Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Anak IPA “Nyasar” di Jurusan Sastra Rusia UI: Dulu Pengen Jadi Dokter Sunat, Kini Malah Juara Kompetisi Tinju di Negerinya Putin

Voja Alfatih oleh Voja Alfatih
21 Mei 2024
A A
Anak IPA “Nyasar” di Jurusan Sastra Rusia UI: Dulu Pengen Jadi Dokter Sunat, Kini Malah Juara Kompetisi Tinju di Negerinya Putin.MOJOK.CO

Ilustrasi Anak IPA “Nyasar” di Jurusan Sastra Rusia UI: Dulu Pengen Jadi Dokter Sunat, Kini Malah Juara Kompetisi Tinju di Negerinya Putin (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Lulus sarjana dari Jurusan Sastra Rusia UI barangkali tak pernah dibayangkan oleh Falaah (23). Tak sekadar lulus kuliah, ia bahkan juga berhasil mendapatkan medali perunggu dari kejuaraan tinju di negara yang dipimpin Vladimir Putin itu.

Menjadi siswa IPA saat SMA, opsi Falaah buat lanjut kuliah di jurusan saintek pun sebenarnya terbuka lebar. Namun, ia memantapkan tekad mengambil jurusan langka tersebut karena kecintaannya dengan Rusia.

Di antara kedokteran, hukum, dan HI, ia mantap masuk Sastra Rusia

Menjelang Ujian Nasional 2019, Falaah mulai berkonsultasi dengan guru BK mengenai jurusan kuliah yang akan ia ambil. Saat itu, ia mengaku belum ada gambaran. Tapi yang pasti, ia tak berniat lanjut studi di jurusan saintek atas beberapa pertimbangan.

“Gua sempat kepikiran buat jadi dokter bedah, biar bisa jadi dokter sunat. Soalnya [sunat] pasti selalu dibutuhin,” kata Falaah, menceritakan salah satu keinginan kecilnya kepada Mojok, Jumat (17/5/2024).

“Tapi karena kuota dan passing grade tinggi, gua memilih nggak ngambil,” sambungnya. 

Alhasil, jurusan soshum pun menjadi satu-satunya alternatif bagi Falaah. Orang tuanya juga mendukung dan menyarankannya masuk jurusan seperti Ilmu Hukum atau Hubungan Internasional (HI). 

Sayangnya, ia tak berminat dengan jurusan yang disarankan orang tuanya. Hingga akhirnya, Falaah teringat akan satu negara yang memikat hatinya sejak kecil.

“Baru kepikir kalau dari SD gua tertarik sama Rusia,” ungkap pemuda kelahiran Sleman ini.

Falaah pun kemudian mendaftarkan diri ke Sastra Rusia UI, jurusan yang sebenarnya baru ia ketahui keberadaannya. Ia diterima melalui jalur mandiri setelah gagal di SNBT (dulu SBMPTN) 2019.

Kenal Rusia gara-gara film tinju, sampai pasang foto profil palu arit 

Perkenalan Falaah dengan Rusia sekaligus menjadi awal mula ketertarikannya terhadap negara tersebut. Momen “pertemuannya” pun cukup unik, yakni ketika dia pertama kali menonton Rocky IV (1985), film yang dibintangi oleh aktor kondang Sylvester Stallone. Saat itu Falaah masih kelas 3 SD.

“Di film, Stallone tanding lawan Ivan Drago, orang Soviet. Gua ngelihatnya keren aja gitu, peran antagonisnya,” ungkapnya. Sejak itu, ia jadi tahu mengenai Rusia dan Uni Soviet.

Bahkan saking terobsesinya dengan Rusia, saat kelas 5 SD ia mengganti foto profil di Blackberry Messenger dengan gambar palu arit. Saat itu, ia belum tahu arti dari lambang komunisme tersebut, apalagi dengan sentimen orang Indonesia.

“Gua sampai ditegur nyokap, ‘kamu tahu nggak itu artinya apa?’. Ya, waktu itu memang belum paham, sih, sejarah Indonesia sama komunisme,” kenangnya. 

Sementara soal Rocky IV, bukan tanpa alasan ia menonton film action tahun 1980-an tersebut. Kisah dalam film itu memang berkisar pada pertandingan tinju, olahraga favoritnya. Falaah sendiri sudah familier dengan olahraga itu karena pada umur lima tahun, ia pernah dilatih tinju oleh omnya yang juga seorang petinju.

Iklan

Adapun Falaah pada akhirnya menekuni olahraga tinju sejak SMA. Meskipun mengaku pernah beberapa kali mengikuti olahraga bela diri lain, tinju masih tetap menjadi kesukaannya.

“Tinju itu kita bisa mukul dan kena pukul full power, enggak cuma form [gerakan] aja,” jelas Falaah.

Mahasiswa Sastra Rusia ini mewakili kampus dalam kompetisi tinju di Negeri Beruang Putih

Tinju dan Rusia seakan memang menjadi jalan hidup Falaah. Bagaimana tidak, suatu hari pada bulan April 2023, ketika Falaah memasuki semester akhir, salah seorang dosen menghubunginya. 

Ia diminta menjadi perwakilan kampus di University International Sports Festival 2023, sebuah festival olahraga mahasiswa antarnegara, di Yekaterinburg, Rusia. Namun, ia sempat menolak permintaan itu karena berbagai pertimbangan.

“Karena pada saat itu gua udah mau semester akhir dan mau fokus TA [skripsi],” kata Falaah, menjelaskan alasannya menolak permintaan sang dosen.

Akan tetapi, sang dosen tetap bersikeras. Dua minggu berselang, ia dihubungi lagi. Setelah merundingkannya dengan orang tua dan teman-temannya, Falaah pun memutuskan buat mengiyakan permintaan buat mewakili Indonesia pada cabor tinju di Rusia tersebut.

“Walau enggak fully funded, tapi pengeluaran gua enggak banyak. Tiket pesawat, visa, akomodasi, semua di-cover Kedubes Rusia dan panitia penyelenggara di sana. Cuma perlu urus paspor aja,” ungkapnya.

Anak IPA “Nyasar” di Jurusan Sastra Rusia UI: Dulu Pengen Jadi Dokter Sunat, Kini Malah Juara Kompetisi Tinju di Negerinya Putin.MOJOK.CO
Falaah, mahasiswa Sastra Rusia UI, bersama dosen yang memintanya ikut mewakili kompetisi tinju. (dok. pribadi narasumber)

Setelah menyelesaikan sidang tugas akhir pada Juli, Falaah bersama rombongan kampus berangkat ke Rusia pada pertengahan Agustus. Selain tinju, kampusnya juga mengirimkan perwakilan cabor lain seperti badminton dan tenis meja. Falaah menjadi satu-satunya perwakilan di cabor tinju.

“Tugas akhir beres, dokumen-dokumen clear, langsung berangkat,” jelasnya.

Belum pernah menang di tingkat lokal, tapi juara di Rusia

Setibanya di Yekaterinburg, Falaah bertemu dengan peserta-peserta lain dari bermacam negara seperti Rusia, Kazakhstan, Afghanistan, dan Vietnam. Beberapa di antaranya berteman dengannya. Namun, ia sama sekali tidak bertemu dengan peserta dari Eropa Barat atau Amerika Serikat.

“Yang pasti, banyak negara-negara Timur Tengah,” terang Falaah.

Usut punya usut, ada isu kalau festival olahraga kampus ini diadakan sebagai upaya Rusia menghadapi sanksi Barat—yang membatasi atlet-atletnya mengikuti acara-acara internasional—imbas kembali memanasnya konflik antara Rusia dan Ukraina. Dan memang, peserta acara ini didominasi negara-negara anggota BRICS, SCO, dan CIS. Tidak ada yang dari Barat.

Di pertandingan perdananya di Rusia, Falaah yang berat badannya 48 kg masuk kelas minimum weight, kelas dengan jumlah peserta paling sedikit. Ia satu-satunya orang Asia Tenggara di kelas beratnya.

“Karena cuma lima orang, yang kena penyisihan cuma dua orang. Sisanya, kita udah ditempatin di semifinal,” ungkap Falaah.

Anak IPA “Nyasar” di Jurusan Sastra Rusia UI: Dulu Pengen Jadi Dokter Sunat, Kini Malah Juara Kompetisi Tinju di Negerinya Putin.MOJOK.CO
Bagan pertandingan Falaah, sang mahasiswa Sastra Rusia UI, dalam kompetisi tinju di Rusia. (dok. pribadi narasumber)

Falaah merasa hoki karena langsung ditempatkan di semifinal, tak perlu mengikuti babak penyisihan. Lawannya adalah warlok alias warga lokal, orang Rusia. Sayangnya, setelah beradu jotos tiga ronde selama 9 menit, ia kalah. 

Sejujurnya, di tingkat lokal pun Falaah baru mengikuti dua pertandingan, di mana di keduanya ia kalah. Meski kini kembali menelan kekalahan, ia sudah dipastikan menjadi juara ketiga–Juara 3 bersama.

“Menang, sih, tapi secara kompetitif gua enggak merasa menang,” katanya sedikit tertawa.

Selain medali perunggu, panitia juga menghadiahi Falaah souvenir. Sementara itu, sponsornya menjanjikan uang tunai jika ia menjadi juara. 

“Kalau dapat emas 15 juta, kalau perak 10 juta, kalau perunggu, 5 juta,” ungkapnya. Ia kemudian menerima lima juta rupiah, sesuai janji.

“Sebenarnya kalau dipikir-pikir lucu juga. Tahu Rusia karena suka tinju, masuk Sastra Rusia [Sasrus] karena suka Rusia, dan gara-gara masuk Sasrus jadi bisa ke Rusia ngelakuin hal yang gua suka, tinju,” pungkasnya berbangga.

Penulis: Voja Alfatih

Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA Lulusan Sejarah Berakhir Jadi Assistant Store Manager Uniqlo, Ingin Pekerjaan yang Linear dengan Jurusan tapi Realitas Tidak Seindah yang Dibayangkan

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 31 Mei 2024 oleh

Tags: jurusan sastra rusiamahasiswa uipetinjuputinrusiasastra rusiasastra rusia uitinjuui
Voja Alfatih

Voja Alfatih

Kru Magang Mojok.co

Artikel Terkait

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO
Kampus

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Gaji Fresh Graduate Alumni UI, UGM. MOJOK.CO
Kampus

Kuliah di Universitas Terbaik Malah Merasa Gagal: Kampus Sibuk Naikkan Ranking Dunia, tapi Melupakan Nasib Alumninya

2 Oktober 2025
UGM Kampus Terbaik Jogja, Alumni Sulit Kerja Itu Gak Masuk Akal (Dok. UGM)
Pojokan

Ironi Sang Sarjana Pemegang Gelar S1 dan S2: Rasa Iri Abadi kepada Lulusan UGM, Kampus Terbaik di Jogja yang Katanya Sulit Dapat Kerja

26 September 2025
Sarjana lulusan kampus terbaik Indonesia seperti Unair, UGM, bahkan UI: tetap tak lolos CPNS dan susah cari kerja. Sekali dapat langsung job hugging MOJOK.CO
Ragam

Kuliah S1-S2 di Kampus Terbaik Indonesia Merasa Gagah, Tapi Lulus Jadi Sarjana Payah dan Bernasib Terlunta-lunta

25 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.