Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Nestapa Mahasiswa Bidikmisi: Dianggap Foya-foya, Padahal Buat Makan Saja Pernah Mengais Nasi Sisa Seminar

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
9 Januari 2024
A A
Nestapa Mahasiswa Bidikmisi: Dianggap Foya-foya, Padahal Buat Makan Saja Pernah Mengais Nasi Sisa Seminar MOJOK.CO

Ilustrasi Nestapa Mahasiswa Bidikmisi: Dianggap Foya-foya, Padahal Buat Makan Saja Pernah Mengais Nasi Sisa Seminar. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Stigma hedon dan gemar foya-foya sangat kerap melabeli mahasiswa bidikmisi. Banyak orang menganggap, duit negara bagi para penerima bidikmisi jauh lebih besar ketimbang uang saku mahasiswa non-beasiswa. 

Terlebih ada juga anggapan kalau kebanyakan mahasiswa bidikmisi sebenarnya adalah orang mampu yang mengakali aturan agar bisa kuliah enak.

Fenomena “bidikmisi salah sasaran” tak dimungkiri memang benar adanya. Namun, kita tak bisa menutup mata kalau nyatanya banyak juga mahasiswa bidikmisi yang benar-benar membutuhkan. 

***

Mojok sendiri menemui Fadli (25) dan Maria (25), dua eks mahasiswa bidikmisi yang berbagi cerita soal struggle-nya kuliah di Jogja dengan kondisi semi-melarat. Ada yang harus hidup prihatin, gali tutup lubang, hingga rela mengais nasi bekas di acara seminar.

Mengenal apa itu bidikmisi

Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa yang diberikan pmerintah melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. 

Program ini bergulir sejak 2010. Tujuannya memberikan bantuan biaya kepada peserta didik yang kurang mampu secara ekonomi, tapi memiliki potensi baik secara akademi untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Sebagai informasi, per 2020 lalu Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi telah menghapus beasiswa Bidikmisi dan menggantinya dengan program baru bernama Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Beberapa waktu yang lalu, banyak beredar informasi, banyak mahasiswa bidikmisi yang hidupnya hedon atau foya-foya. Ada  yang hobi nonton konser ada juga yang gadgetnya iPhone 6-14. 

Dibalik mahasiswa bidikmisi yg pake iPhone 6-14 dan foya-foya glamour, ada mahasiswa lainnya yg mau bayar ukt aja harus nangis dan bercucur keringat karena pihak kampus tidak memberikan nominal UKT yang sesuai kemampuan ketika melakukan banding. Penasaran? Temukan di itb! https://t.co/cIRcN249hL

— ITBfess 🐘 🌱 (@itbfess) January 16, 2023

Saya mengenal Fadli (25) sejak awal masuk kuliah pada 2017 lalu. Kebetulan, saat itu kita berada di satu kos yang sama di Karangmalang. Bedanya, saya kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), sementara Fadli menimba ilmu di kampus tetangga, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sepeda dan sepasang sepatu jadi harta paling berharga

Sebagai orang yang tinggal seatap, saya tahu betul betapa susahnya dia. Satu-satunya harta berharga mahasiswa asal Belitung ini adalah sebuah sepeda dan sepasang sepatu yang selalu ia pakai berkuliah. Ponsel androidnya pun sudah penuh goresan di layarnya. Saya tidak tahu apakah itu masih berfungsi dengan baik atau tidak, tapi yang jelas ia sering mengeluh karena HP-nya lemot.

Laptop pun ia tidak punya. Tiap kali ada tugas kuliah, ia sering meminjam laptop teman-teman kos yang sedang nganggur. Kalau semua laptop terpakai, ia terpaksa harus nugas di LIMUNY, sebuah warung internet yang dikelola UNY. Itu pun ia masih kerap meminjam KTM saya, biar lebih murah katanya.

Kalau tidak salah mengingat, bagi mahasiswa UNY yang memakai layanan LIMUNY hanya dikenai tarif Rp1.500 per jam. Sedangkan mahasiswa non-UNY lebih mahal, Rp3.000 per jam. 

Iklan

Saya sendiri sebenarnya baru tahu kalau Fadli adalah mahasiswa bidikmisi setelah saya pindah kos kira-kira enam bulan kemudian. Soalnya, ia tak pernah cerita kalau dirinya penerima beasiswa. Saya tahunya dia survive karena miskin aja. 

Pada Senin (8/1/2024) kemarin, saya menghubunginya lagi untuk berbagi kisah soal kemelaratannya. Ngomong-ngomong, kini dia sudah bekerja di salah satu bank di Jakarta. Saya pun senang mendengarnya.

Duit Bidikmisi buat bayar utang orang tua

Kepada saya, Fadli bercerita kalau kuliah sudah ibarat mukjizat baginya. Bagaimana tidak, kedua orang tuanya adalah petani yang hidupnya pas-pasan. Boro-boro kuliah, buat makan saja ngepres. Makanya, ketika ia keterima kuliah via jalur bidikmisi, Fadli amat bersyukur.

“Minimal enggak mikirin lagi gimana bayar UKT. Sumpah, sampai sekarang kalau ditanya, saya aja enggak tahu caranya bayar UKT,” kata Fadli. 

Sebagai seorang mahasiswa bidikmisi, memang ia bebas uang kuliah sampai delapan semester. Fadli pun juga masih mendapat uang saku sebesar Rp650 ribu per bulan yang dibayar sekali tiap semester. Artinya, tiap duit bidikmisi cair, saldo ATM Fadli bakal langsung bertambah Rp3,9 juta.

Sayangnya, pada masa-masa awal kuliah, periode pencairan tak menentu. Bahkan, saat ia sudah berkuliah selama hampir tiga bulan, duit bidikmisi tak kunjung turun. Akhirnya, orang tuanya tetap harus menanggung biaya kos dan uang sakunya selama kurang lebih 3 bulan.

“Makanya, saya harus prihatin dan pinter-pinter atur duit. Sekalinya boros, bisa ‘tuh enggak makan berhari-hari,” sambungnya.

Tatkala uang beasiswa sudah cair pun, Faldi tak bisa berfoya-yoya–sebagaimana asumsi dan gambaran orang-orang. Sebab, uang saku yang selama ini orang tua transfer adalah hasil ngutang. Jadi, dia harus memakai uang itu buat membayar utang orang tuanya.

“Lebih dari setengah duit bidikmisi kukasih orang tua. Jadi bayangin aja, duit kurang dari Rp2 juta kudu kupakai buat berbulan-bulan berikutnya,” ujarnya. Kata Fadli, pola ini terus terjadi karena pencairan uang bidikmisi memang sering terlambat di bulan-bulan berikutnya.

Baca halaman selanjutnya…

Sering utang di angkringan

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 9 Januari 2024 oleh

Tags: bidikmisiKIPmahasiswa bidikmisipilihan redaksi
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Kampus

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.