MOJOK- Sepanjang 2022, porsi pemberitaan mengenai perempuan, baik dari segi figur maupun isu, hanya sebesar 14 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa media belum bisa merepresentasikan kesetaraan gender dalam pemberitaan mereka.
Temuan tersebut dipaparkan oleh Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang. Berdasarkan riset yang dilakukan lembaga surveinya sepanjang tahun 2022, porsi kemunculan perempuan dalam pemberitaan media hanya berkisar antara 11-14 persen.
Indikator yang digunakan adalah seberapa banyak perempuan dimunculkan. Baik dari segi figur, isu, maupun kutipan-kutipan yang dimasukkan dalam berita.
“Saat kita membicarakan kesetaraan gender, bahwa perempuan harus punya ruang yang sama, ternyata di media belum tergambarkan,” papar Rustika, dalam podcast politik Nagara Institute yang tayang di kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored, dikutip Rabu (25/1/2023).
Bahkan, dari sekian minimnya sorotan, perempuan yang berasal dari latar belakang elite politik masih menjadi figur yang paling banyak dimunculkan.
Perempuan yang muncul di media
Dari 20 daftar nama teratas, 10 di antaranya punya relasi politik: 5 orang dari kementerian, 2 orang politisi legislatif, 1 orang kepala daerah, dan dua orang istri pejabat. Sementara sisanya adalah artis, atlet, hingga tersangka kejahatan.
Sebagai contoh, kata Rustika, sepanjang 2022 Ketua DPR RI Puan Maharani menjadi figur perempuan yang paling banyak dimunculkan media. Tindak-tanduk hingga pernyataan-pernyataan anggota dewan ini menjadi yang paling sering dikutip.
Menurutnya, sosok Puan yang merupakan anak Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri menjadi alasan mengapa ia jadi figur perempuan yang paling sering muncul di media.
“Framing media yang menempatkannya sebagai Capres 2024, harus diakui juga menjadi faktor lain, mengapa banyak media memunculkannya,” sambungnya.
Sementara Putri Candrawathi dan penyanyi Lesti Kejora, juga mendominasi pemberitaan media sepanjang 2022. Indonesia Indicator mencatat, nama istri Ferdy Sambo itu muncul dalam 83 ribu pemberitaan, sementara 53 pemberitaan menyorot isu KDRT yang dialami Lesti Kejora.
“Artinya apa? Pemberitaan mengenai perempuan lebih banyak disorot dari segi dramanya. Media kita dan masyarakat kita masih menyukai sesuatu yang sensasional,” tandasnya.
Politisi muda
Selain itu, Rustika juga memaparkan bahwa Indonesia Indicator juga telah memetakan daftar politisi muda terpegah (atau terpopuler) yang paling sering dikulik media. Kategori muda, sebagaimana diidentifikasi lembaga ini, adalah politisi yang berumur di bawah 40 tahun.
Dari 20 nama politisi muda yang dipetakan Indonesia Indicator, tidak ada satupun perempuan yang muncul. Rata-rata daftar nama yang dimunculkan, mayoritas merupakan kepala daerah, baik itu gubernur, bupati, maupun wali kota.
Adapun, lima daftar teratas politisi muda yang paling sering dimunculkan media, antara lain Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Medan Bobby Nasution, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, dan Gubernur Sumbar Audy Joinaldy.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Amanatia Junda