MOJOK.CO – Buat kamu yang pengin beli produk Apple dan berminat dengan Macbook, sebaiknya baca soal masalah keamanan di macOS ini dulu, deh.
Baru-baru ini, celah keamanan macOS kembali dapat sorotan. Kali ini, Google Threat Advisory Group (TAG) mengungkap bahwa para hackers berupaya mengeksploitasi celah di macOS.
Dari laporan TAG yang dikutip dari Detik (14/11) lalu, metode yang dipakai hackers ini adalah celah bernama zero-day di macOS Catalina yang sudah pernah dilaporkan TAG ke Apple. Sejatinya, perusahaan tak tutup mata dan berusaha menambal celah itu dengan update yang cukup signifikan pada 23 September 2021.
Namun, celah keamanan itu masih tetap bisa ditembus. Beberapa celah itu biasanya dipakai para hacker untuk merekam suara dan merekam layar (di webcam), yang dalam beberapa tahun ke belakang jadi momok para pengguna MacBook.
macOS masih jadi anak tiri Apple?
Sebenarnya ini isu lama di kalangan Apple fanboy. Pasalnya, pengembangan macOS MacBook memang tidak secemerlang seperti yang Apple lakukan dan berikan untuk OS di iPhone.
Agaknya, dari perspektif bisnis, hal ini bisa saya maklumi, sih. Per data dari Apple sendiri, basis pengguna MacBook hanya sekitar sepersepuluh dari pengguna iPhone per Januari 2021. Apple bahkan sempat mengklaim bahwa pihaknya punya satumiliar lebih pengguna iPhone aktif di seluruh dunia.
Ya wajar, sih, apalagi di negara dunia ketiga. Beli dan pakai iPhone kayak statement kalau kamu tuh kaya dan sukses gitu, lho. Yo po ra, wes ngaku ja.
Pengembangan macOS yang dinilai setengah-setengah ini kemudian bikin isu malware dan celah keamanan di macOS masih sangat besar. Khusus Catalina misalnya, pada 2020 lalu, sempat gempar adanya celah keamanan yang menganga di OS tersebut yang memungkinkan hacker mengakses kamera dan webcam korban untuk memata-matai aktivitas harian kita. Kala itu, disebutkan bahwa celah keamanan itu diakses dari browser bawaan Apple yakni Safari, yang dipakai untuk mengambil alih webcam pengguna.
macOS memang aslinya nggak hebat banget, sih
Sebagai pengguna Macbook dengan dua seri berbeda, saya setuju dengan opini yang bilang kalau MacBook tuh overrated. Ya kalau modif dikit kutipan Pramoedya, saya percaya kalau MacBook itu aslinya “sungguh sangat sederhana”, ya podo waelah sama laptop Windows, “yang hebat-hebat itu cuma tafsirannya aja”, plus gengsi orang. Saya juga dulu beli MacBook 70%-nya karena gengsi doang kok dan 30% sisanya karena kebetulan ada duitnya.
Contoh aja ya, di MacBook Pro 2020 yang touchbar. Ketika saya tengah asyik-asyiknya pakai Catalina, Apple kemudian merilis macOS Big Sur. Yang ternyata, punya banyak isu dan di konteks pekerjaan saya, kala itu sangat mengganggu. Saya bekerja di sebuah tech company yang sehari-hari memanfaatkan produk-produk milik perusahaan untuk beraktivitas. Lha kok ndilalah, produk-produk kantor saya ini rewel ketika bertemu Big Sur.
Repot banget, akhirnya harus downgrade sebelum akhirnya Apple merilis macOS Monterey di 2021 yang alhamdulillah cocok sama MacBook saya dan nggak rewel pas dipakai kerja.
Tapi kalau abis baca ini kamu masih tetep pengin beli MacBook buat menuhin gengsi dan alhamdulillah ada duitnya, saran saya, mending beli MacBook lawas. Kalau bisa, yang seri mid-2012, lah. Selain masih bisa di-upgrade RAM-nya dan ganti ke SSD biar makin cakep kerjanya, MacBook era 2012-an juga nggak perlu repot upgrade ke macOS terbaru. Cukup pakai macOS Mojave, OS andalan sejuta umat.
Jangan salah, Mojave itu kalau di Windows udah kayak Windows 7, lho. Diam-diam, Mojave masih banyak dipakai orang, kecuali yang MacBook-nya udah generasi 2016-an ke atas. Dan buat MacBook edisi 2012-an, Mojave ini udah pas banget pokoknya. Kayak susah pindah ke lain hati ngono lho.
Pertama ya, karena Mojave itu sudah punya fitur kecintaan banyak orang: Dark Mode. Kedua, mereka sudah dilengkapi fitur Dynamic Wallpaper yang bikin wallpaper kamu berubah sesuai dengan waktu kamu berada sekarang. Ketiga, di Mojave juga sudah ada Stacks. Itu lho, yang kalau kamu suka desktop terlihat rapi dan bersih, semua file yang kamu lempar dari folder ke desktop akan otomatis dikelompokkan ke satu folder serta bisa diurutkan sesuai pengaturan yang kamu pengin.
Dan yang terakhir, Mojave ini yang paling jarang disorot soal isu malware dan celah keamanannya, nggak kayak Catalina. Njuk piye, sida meh tuku MacBook apa Windows wae?
BACA JUGA Pindah dari Android ke iOS Adalah Keputusan yang Saya Sesali dan kisah bersama gadget lainnya di rubrik KONTER.