ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Konsultasi Celengan

Tiga Saran Menghadapi Dilema Ekonomi karena Pandemi Virus Corona

Haryo Setyo Wibowo oleh Haryo Setyo Wibowo
18 Maret 2020
0
A A
tips keuangan virus corona MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Virus corona melahirkan dilema yang menyusahkan, terutama soal ekonomi. Berikut tiga saran yang mungkin bisa kamu ambil. Syarat dan ketentuan berlaku, lho.

Sahabat Celenger yang kekhawatirannya menghadapi Covid-19 seperti saat melihat tipisnya saldo.

Dunia tengah sibuk dengan peperangan melawan pandemi virus corona.  Makhluk mikroskopis itu tidak hanya mengganggu kesehatan manusia dan memperburuk LDR saja, tetapi secara umum juga mengganggu kegiatan ekonomi global. Perdagangan antar-negara terganggu, proses produksi terhambat, dan akhirnya mengakibatkan ekonomi merosot.

Sadar atau tidak, benih-benih krisis karena pandemi virus corona telah tersemai dengan baik. Apa yang tidak terpikirkan beberapa minggu lalu, kecuali kalian seorang paranormal, bakal terjadi di hari-hari mendatang.

Harga pangan merambat naik karena supply terganggu, ruang gerak semakin terbatas karena tuntutan social distancing. Imbasnya, penghasilan bakal turun. Ya, kecuali kalian ASN yang dijamin negara atau kerja di perusahaan swasta yang tetap membukukan profit.

Lantas, bagaimana dengan yang mengandalkan upah harian atau bekerja di perusahaan yang hanya hidup kalau ada order?

Dalam ilmu ekonomi, sebaik apapun kondisi kita saat ini, tetap akan menganggap masa depan sebagai ketidakpastian, uncertainty. Boleh saja mengatakan takdir sudah ada yang mengatur. Itu benar, tetapi sebagai makhluk Tuhan yang keren, sebenarnya kita perlu melatih intuisi juga.

Mengapa penting? Pertama, karena pada dasarnya kita kesulitan memprediksi masa depan. Kedua, tidak memiliki informasi yang cukup. Informasi yang ada malah tersembunyi, disembunyikan, atau memang kita malas menguliknya.

Bulan Januari-Februari 2020, kalau kita mampu memprediksi yang bakal terjadi di bulan Maret, tentunya kita sudah membeli masker dan hand sanitizer yang melonjak hingga ratusan persen akibat pandemi virus corona. Seandainya membelanjakan uang di bulan-bulan tersebut, tentu kita tidak perlu melakukan pengeluaran ekstra di Maret. Ya ini bukan soal benar dan salah, tetapi soal kesiapan.

Sampai sejauh ini, virus corona yang mengganggu kegiatan pelaku eknomi belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Apa yang perlu dilakukan untuk menghadapi situasi yang tidak pasti ini? Berikut beberapa saran.

Hemat di tengah pandemi virus corona

Untuk urusan pekerjaan, anggap saja kita sudah di depan pintu krisis virus corona yang terbuka. Bagi mereka dengan pendapatan tetap dan perusahaannya masih berjalan baik, hal yang perlu dilakukan adalah mengelola rencana keuangannya. Tujuannya supaya daya belinya tetap bagus.

Bagi yang punya uang lebih, tapi juga nggak lebih-lebih amat, tunda dulu penempatan portofolio investasi di surat berharga, saham, dan lainnya. Simpan dulu uangnya dalam bentuk tabungan. Jauh lebih tenang pegang uang dibanding membelanjakannya untuk saham. Sudah deg-degan serangan virus corona, masih memikirkan saham yang terus ambrol. Kapan bahagianya?

Solidaritas atau kesetiakawanan sosial bagaimana pun tetap perlu kita kembangkan ketika pandemi virus corona seperti ini. Prinsipnya, kita untung mendapatkan barang atau jasa, pemilik jasa yang kita manfaatkan dapat mengambil untung.

Artinya, walau tengah berhemat di tengah pandemi virus corona, kita masih tetap dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Ckckck, idealis sekali, ya? Nggak juga, kegiatan perekonomian secara umum dapat berjalan dengan baik kalau proses konsumsi dan produksinya terjaga.

Pindah tempat kerja

Ada hal yang jauh lebih perlu dipikirkan di situasi pandemi virus corona daripada berhemat, yaitu kelangsungan kerja. Apakah kita siap jika penghasilan turun? Iya, kalau sekadar turun saja. Bagaimana kalau hal yang kita tekuni selama ini tidak bisa kita lakukan lagi? Bagaimana kalau perusahaannya tutup?

Pindah kerja. Ini pilihan rasional yang mudah dilakukan oleh orang yang punya kemampuan atau keluwesan yang banyak dibutuhkan. Maka, pilihannya tinggal menetapkan perusahaan yang diingankan dan memenuhi harapannya.

Masalahnya, tidak semua orang memiliki banyak “kemewahan” seperti itu di tengah pandemi virus corona. Ada sopir yang pinginnya jadi sopir terus sampai pensiun. Tetapi, ada pula sopir visoner yang kelak jadi ketua Ferrari Indonesia, misalnya Ahmad Sahroni.

Kalau seorang motivator ngomongnya enak, “Gali kemampuan terbaik kita. Itu yang akan membuat kita sejahtera. Saya lihat suara Anda empuk dan bagus. Sebaiknya Anda jadi makelar saja daripada nyanyi juga jarang naik panggung.”

Kuliah    

Cara lain yang bersembunyi, tapi elegan saat krisis sementara saat mencari kerja, kemampuan di bawah kualifikasi karena keilmuan atau pengalaman kerja kurang adalah sekolah lagi. Dengan catatan, ada yang membiayai atau punyai tabungan. Syukur-syukur dapat beasiswa PP, bukan Pemuda Pancasila ya, tapi “Pas Pasan”. Pas uang habis, pas nganggur pula, pasrah deh.

Sekolah lagi setidaknya memiliki dua manfaat. Pertama, memperpanjang batas usia saat mengantongi gelar tambahan. Kedua, menambah keilmuan untuk meningkatkan kompetensi. Ya, kita semua tahu kuliah bukan jaminan. Apalagi kalau sudah menghadapi perusahaan yang memiliki kecenderungan lebih menghargai personal description.

“Iya, saya tau kamu dari fakultas kedokteran ternama. Tapi kalau kamu beraninya hanya nyuntik ayam dan selalu nangis setiap menyuntik pasien, rumah sakit ini tentu akan lebih memilih lulusan fakultas kedokteran hewan sekalian. Paham ya, jangan bikin KZL!”

Tapi buat sekarang karena pandemi virus corona, kuliahnya online dulu, sih. Sebuah tantangan, bukan. Selain tentu saja: menjaga kesehatan.

BACA JUGA Pedoman Mengatur Pengeluaran Bagi Mahasiswa yang Nggak Pengin Keuangannya Defisit Kayak Negara atau tulisan soal dilema cuan lainnya di rubrik CELENGAN.

Terakhir diperbarui pada 18 Maret 2020 oleh

Tags: COVID-19pandemi coronatips keuanganvirus corona
Iklan
Haryo Setyo Wibowo

Haryo Setyo Wibowo

Artikel Terkait

Naik Kereta Api di Jogja Tak Harus Gunakan Masker Lagi. MOJOK.CO
Kilas

Naik Kereta Api di Jogja Tak Harus Gunakan Masker Lagi

13 Juni 2023
Kritik untuk Jogja Sebuah Cinta yang Tidak akan Kita Menangkan MOJOK.CO
Esai

Kritik untuk Jogja: Sebuah Cinta yang Tidak akan Kita Menangkan

7 Juni 2023
KTR Malioboro.MOJOK.CO
Kilas

Kasus Covid-19 di DIY Meningkat Tajam, Segera Vaksinasi Masyarakat Berisiko Tinggi

2 Mei 2023
vaksin booster kedua mojok.co
Kesehatan

Pemerintah Stop Kirim Vaksin ke DIY karena Capain Booster Kedua Rendah Selama Ramadan

30 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
mobile legend

Darurat Corona, Pengakses Mobile Legend dan Situs Bokep Meningkat.

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jika bus Sinar Mandiri bertemu Jaya Utama, sopir akan lebih ngawur dari bus Sumber Selamat MOJOK.CO

Jika Bus Sinar Mandiri Ketemu Jaya Utama, Sumber Selamat Kalah Ngawur: Jalan Rusak Pantura Jadi Arena Balapan

15 Mei 2025
Melbourne, Australia lebih baik timbang Bordertown. MOJOK.CO

Pengalaman Pertama Orang Indonesia Pindah ke Bordertown, Malah bikin Syok karena Melbourne Lebih Menjanjikan

20 Mei 2025
Tertipu lowongan kerja (loker) palsu di Kalideres, Jakarta Barat MOJOK.CO

Tergiur Loker Gaji Besar di Kalideres Jakarta Barat, Uang Jutaan Ludes buat Jaminan Berakhir Terlantar di Ruko Kosong

19 Mei 2025
Tukang sayur di Solo lebih makmur ketimbang kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Nekat Merantau dari Jakarta ke Solo untuk Bangun Usaha Sendiri, Kini Hidup Jauh Lebih Tenang dengan Gaji Berkecukupan

21 Mei 2025
3 gen z salurkan ribuan orang ke lapangan kerja impian melalui startup pendidikan dibimbing.id MOJOK.CO

3 Gen Z Salurkan Ribuan Orang ke Pekerjaan Impian Lewat Startup Pendidikan, Masuk Forbes 30 Under 30

21 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.