Mojok sendiri pernah menjumpai beberapa mahasiswa kelaparan yang tinggal di sudut gang sempit sekitar UGM hingga Jogja bagian selatan. Mahasiswa itu mengaku baru saja berhenti kuliah dan sedang mencari kerja. Ia bilang tidak bisa mengandalkan uang kiriman dari orang tua lagi, sehingga perlu bantuan makanan.
Liputan itu bisa dibaca dalam artikel berjudul Beratnya Hidup Mahasiswa Kelaparan, Bertahan di Kos Murah Sudut Gang Sempit Sekitar UGM dan Kampus Jogja Lain.

Berdasarkan Survei Biaya Hidup Mahasiswa (SBHM) tahun 2024, biaya hidup mahasiswa di Jogja memang lebih tinggi dari Upah Minimum Provinsi (UMP) Jogja sebesar Rp2,1 juta. Di mana, rata-rata biaya hidup mahasiswa Jogja sebesar Rp2,9 juta per bulan.
Survei yang dilakukan oleh Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNYK) bekerjasama dengan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (BI DIY) itu menyebut, makanan dan minum mendominasi pengeluaran mahasiswa sebanyak 26 persen, lalu gaya hidup sebesar 23 persen, dan sewa tempat tinggal sebesar 22 persen.
“Melihat fenomena tersebut, kami akhirnya mendahulukan mahasiswa sebagai penerima manfaat,” ucap Ika.
Berbagi Bites Jogja menyalurkan makanan ke yayasan
Anggota BBJ, Hikmah Rania Rahman, menjelaskan bagi mahasiswa UGM yang mengikuti program tersebut dapat mengisi form yang ada di website BBJ. Mahasiswa hanya perlu mengisi nama lengkap, nomor WhatsApp, dan fakultas. Kemudian, tim BBJ akan menginformasikan lokasi, di mana mereka bisa mengambil makanan.
Selain menargetkan bantuan kepada mahasiswa UGM, BBJ juga menyalurkan makanan berlebih ke banyak yayasan. Misalnya, Yayasan Hamba di Pakem, Yayasan Madania, Yayasan Sayap Ibu, panti jompo di bawah naungan Dinas Sosial, serta kepada orang tua uang yang sedang menunggu anaknya di bangsal Rumah Sakit Khusus Kanker.
“Nah, kalau untuk yayasan biasanya kami lakukan pendataan berapa berat makanan yang sudah kami rescue, setelah itu kami checking, dan langsung kami kirimkan ke yayasan yang bersangkutan,” ucap Rania.
Sebagai penghubung pendonor surplus makanan dengan penerima manfaat, Ika bekerjasama dengan Holland Bakery, Artotel Yogyakarta, Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa. Biasanya BBJ akan mengambil makanan berlebih seperti frozen food sebulan sekali.
“Setidaknya hingga saat ini kami sudah menyelamatkan sekitar 470 kilo makanan berlebih,” ucapnya.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Jalan Hidup Lulusan S2 Filsafat UGM yang Kini Menjadi Penjual Cilok Berkostum Power Rangers atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












