Minat masuk jurusan Matematika tapi akhirnya masuk jurusan Teknik Sipil karena dorongan guru BK. Awalnya terasa keren dan bergengsi, tapi setelahnya malah membuat orangtua “menderita” karena UKT mahal jurusan Teknik Sipil.
***
Saat konsultasi di ruang guru BK bersama siswa-siswa lain jelang kelulusan SMA, Ifansyah (23) waktu itu mengutarakan minatnya untuk mengambil jurusan Matematika. Maklum, dia memang menyukai mata pelajaran tersebut. Nilainya juga bagus-bagus.
Namun, si guru BK menyarankan agar Ifansyah mendaftar jurusan Teknik Sipil. Menurut si guru BK, kepintaran di bidang Matematika sangat berguna di jurusan Teknik Sipil.
Selain itu, peluang kerja Ifansyah jika menjadi Sarjana Teknik Sipil juga lebih jelas. Dan, bagi guru BK Isfansyah, jurusan tersebut terkesan lebih keren dan bergengsi.
Sebagai remaja yang masih labil, dorongan dari si guru BK tentu saja mempengaruhi langkah Isfansyah. Bagaimanapun, menurutnya, si guru BK pasti memiliki pertimbangan yang lebih matang ketimbang siswa.
Oleh karena itu, setelah gagal di SNBP, Ifansyah pun mencoba SNBT dan berhasil lolos jurusan Teknik Sipil di sebuah kampus di Malang, Jawa Timur.
Kuliah jurusan Teknik Sipil, merasa keren dan bergengsi
Setidaknya benar apa kata guru BK Ifansyah: bahwa jurusan Teknik Sipil itu terasa keren dan bergengsi. Sensasi itu dia rasakan kala namanya dipajang di Instagram sekolahnya.
Sejak akhirnya kuliahpun, tiap ada yang tanya dia kuliah jurusan apa dan dia menyebut “Teknik Sipil”, respons orang sering kali menyiratkan kekaguman. Itu membuat Ifansyah merasa bisa membangga-banggakan jurusannya.
“Di semester awal memang masih dasar-dasar. Belum terasa sulitnya jurusan ini. Jadi aku merasa, ternyata saran guru BK nggak salah,” tutur Ifansyah, Minggu (22/6/2025).
Karena sadar jurusannya tersebut amat keren dan sebenarnya jadi incaran banyak orang, Ifansyah pun kerap dengan bangga memamerkan aktivitas di kampusnya melalui media sosial. Tapi kebanggaan dan rasa keren itu ternyata hanya berlangsung sebentar.
Kuliah jurusan Teknik Sipil tak cukup modal pintar Matematika
Apa yang dikatakan guru BK Ifansyah—bahwa kepintaran Matematika sangat berguna di jurusan Teknik Sipil—memang tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak benar-benar benar.
Ifansyah akhirnya memang bertemu lagi dengan Matematika. Meski dengan konteks yang lebih dalam dan detail ketimbang Matematika SMA. Tentu saja Ifansyah tidak menemui kesulitan di sini.
“Tapi seiring bertambahnya semester, pelajarannya makin rumit. Begini, aku memang suka berhitung, tapi selama SMA aku nggak punya perhatian soal struktur bangunan dan sejenisnya. Dan itu harus kuhadapi di Teknik Sipil,” beber Ifansyah.
Kendati dikenal sebagai siswa pintar di SMA, tapi di jurusan Teknik Sipil, Ifansyah justru merasa menjadi sangat lamban dalam memahami mata kuliah. Untungnya dia memiliki beberapa teman dekat yang dengan senang hati membantunya saat menemui kesulitan.
Baca halaman selanjutnya…
Berujung bikin repot diri sendiri dan nyesel karena UKT sengsarakan orangtua