Seumur-umur lebih sering menginapkan motor di penitipan terminal, membuat saya akhirnya menelan ludah saat untuk pertama kalinya menginapkannya di parkiran Stasiun Lempuyangan, Jogja. Karena tarif inap di stasiun tidak semurah yang saya bayangkan.
***
Jarak kos saya dengan dua terminal bus di Jogja—Giwangan dan Jombor—lumayan jauh. Awal-awal di Jogja, saya biasanya menitipkan motor di kantor, lalu menuju terminal dengan menggunakan ojol.
Namun, setelah saya timbang-timbang, rasanya ongkos buat ojol lebih baik buat mengisi bensin motor saya sendiri. Lalu motor saya penitipan motor dekat terminal. Itu lebih efisien. Uang Rp20 ribu bisa buat pulang-pergi. Sementara kalau ojol, untuk pulang pergi bisa habis Rp40 ribuan.
Rp10 ribu sudah bisa parkir tiga hari di penitipan motor terminal
Begitulah yang akhirnya saya lakukan sepanjang 2024 lalu. Kalau mau pulang ke Rembang, tinggal titipkan motor di penitipan dekat Terminal Jombor. Kalau mau ke Jombang atau Surabaya, ya titipkan di Terminal Giwangan.
Masing-masing penitipan motor dekat terminal itu mematok tarif inap Rp3 ribu perhari. Untuk durasi inap saya yang, sering kali tiga hari, artinya saya hanya perlu membayar Rp9 ribu. Tak terlalu menguras kantong lah.
Coba-coba inapkan motor di parkiran Stasiun Lempuyangan tanpa ngitung tarif inap
Setelah menikah, istri mulai mengakrabkan saya dengan moda transportasi kereta api. Lebih nyaman, lebih memangkas waktu.
Di awal-awal, setiap hendak menggunakan kereta api untuk pulang ke Jombang, kami memilih menggunakan taksi online dari kos ke Stasiun Lempuyangan, Jogja, dan sebaliknya. Namun, setelah dihitung-hitung, mobilitas itu ternyata terasa menguras kantong.
Maka, pada kepulangan Idul Adha 2025 lalu, kami sepakat untuk menginapkan motor di parkiran Stasiun Lempuyangan, Jogja, saja. Dengan asumsi menghemat ongkos.
Sialnya, saya tidak membaca terlebih dulu papan informasi perihal tarif parkir di parkiran Stasiun Lempuyangan, Jogja. Karena diburu jam keberangkatan kereta api, saya bergegas memarkir motor untuk kemudian lekas-lekas check in keberangkatan.
Karena buta informasi seputar tarif inap di parkiran stasiun tersebut, saya dengan segala keluguan sebagai orang kampung berasumsi kalau tarifnya bakal sama dengan di penitipan motor di terminal: Rp3 ribu saja perhari.
Dengan asumsi pulang selama empat hari, maka saya hanya perlu membayar Rp12 ribu. Tak masalah. Maka, urusan tarif inap tersebut tidak jadi beban.
Baca halaman selanjutnya…
Nyesel berhari-hari gara-gara tarif inapnya