Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Tak Ada Dosen Pembimbing Skripsi Ruwet dan Ilang-ilangan di Universitas BSI, Mahasiswa Dimudahkan Lulus

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
19 September 2024
A A
Dosen Pembimbing (Dosbing) Skripsi di Universitas BSI Tak Ruwet MOJOK.CO

Ilustrasi - Dosen pembimbing (dosbing) skripsi di Universitas BSI tak ruwet. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Dalam urusan skripsi, Universitas BSI mengarahkan betul para dosen pembimbing agar tidak mempersulit mahasiswanya. Alhasil, banyak mahasiswa bisa lulus tepat waktu dan tak mengeluhkan proses skripsian seperti banyak mahasiswa di kampus lain.

***

Sudah bertahun-tahun, tapi dosen pembimbing (dosbing) yang suka ilang-ilangan dan suka mempersulit mahasiswa saat skripsi masih menjadi penyakit di banyak kampus tanah air.

Kondisi ini menjadi salah satu hal yang membuat mahasiswa menganggap skripsi sangat menyeramkan.

Saya mencoba mengetik “bunuh diri karena dosen pembimbing” dan “depresi karena dosen pembimbing” di mesin pencari. Hasilnya, sejak 2020 terjadi rentetan kasus bunuh diri mahasiswa lantaran depresi. Penyebabnya, skripsi tak kunjung beres akibat sikap dari dosen pembimbing.

Ini belum termasuk curhatan-curhatan di media sosial, khususnya di Quora dan X, yang masih berlangsung hingga saat ini: mahasiswa stres hadapi dosbing.

Saya sendiri sempat memawancara seorang mahasiswa yatim di kampus Salatiga. Ia yang sakit-sakitan harus terseok-seok saat proses skripsi gara-gara si dosen pembimbing terkesan mempermainkannya.

Dosen pembimbing Universitas BSI selalu tepati janji

Cerita mahasiswa stres hadapi dosen pembimbing pun sangat sering Andi (23) dengar. Karena begitulah yang teman-temannya alami.

Andi kuliah di Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Fatmawati pada 2020. Pada 2024 ini, ia merampungkan skripsinya: lulus tepat waktu delapan semester.

Sementara kebanyakan teman-teman SMA Andi yang kuliah di kampus lain mengeluh dan terkesan sangat lelah skripsian, gara-gara dosen pembimbing ruwet dan suka ilang-ilangan.

“Dosbing di Universitas BSI komitmen pada waktu. Misalnya sudah diatur jadwal (tetap) bimbingannya Kamis, ya Kamis itu dosbing akan stay di kampus, nggak ngilang,” ujar pemuda asal Cinere, Depok, Jawa Barat tersebut saat berbagi cerita, Sabtu (14/9/2024) petang WIB.

“Kalau konsultasi lewat WA pun pasti dijawab, fast response. Dosen pengajar pun begitu kalau di Universitas BSI, tiap ditanyai di WA pasti fast response,” ungkapnya.

Hal itu sangat membantu Andi dalam merampungkan skripsinya tepat waktu. Sehingga bisa lekas lulus dan bisa fokus kerja. Ia pun cukup beruntung karena sebelum lulus, ia sempat magang di sebuah perusahaan dan kini ia dikontrak sebagai karyawan tetap.

Model skripsi yang tak merepotkan mahasiswa

Selain dosbing yang komitmen pada jadwal dan janji, model skripsi di Universitas BSI bagi Andi benar-benar lebih efisien. Sehingga tidak merepotkannya.

Iklan

“Skripsinya paperless, nggak pakai print out. Jadi full online. Itu memudahkan banget, sih, mahasiswa nggak perlu habis uang buat nge-print,” tutur sarjana Sistem Informasi tersebut.

Ia merasa sangat beruntung dulu memilih kuliah di Universitas BSI. Sebab, ketika lulus SMA, Andi sempat mendaftar di beberapa kampus negeri mengikuti kebanyakan temannya. Namun, Andi tak lolos. Ia lantas memilih Universitas BSI.

Kampus swasta tersebut sempat melakukan sosialisasi di SMA Andi. Dari situ Andi menilai, sepertinya kuliah di Universitas BSI menawarkan banyak hal. Dua di antaranya sudah Andi rasakan hasilnya: lulus tepat waktu karena skripsi dan dosen pembimbing yang tak ruwet serta bisa kerja bahkan sebelum lulus.

Dosen pembimbing yang sangat telaten

Hal senada juga Sri Wulandari (23) ungkapkan, mahasiswa Sistem Informasi yang juga dari Universitas BSI Kampus Fatmawati. Wulan belum lama ini melangsungkan sidang skripsi. Mahasiswa angkatan 2020 itu kini tinggal menunggu waktu wisuda.

“Aku dapat dosbing yang telaten banget, sih. Ramah juga. Misal ada kesulitan dan aku bingung, kalau tanya pasti dijawab dengan telaten,” kata Wulan, Kamis (12/9/2024) siang WIB.

“Kalau kita udah janjian gitu, pasti bisa ketemu sama dosbing. Nggak ada kejadian tiba-tiba dibatalin,” imbuh perempuan yang tinggal di Pondok Labu, Jakarta Selatan itu.

Tak ada alasan sulit dihubungi

Miwan Kurniawan Hidayat (42) mengenang masa-masa dulu saat ia menjadi mahasiswa akhir. Demi lulus, ia mengejar-ngejar dossen pembimbing hingga di kediamannya untuk bimbingan skripsi.

Tapi itu kan dulu. Kata Miwan—yang saat ini menjabat Kaprodi Teknik Industri Universitas BSI Kampus Kramat 98 Jakarta Pusat—perangkat komunikasi makin canggih dan beragam. Harusnya tidak ada lagi alasan dosen sulit dihubungi.

“Sekarang ada WA. Ya apa susahnya menjalin komunikasi antara dosen pembimbing dan mahasiswa?” Begitu tanya Miwan retoris.

Arahan khusus untuk dosen pembimbing di Universitas BSI

Miwan mengajar di Universitas BSI sejak 2004. Ia lalu menjabat sebagai Kaprodi Teknik Industri sejak 2019.

“Di Universitas BSI ada arahan dan sistem lah, bagaimana agar dosen pembimbing ini benar-benar membimbing mahasiswa, tidak mempersulit, tidak boleh ada gratifikasi,” terang Miwan saat dihubungi, Sabtu (14/9/2024) pagi WIB.

“Bahkan saya sendiri saja komitmen bisa dihubungi kapanpun kalau bimbingannya online. Kalau offline, hubungi saja buat janjian ketemu, dan saya akan temui di waktu janjian itu,” lanjut akademisi jebolan Universitas Pasundan (S1), Binus (S2), dan Trisakti (S3) tersebut.

Selama menjadi Kaprodi, Miwan mengaku ada beberapa laporan mahasiswa yang mengeluhkan perihal sulitnya dosen pembimbing yang membimbingnya skripsi. Miwan tak tinggal diam.

“Hal pertama yang kami lakukan adalah klarifikasi, terus dicari tahu titik masalahnya. Kalau misalnya salahnya di dosen pembimbing, maka kami arahkan. Begitu juga sebaliknya,” jelas Miwan.

Catatan untuk mahasiswa dan dosen

Setidaknya ada tiga catatan Miwan untuk mahasiswa agar tak merasa kesulitan saat skripsi. Baik dalam proses pengerjaan maupun saat menghadapi dosen pembimbing.

Pertama, kerjakan skripsi sesuai yang dibidangi atau dikuasai isunya oleh si mahasiswa. Itu hal penting dalam menunjang kelancaran skripsi. Sebab, akhirnya banyak mahasiswa yang merasa skirpsi sulit itu ya karena sebenarnya tak menguasai topik yang sedang ditulis.

Kedua, kalau menghubungi dosen pembimbing harus tahu waktu. Si dosen pembimbing mungkin terkesan enakan. Tapi itu tidak jadi alasan mengirim pesan di jam-jam tengah malam. Ketiga, gunakan bahasa yang santun.

“Nggak mesti formal ya, karena bahasa berkembang. Dosen pun juga harus sadar soal itu. Jangan misalnya kalau nggak formal jadi masalah. Pokoknya yang penting santun, subtansi pesannya ketangkep,” terang Miwan.

Di Universitas BSI lulus tak hanya pakai skripsi

Khususnya di Prodi yang Miwan pimpin, ia menawarkan syarat kelulusan yang beragam, tak cuma mengerjakan skripsi.

Mahasiswa di Universitas BSI bisa lulus dengan jalan konversi atau rekoginisi melalui output lain yang bobotnya setara dengan bobot skripsi.

“Misal, karya ilmiah yang tayang di jurnal internasional, menemukan model atau konsep (paten) yang sesuai dengan jurusan, atau punya temuan atau ciptakan produk apa. Nah, itu bisa direkognisi setara skripsi, sehingga dianggap sah untuk lulus,” tandas Miwan.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA: Diragukan karena Kuliah di Universitas BSI, Saya Malah Bisa Kerja di Perusahaan Besar Sebelum Lulus

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

 

 

Terakhir diperbarui pada 24 September 2024 oleh

Tags: bina sarana informatikadosbingdosen pembimbingpilihan redaksiskripsiskripsi di ubsiskripsi di universitas bsiubsiuniversitas bsi
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.