Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Balas Dendam usai Dapat Beasiswa S1 KIP Kuliah, Manjakan Diri Sendiri dan Abaikan Ortu yang Tak Pernah Beri Hidup Enak Sejak Kecil karena Pemalas

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
26 Agustus 2025
A A
Jadi mahasiswa S1 penerima beasiswa KIP Kuliah, langsung balas dendam dengan orangtua yang pemalas MOJOK.CO

Ilustrasi - Jadi mahasiswa S1 penerima beasiswa KIP Kuliah, langsung balas dendam dengan orangtua yang pemalas. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Menjadi mahasiswa penerima beasiswa S1 KIP Kuliah membuat narasumber Mojok melayangkan “balas dendam” pada orangtuanya. Dengan menyisihkan sebagian uang beasiswa tersebut, dia mencoba memanjakan diri sendiri. Hal yang tidak pernah dia dapat sejak kecil dari orangtuanya sendiri.

***

Lama nian Rosa (22), nama samara, memendam keluh di hati. Dia kerap kali mendapat cibiran lantaran seolah tidak mencerminkan diri sebagai penerima beasiswa KIP Kuliah—yang seyogianya diperuntukkan pada mahasiswa kurang mampu.

Lebih-lebih, dia pernah bercerita pada beberapa temannya kalau sering kali orangtuanya di rumah berniat menghutang uang pada Rosa, tapi Rosa menolaknya mentah-mentah.

Cerita Rosa memang tidak utuh. Alhasil, banyak di antara teman-temannya yang menyalahpahami cerita Rosa. Menganggap Rosa anak tidak tahu terimakasih pada orangtua.

Sampai akhirnya Rosa membaca cerita nyaris serupa dalam liputan Mojok berjudul, “Uang KIP Kuliah Ludes buat Ngutangi Orangtua hingga Nebus Kakak di Penjara, Buatku Ingin Pergi Jauh dan Tak Pulang-pulang”.

Dalam tulisan tersebut, Ando* sebagai mahasiswa S1 penerima beasiswa KIP Kuliah dari Jawa Timur tampak tak berdaya di hadapan orangtuanya. Uang beasiswa yang dia terima kerap ludes hanya karena orangtua di rumah sering “minta bagian”.

Lantaran gemas dengan Ando, Rosa merasa perlu membagikan ceritanya kepada Mojok. “Karena menurutku, jika orangtua sudah kelewatan, rasa-rasanya anak berhak tidak patuh padanya,” ungkap perempuan asal Jawa Tengah itu, Minggu, (25/8/2025).

Memendam iri sejak kecil

Barangkali sikap Rosa keliru. Dia memberi disclaimer itu. Tapi yang jelas, Rosa merasa tumbuh dengan banyak keinginan yang terpendam karena tidak bisa dipenuhi oleh orangtuanya.

Rosa lahir di tengah keluarga dengan ekonomi pas-pasan. Dia anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya kini masih duduk di bangku SMA.

Sejak kecil Rosa sudah memendam bertumpuk rasa iri terhadap teman-teman sebaya. Karena terlampau banyak hal yang tidak dituruti. Sesimpel uang jajan yang dibatasi, tak akan beli barang baru (seperti tas atau sepatu) kalau tidak benar-benar rusak parah.

“Aku bukannya nggak bisa memahami kondisi orangtuaku. Tapi kalau aku membandingkan dengan orangtua teman-temanku, walaupun pas-pasan tapi tampak selalu mengusahakan memberi apa yang anak inginkan,” kata Rosa.

Akan tetapi, Rosa tidak melihat ada upaya itu dari orangtuanya. Sekalipun Rosa menangis sampai air matanya kering, orangtuanya tak akan beruapaya untuk menuruti apa yang Rosa inginkan.

Nyaris tak bisa kuliah, untung dapat beasiswa S1 KIP Kuliah

Hal itu juga terjadi ketika Rosa mengungkapkan keinginannya untuk kuliah. Penolakan lah yang dia terima dari orangtuanya. Alasannya tentu saja tidak ada biaya.

Iklan

“Sementara teman-temanku, orangtuanya selalu bilang ke anak-anak, pokoknya jangan pikirkan biaya, biaya biar orangtua yang mikir,” ujar Rosa. Lagi-lagi, itu membuat Rosa iri sekaligus nelangsa.

Maka, sejak awal mendaftar kuliah, Rosa mengincar betul beasiswa S1 KIP Kuliah. Seandainya tidak tembus, maka dia harus memupus impiannya untuk menjadi mahasiswa-sarjana. Paling-paling dia akan bekerja di pabrik, kasir minimarket, atau penjaga toko, sebelum akhirnya menikah.

Jika itu terjadi, dalam bayangannya, dia pasti hanya akan bisa menapat kelu teman-temannya yang sibuk dengan dunia kuliahnya masing-masing. Untungnya, Rosa keterima beasiswa S1 KIP Kuliah.

“Sebenarnya orangtua setengah hati melepasku setengah hati untuk kuliah. Karena mereka memang penginnya aku bekerja saja, bantu ekonomi keluarga. Tapi kan mereka nggak keluar biaya, aku malah dapat saku dari beasiswa itu,” tutur Rosa.

Baca halaman selanjutnya…

Balas dendam manjakan diri sendiri dan abaikan ortu karena sakit hati masa lalu

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 26 Agustus 2025 oleh

Tags: beasiswaBeasiswa KIP Kuliahbeasiswa s1kip kuliahmahasiswa kip kuliah
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kisah mahassiwa beasiswa KIP Kuliah Aliya Eka Lestiyanti, ibu meninggal kala ia masih berjuang, sampai akhirnya jadi harapan keluarga usai jadi sarjana cumlaude MOJOK.CO
Kampus

Ibu Meninggal kala Saya Masih Berjuang, Jadi Titik Terendah Hidup tapi Bangkit demi Jadi Sarjana Pertama Keluarga

3 November 2025
mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah ISI Jogja dihujat. MOJOK.CO
Kampus

Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP Kuliah ISI Jogja Dihujat karena Flexing dan Dianggap Glamor, padahal Hidupnya Nelangsa

30 Oktober 2025
Beasiswa KIP Kuliah di Tangan yang Tepat: Jadi 2 Bisnis Berkembang meski Dikhianati-Diremehkan, Malah Tak Lupa Kasih “Bantuan” MOJOK.CO
Kampus

Beasiswa KIP Kuliah di Tangan yang Tepat: Jadi 2 Bisnis Berkembang meski Dikhianati-Diremehkan, Malah Tak Lupa Kasih “Bantuan”

27 Oktober 2025
Mahasiswa beasiswa KIP Kuliah: pagi di kampus, malam jualan demi bahagiakan orang tua MOJOK.CO
Kampus

Mahasiswa Lain Akrab dengan Kafe dan Bioskop, Saya Anak KIP Kuliah Harus Jualan Semalaman demi Bahagiakan Ortu meski Dicaci Orang

23 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.