Xiaomi Redmi 2 Prime, Penerus Jiwa Pendekar Nokia 3310: Tangguh dan Tahan Banting
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Konter

Xiaomi Redmi 2 Prime, Penerus Jiwa Pendekar Nokia 3310: Tangguh dan Tahan Banting

Dzulfikri Firdaus oleh Dzulfikri Firdaus
28 April 2020
0
A A
Xiaomi Redmi 2 Prime MOJOK.CO

Xiaomi Redmi 2 Prime MOJOK.CO

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Saya curiga, Xiaomi Redmi 2 Prime adalah alumni sebuah perguruan silat misterius di Gurun Gobi. Ia menguasai Tai Chi, sekaligus adik seperguruan Jackie Chan.

Nokia 3310 dipercaya sebagai hape super tangguh dan tahan banting. Tidak ada yang membantah pernyataan itu. Nah, kini, aura ketangguhan Nokia 3310 nampaknya sudah reinkarnasi ke dalam wujud Xiaomi Redmi 2 Prime.

Berapa banyak dari kamu yang masih menggenggam Xiaomi Redmi 2 (((Dua, cuy!))) sebagai hape sehari-hari. Kamu sudah ketinggalan enam generasi dari Xiaomi Redmi 8 sebagai penerus klan Redmi, hape ekonomis dari Xiaomi, primadona pasar smartphone entry level 2015 hingga pertengahan 2016.

Bagi saya, kelahiran hape pintar generasi baru sangat cepat. Ramai-ramai, bisa tiga kali dalam satu tahun, orang ganti hape. Namun tidak bagi saya yang setia dengan Xiaomi Redmi 2 Prime sejak Mei 2016 hingga tulisan ini diketik sebagian menggunakan virtual keyboard hape ini.

Kesetiaan itu diawali oleh sebuah peristiwa tidak terduga. Suatu kali sepulang sekolah, saya kecopetan di Damri. Samsung Galaxy Chat raib. Sungkan minta ganti ke orang tua, apalagi saya tahu akan membebani mereka, saya memilih diam.

Diam-diam, saya meminta saran seorang teman. Saya ingin membeli hape baru dengan tabungan sendiri. Saya ingin hape yang mendukung koneksi 4G, (kala itu, hape entry level yang sudah mendukung koneksi 4G sangat terbatas pilihannya), sekaligus masih mampu diandalkan untuk main Line Let’s Get Rich juga Clash Of Clans.

Baca Juga:

Cerita Pengalaman Pertama Pakai iOS, Awalnya Ragu Berakhir Nggak Ingin Balik Android

Cerita Pengalaman Pertama Pakai iOS, Awalnya Ragu Berakhir Nggak Ingin Balik Android

8 Januari 2023
Alasan Ponsel Xiaomi Merajai Segmen 5G di Indonesia Tahun 2022

Alasan Ponsel Xiaomi Merajai Segmen 5G di Indonesia Tahun 2022

22 Juli 2022

Oleh teman saya, saya disarankan membeli Xiaomi Redmi 2. Kenapa Xiaomi? Ya karena harga hape Samsung kala itu belum lagi terjangkau oleh dompet saya. Saya manut dan langsung jatuh cinta dengan hape ini.

Banderol Xiaomi Redmi 2 kala itu cuma Rp1.1 juta rupiah saja. Saya sudah dapat layar 4.7 inch, kamera utama 8 MP, kamera depan 2 MP, baterai 2200 mAh, ditenagai prosesor Snapdragon 410 dengan RAM 1 GB, dan internal memori 8 GB.

Awalnya saya meragukan keandalan Xiaomi Redmi 2. Mulai keawetan, belum ada garansi resmi dan jaringan servis memadai, bahkan sampai ketersediaan perintilan aksesoris pendukungnya. Maklum, status “hape cina” kala itu menampilkan aura hape murahan dan ringkih.

Apa boleh buat, saya membulatkan takad membeli Xiaomi Redmi 2. Yah, tabungan yang ada sangat mepet, takut ketahuan orang tua kalau hape kecopetan, dan nggak bisa main Line Let’s Get Rich jadi alasan.

Setelah tawar-menawar yang alot, saya dan mas-mas penjual hape hampir sepakat soal harga. Namun, tiba-tiba, mbak-mbak pramuniaga toko menyarankan saya membeli Xiaomi Redmi 2 Prime saja. Menurutnya, perbedaan mencolok di seri Prime ada di kapasitas RAM dan memori internal yang melonjak dua kali lipat di angka 2 dan 16 GB.

Selisihnya cuma dua ratus ribu rupiah saja, kata mbak pramuniaga. Entah karena mbak pramuniaga yang jago dagang atau saya saja yang lemah hatinya, pilihan saya berubah. saya pulang membawa Xiaomi Redmi 2 Prime berwarna hitam kombinasi putih dof di bagian punggung.

Soal keawetan yang pernah saya khawatirkan? Ternyata tidak terbukti. Setahun pertama saat masih dilindungi garansi distributor antah berantah, alhamdulillah, garansi tidak sempat terpakai untuk klaim.

Tahun kedua, kepala cas menyerah duluan, tidak lama setelah dipakai ngecas di dalam bus saat menempuh perjalanan Solo-Jakarta. Mungkin akibat tegangan listrik kelewat tidak stabil. Pada tahun ketiga, kabel USB cas sudah kendor dan serat kabelnya mengelupas.

Hingga tahun ketiga, praktis hanya aksesoris pendukungnya yang mengalami pergantian pemain. Sekali ganti cas, dua kali ganti case, dan dua kali ganti anti-gores sebelum akhirnya aksesoris tersebut benar-benar langka di pasaran.

Satu-satunya jeroan yang pernah diganti hanya baterai. Pada tahun ketiga, baterai Xiaomi Redmi 2 Prime saya mendadak memiliki fitur “quick drain” bukannya “quick charging”. Suram betul.

Service center Xiaomi pun tidak lagi menyediakan baterai orisinal. Ya maklum, modelnya terlalu tua dan sudah berhenti produksi. Tidak ada pilihan lain, saya pakai baterai versi kawe.

Layar? Utuh dan masih responsif. Power Button? Normal. Port USB? Masih nge-grip kabel casnya, alias belum dobol. Menuju tahun keempat pemakaian, saya benar-benar merasa “worry free”. Xiaomi Redmi 2 Prime berhasil mematahkan persepsi negatif saya kalau hape merek cina adalah hape murah dan ringkih.

Sudah tak terhitung berapa kali hape Xiaomi Redmi 2 Prime saya terjatuh. Tiap kali jatuh, makin ke sini saya makin cuek aja. Bukan karena sudah tidak sayang, tapi karena saya tahu persis setelah jatuh, kalau sampai mati pun selalu bisa hidup lagi sehat walafiat tanpa kendala. Saya sudah “namaste” sama Xiaomi Redmi 2 Prime ini.

Jangankan kesenggol jatuh dari meja, basah karena diajak hujan-hujanan bahkan kerendam di air laut Pantai Pangandaran sampai kemasukan pasir pun pernah. Dan herannya lagi, hape Xiaomi Redmi 2 Prime ini tetap bisa dihidupkan. Normal saja.

Kadang saya curiga, Xiaomi Redmi 2 Prime ini alumni sebuah perguruan silat misterius di Gurun Gobi. Dia menguasai ilmu Tai Chi dan adik seperguruan Jackie Chan. Tahan banting tanpa stuntman. Kadang saya sampai seperti mendengar kata “ciaaat” ketika hape ini jatuh.

Saya belum menemukan alasan kuat untuk mempurnatugaskan hape yang sudah menemani dari Kelas 11 SMA, hingga sekarang kuliah semester 6. Meski hardware dan software-nya terlalu usang, bahkan mungkin layak dikategorikan sebagai barang antik, Xiaomi Redmi 2 Prime akan selalu ada di genggaman saya.

Kapasitas RAM 2 GB mulai “mandeg” kepayahan dipacu multitasking. Memori internal 16 GB kewalahan menampung aplikasi dan cache data yang kian hari kian menggerogoti kapasitas memori. Yah, mau tidak mau, saya mengalah untuk uninstall sebagian aplikasi sekaligus menghapus koleksi video dan foto yang tersimpan.

Kamera depan 2 MP yang sangat butek saat dipakai video call, sebutek video bokep format .3gp, ditambah update aplikasi yang mulai tidak support OS Android Kitkat 4.4, ukuran layar 4.7 inch terasa begitu kecil dan resolusinya kurang tajam untuk menonton video. Menyebalkan memang, tapi kalau sudah cinta mau bilang apa.

By the way, ukuran kecil itu sangat saya sukai karena pas digenggam dan pas muat saku jaket atau celana. Soal rasa malu karena masih pakai hape jadul di tengah umat iPhone mah urusan belakangan. Bodo amat!

Saya cuma berharap hape ini tidak raib lagi seperti sebelumnya. Jujur, saya penasaran sampai berapa lama hape ini mampu bertahan hingga titik darah penghabisan alias mati total. Dan sampai titik itu, saya akan terus setia menemani hape keramat ini. Hape super Tangguh, penerus jiwa pendekar Nokia 3310.

BACA JUGA Sony Ericsson J105i Naite yang Disayang Lalu Ditinggalkan atau surat cinta untuk gadget lainnya di rubrik KONTER.

Terakhir diperbarui pada 28 April 2020 oleh

Tags: Harga Redmi Note 5iPhone SE 2020OS Androidredmi note 8 proSamsungXiaomiXiaomi Redmi 2 Prime
Dzulfikri Firdaus

Dzulfikri Firdaus

Mahasiswa Komunikasi Universitas Padjadjaran.

Artikel Terkait

Cerita Pengalaman Pertama Pakai iOS, Awalnya Ragu Berakhir Nggak Ingin Balik Android
Geliat Warga

Cerita Pengalaman Pertama Pakai iOS, Awalnya Ragu Berakhir Nggak Ingin Balik Android

8 Januari 2023
Alasan Ponsel Xiaomi Merajai Segmen 5G di Indonesia Tahun 2022
Ekonomi

Alasan Ponsel Xiaomi Merajai Segmen 5G di Indonesia Tahun 2022

22 Juli 2022
azab pengguna Sony Xperia C5 berdana pas-pasan baterai sony xperia root review sony xperia mojok.co
Konter

Azab Pengguna Sony Xperia Berdana Pas-pasan

2 Februari 2022
ilustrasi iPhone Wajib Dibeli demi Gengsi, meski Dapat yang Replika atau iPhone HDC mojok.co
Pojokan

iPhone Wajib Dibeli demi Gengsi, meski Dapat yang Replika atau iPhone HDC

17 November 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Gelombang Ketiga Covid-19 Indonesia Diprediksi Terjadi pada Akhir 2021 atau Awal 2022 mojok.co

Beberapa Prediksi tentang Kapan Wabah Corona di Indonesia Akan Berakhir

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
Xiaomi Redmi 2 Prime MOJOK.CO

Xiaomi Redmi 2 Prime, Penerus Jiwa Pendekar Nokia 3310: Tangguh dan Tahan Banting

28 April 2020
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023
warung madura mojok.co

Tiga Barang Paling Laris di Warung Madura Menurut Penjualnya

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023

Terbaru

jumat curhat mojok.co

Polda dan Polres Gelar ‘Jumat Curhat’ untuk Wadah Uneg-uneg Warga

1 Februari 2023
remaja ktd sumedang

Siswi di Sumedang yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan Boleh Kembali Sekolah

1 Februari 2023
500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

1 Februari 2023
kemiskinan di diy mojok.co

Pakar UGM Mempertanyakan Garis Kemiskinan di DIY

1 Februari 2023
wali kota semarang

Wali Kota Perempuan Pertama Kota Semarang Langsung Dapat PR dari Megawati

1 Februari 2023
awal bulan puasa mojok.co

Muhammadiyah Tetapkan Awal Bulan Puasa 23 Maret, Bagaimana Cara Penentuannya?

1 Februari 2023
bacaleg pks

PKS Terima Bacaleg Non-Kader, Banyak Juga yang Non-Muslim

1 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In