Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Catatan

Pertama Kali Makan Sate Koyor di Pasar Ngasem Berujung Menyesal, Mood Jadi Berantakan karena FOMO

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
11 Agustus 2025
A A
berburu sate koyor di Pasar Ngasem Jogja. MOJOK.CO

Pintu masuk di Pasar Ngasem, Jogja. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Keburu kesal karena antrean panjang sate koyor

Jika di hari pertama kami hanya membeli serabi dan empal gentong, di hari kedua kami baru membeli sate koyor. Beberapa menit sebelum pergi ke Pasar Ngasem, kami mampir ke rumah bude Nyimas yang merupakan asli orang Jogja. 

Di rumah bude Nyimas tadi, beliau sempat merekomendasikan kuliner di Pasar Ngasem. Katanya, ada sate koyor yang nikmati disantap untuk sarapan. Saya pun jadi tertarik karena penasaran dengan rasanya.

Namun, lagi-lagi kesalahan kami adalah datang terlalu siang. Untuk mengambil nomor antrean saja, saya harus menunggu sekitar 15 menit. Sementara, Nyimas dari awal sudah memilih empal gentong. Kuliner yang saya makan di hari pertama. Kuahnya mirip gule ditambah daging berupa usus, babat, dan daging sapi. Harganya cuman Rp10 ribu untuk satu porsi berisi 3 tusuk.

Ketika Nyimas sudah menyelesaikan seporsi empal gentongnya, saya masih menunggu antrean dari nomor urut 47 ke 80. Bahkan pergantian dari nomor 47 ke 50 saja, lamanya bukan main. Maka jadilah kami mengantre selama 2 jam.

Rupanya, tak hanya saya yang kesal karena harus mengantre tapi orang-orang di sebelah saya juga begitu. Walau hari semakin siang, antrean sate koyor di Pasar Ngasem tidak kunjung habis. Malah lebih ramai.

sate enak. MOJOK.CO
Seporsi satu koyor. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

“Tahun kemarin juga gitu Kak. Saya kena zonk, karena pas liburan jadi antre banget. Akhirnya milih makan di lontong kari karena lumayan agak sepi, eh mahal dan sedikit porsinya. Tapi kalau kalian punya kesabaran seluas samudera buat antre dan mau eksplore lebih, kayaknya nggak akan zonk,” ujar Daissy yang juga pernah membeli sate koyor di Pasar Ngasem, Jumat (1/8/2025). 

“Sama, akhirnya aku pilih makan di warteg gara-gara nggak sabar. Nungguin antrean apemnya aja antre sampai 80 orang, guila. Hari Sabtu lo itu,” ucap Farah.

Merusak itinerary yang sudah dirancang untuk liburan di Jogja

Sebetulnya, Nyimas sudah menyarankan saya untuk ditinggal saja, karena agenda kami hari itu sudah sangat molor. Rencananya, setelah sarapan di Pasar Ngasem kami akan lanjut ke Keraton dan belanja baju batik di Pasar Bringharjo, lalu jalan-jalan di Malioboro.

“Aku takut waktu kita nggak cukup. Kalau aku ke lihat-lihat batik di toko dekat sini gimana? Nanti kamu susul aku,” ujar Nyimas.

“Ya,” ucapku singkat dan lemas karena sudah kesal dengan sate koyor yang tak kunjung tersaji.

Namun, entah kenapa saya masih rela menunggu. Padahal, tidak apa jika Rp10 ribu saya melayang karena di sela-sela menunggu antrean saya sudah beli makanan macam-macam guna mengganjal perut.

Alhasil, saat sate koyor pesanan saya tiba, saya tidak terlalu sumringah atau bersemangat untuk makan karena sudah kenyang duluan. Ya mau bagaimana lagi, perut saya sudah keroncongan dari tadi. 

Dari saya sini belajar agar tidak FOMO. Mengambil keputusan tepat agar orang lain tidak merugi dan membuat waktu jadi lebih efektif. 

Iklan

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Warung Makan Yu Ngademi Pasar Ngasem dan Bobor Daun Kelor yang Menyelamatkan Indonesia atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan. 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2025 oleh

Tags: Jogjakuliner di jogjapasar ngasemSarapan di Jogjasate koyor
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.