MOJOK.CO – Sejak pertama kali terbentuk, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah berganti sebanyak tiga kali. Partai yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama ini resmi mendeklarasikan diri pada 23 Juli 1998.
Selama seperempat abad mengarungi perpolitikan nasional, PKB sudah mengalami banyak lika-liku dan konflik, termasuk dualisme. Sejarah juga mencatat, pemilihan ketua umum yang baru pun tak lepas dari konflik-konflik internal yang terjadi dalam tubuh partai.
Lantas, siapa saja sosok yang pernah memimpin PKB? Berikut adalah daftar Ketua Umum PKB dari masa ke masa:
#1 Matori Abdul Djalil (1998-2001)
Ketua Umum PKB pertama adalah Matori Abdul Djalil. Lelaki kelahiran Salatiga pada 11 Juli 1942 ini memimpin PKB ketika Gus Dur menjadi Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU).
Karier politik Matori sudah gemilang sejak masa Orde Baru. Kala itu, Matori tergabung dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan berhasil menduduki posisi Wakil Ketua DPRD Salatiga (1968-1971) serta anggota DPRD Jawa Tengah (1977-1987).
Selanjutnya, ia berhasil tembus ke Senayan dengan menjadi anggota DPR RI pada periode 1987-1997.
Saat PKB pertama dibentuk, Matori dipercaya menduduki jabatan ketua umum. Ia berhasil membawa PKB duduk di posisi tiga dengan meraup 13 juta suara nasional atau 12,62 persen. Ia pun didaulat sebagai Wakil Ketua MPR RI 1999-2001.
Tak hanya itu, Matori bersama PKB juga berhasil mengantarkan Gus Dur menjadi Presiden RI.
Sayangnya pada 2001 PKB alami dualisme. Gus Dur pun juga dimakzulkan oleh MPR RI pimpinan Matori. Imbasnya, Gus Dur lengser dari kursi presiden, sementara Matori malah diangkat sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Gotong Royong Presiden RI yang baru, Megawati (2001-2004).
Setelah keluar dari PKB, Matori tercatat lebih aktif di Partai Kejayaan Demokrasi (PEKADE). Di partai ini, ia menjabat sebagai ketua umum (2003-2007).
#2 Alwi Shihab (2001-2005)
Alwi Shihab merupakan Ketua Umum PKB kedua, menggantikan Matori yang turun imbas dari dualisme di tubuh partai. Lelaki kelahiran Rappang, Sulawesi Selatan, pada 19 Agustus 1946 ini sempat menjadi anggota DPR pada 1999 kemudian menjadi Menteri Luar Negeri—sebelum akhirnya jadi Ketum PKB.
Di bawah kepemimpinannya, pada Pemilu 2004 PKB tetap berada di peringkat tiga. Mereka memperoleh suara sebanyak 11.9 juta atau 10,56 persen. Meski demikian, jatah PKB di DPR RI tidak mengalami perubahan signifikan, hanya bertambah 1 kursi dari era Matori. PKB masih kalah dari Partai Golkar sebagai pemenang Pemilu.
Sayangnya, era Alwi Shihab di PKB tidak bertahan lama. Pasalnya, Rapat Pleno DPP PKB pada 26 Oktober 2004 memutuskan untuk mencopot Alwi karena alasan merangkap jabatan di pemerintahan pasca-lengsernya Gus Dur sebagai presiden. Sebab, Alwi Shihab menjabat Ketua Umum PKB sekaligus Menko Kesra di Era SBY.
#3 Cak Imin (2005-sekarang)
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merupakan Ketua Umum PKB yang menggantikan posisi Alwi Shihab pada 2005 lalu. Ia terpilih lewat Muktamar PKB di Semarang.
Posisi Cak Imin sebagai ketum partai ini menarik: pertama, ia adalah ketum terlama sekaligus yang paling kontroversial; dan kedua, ia merupakan keponakan Gus Dur tapi malah berkonflik dengan Presiden RI ke-4 itu.
Lelaki kelahiran Jombang, 24 September 1966 ini awalnya menjabat Sekretaris Jenderal DPP PKB periode 2000-2005. Lalu, pada periode yang sama, Cak Imin berhasil menjadi Wakil Ketua DPRD di usia yang masih sangat muda, 33 tahun.
Sayangnya, ia harus berkonflik dengan Gus Dur. Konflik ini pun berlarut-larut hingga sekarang, saat Cak Imin telah mendeklarasikan diri sebagai bakal cawapres Anies Baswedan.
Cak Imin sempat dicopot dari jabatannya pada 2008 lalu karena dianggap tak loyal pada partai. Tak terima, ia bikin Muktamar Luar Biasa dan menyebabkan dualisme di tubuh PKB. Namun, pada Pemilu 2009 PKB versi Cak Imin diakui sebagai peserta yang sah. Cak Imin pun menjabat Ketum PKB hingga hari ini.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA Dianggap ‘Mencuri’ PKB, Ini Sejarah Konflik Cak Imin vs Gus Dur
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News