ngatijan.

Penulis: Agung Purwandono
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA Bukan Warung Bakmi Pak Pele, Dua Warung Bakmi di Jogja Ini Pernah Jadi Langganan Presiden RI

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Terakhir diperbarui pada 3 Maret 2024 oleh

Tags: Bakmi Jawabakmi jumpa persbakmi peleKulinerpilihan redaksiUmar Kayam
Agung Purwandono

Agung Purwandono

Jurnalis di Mojok.co, suka bercocok tanam.

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.