Cara First Travel Meningkatkan Keimanan Jemaahnya - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Komen Status

Cara First Travel Meningkatkan Keimanan Jemaahnya

Redaksi oleh Redaksi
22 Agustus 2017
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

“Ke mana duit 35 ribu jemaah First Travel menghilang?” tanya polisi penyidik.

“Nggak tahu, Pak. Kami lupa,” jawab pasangan suami istri pemilik First Travel.

Ini jawaban paling asyik, penuh keimanan, dan menandakan kepasrahan pada Tuhan YME. Mereka adalah orang yang begitu beriman hingga yang diingat hanya Tuhan. Sedangkan duit Rp550 miliar yang terlupakan menandakan begitu tidak terikatnya mereka dengan benda-benda. Tujuannya hanya meningkatkan kualitas ibadah semua jemaah First Travel.

Saat mereka piknik keliling dunia dengan tampilan yang glamor, sungguh itu bukan karena mereka ingin sombong. Itu semata karena kecintaan mereka untuk menelusuri keindahan bumi ciptaan Allah. Jika mereka berfoto di depan rumah atau kendaraan mewah miliknya lalu diunggah ke akun Instagram, bacalah itu sebagai tanda syukur yang tidak terkira.


Tidak tebersit sedikit pun kesombongan di wajah mereka. Sebab, kenikmatan itu bisa mereka dapatkan mungkin dari mengumpulkan setetes dua tetes keringat calon jemaah umrah FT.

Baca Juga:

Binomo Terlalu Mulia untuk Dianggap Judi, Ia Penipuan Pakai Hipnotis

Challenge Instagram Nama Panggilan, Rekayasa Sosial yang Menyamar Jadi Hal Asyik

Innova Diesel 2014 Saya Hampir Jadi Objek Penipuan ‘Pihak Ketiga’ Jual-Beli Mobil Bekas

Mungkin saja jemaah itu adalah ibu-ibu renta yang menabung sepanjang hidupnya untuk bertamu ke rumah Allah. Atau mungkin tukang siomay yang mencari rezeki keliling naik sepeda, lalu tabungannya diserahkan kepada FT agar bisa diberangkatkan berziarah ke makam Kanjeng Nabi.

Yang pantas sombong dan berbangga adalah 35 ribu calon jemaah FT yang sudah ikhlas membantu kedua pasangan suami istri mengenaskan itu keliling dunia dan menikmati rezeki berlimpah. Dari keringat jemaah yang ikhlaslah mereka berdua bisa menggapai kehidupan yang indah. Jangan melulu melihat yang tampak saja.

Nilailah juga orang-orang yang mengais rezeki seperak dua perak untuk ongkos bertamu ke rumah Allah. Lalu duitnya dipercayakan kepada First Travel. Lalu mereka gagal berangkat karena duitnya terselip entah di mana. Berkat keringat ribuan jemaah itulah mantan karyawan minimarket dan istrinya itu bisa hidup mewah layaknya anggota DPR.

Dengan cara begitu mereka bisa menunjukkan kepada jemaah First Travel, jika jemaah bersabar, Tuhan akan menambah lagi nikmatnya. Intinya adalah sabar, ikhlas, dan tidak mengeluh.

Jemaah sendiri harus bersabar agar kenikmatan itu datang kepada mereka. Lagi pula ibadah akan mendapatkan pahala lebih besar justru ketika banyak cobaan. Kalau kamu mau umrah, menyetor duit ke biro perjalanan profesional, lantas berangkat, tinggal di hotel mewah, beribadah dengan tenang, lalu di mana tambahan pahalanya?

Berbeda dengan jemaah FT. Ketika mereka menyetor duit tabungan untuk umrah, lalu sampai tahunan tidak ada kabar beritanya, dan mereka bersabar dan tawakal, bukankah sepanjang tahun penantian itu Allah melipatgandakan pahala kesabaran dan tawakalnya?

Semakin lama penantian itu akan semakin menggunung juga pahalanya. Bahkan jikapun tidak jadi berangkat karena duitnya terselip entah di mana, pahalanya akan terus mengalir seperti air bah. Indah bukan?

Saya rasa, selain manasik umrah, First Travel juga aktif menggelar manasik kesabaran kepada jemaahnya.

Sama seperti Andika Surachman yang bersabar menunggu sekian lama untuk menikmati semua rezeki yang diberikan secara ikhlas oleh calon jemaah umrah. Kuncinya adalah keikhlasan. Bukan malah memaki-maki kedua pasangan itu yang dengan susah payah mengumpulkan duit ribuan jemaah lalu dikembangkan sedemikian rupa.

Coba lihat butik Anniesa Hasibuan di Kemang yang segede gaban. Atau telusuri butik busana muslim kelas atas di New York, Malaysia, atau Istambul yang menjual desainnya miliknya. Pasangan ini bukan hanya rela menjadi pelayan jemaah umrah, tetapi juga mereka sedang mengharumkan nama agama sampai ke New York.

Jika masyarakat New York melihat busana muslimah yang mahal dan indah itu, lalu nama Islam semakin moncer, itu bukan semata hasil keringat Anniesa. Itu adalah jasa jemaah FT yang ikhlas.

Perlu diketahui, undangan berziarah ke baitullah sesungguhnya adalah panggilan Allah. Kalau Allah belum memanggil, meskipun kamu sudah setor duit ke First Travel, terus mau apa? Mau melawan takdir?

Ketahuilah, orang-orang yang berjasa mengembangkan agama ini bukan hanya kedua pasangan itu. Dulu ada investasi yang mendapat rekomendasi MUI dan akhirnya bodong juga. Di Surabaya dan Medan, Yusuf Mansur juga telah dilaporkan orang ke polisi karena investasi properti yang merugikan.

Jangan lihat soal duit yang dicopet. Coba lihat seberapa serius mereka menguji kesabaran umat Islam. Mereka adalah orang yang paling mengerti mengenai ayat Quran, “Jadikanlah salat dan sabar sebagai penolongmu.”

Jadi, justru kelakuan mereka akan meningkatkan kualitas keimanan umat. Orang-orang seperti mereka inilah yang jasanya luar biasa dalam meningkatkan makna kesabaran dan ujian dalam beragama. Kalau Yusuf Mansur berfoto di depan Alphard-nya, kesabaran warga yang menginvestasikan duitnya juga sedang diuji. Jika mereka ikhlas dan lolos ujian, mereka adalah umat yang luar biasa.


Lalu bagaimana jika ada orang yang ingin mengajarkan makna kesederhanaan kepada umat Islam seperti yang ditampilkan Buya Syafii Maarif?

Ah, Buya, ajaranmu tidak berlaku untuk para ustadz seleb dan pengusaha penjaja agama yang hidup penuh kemewahan.

Sumber: Status Eko Kunthadi

Terakhir diperbarui pada 22 Agustus 2017 oleh

Tags: andika surachmananniesa hasibuanfirst travelpenipuanumrah
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Binomo Terlalu Mulia untuk Dianggap Judi, Ia Penipuan Pakai Hipnotis MOJOK.CO

Binomo Terlalu Mulia untuk Dianggap Judi, Ia Penipuan Pakai Hipnotis

26 Februari 2022
Challenge Instagram Nama Panggilan, Rekayasa Sosial yang Menyamar Jadi Hal Asyik social engineering mojok.co

Challenge Instagram Nama Panggilan, Rekayasa Sosial yang Menyamar Jadi Hal Asyik

23 November 2021
Innova Diesel 2014 Saya Hampir Jadi Objek Penipuan ‘Pihak Ketiga’ Jual-Beli Mobil Bekas

Innova Diesel 2014 Saya Hampir Jadi Objek Penipuan ‘Pihak Ketiga’ Jual-Beli Mobil Bekas

31 Mei 2021
Ramadan, Puasa, dan Nostalgia bersama Irfan Afifi & Hairus Salim

Ramadan, Puasa, dan Nostalgia bersama Irfan Afifi & Hairus Salim

30 April 2021
Pengalaman Saya Ditipu Showroom Motor Bekas nan Laknat Saat Membeli Honda Vario 125 MOJOK.CO

Pengalaman Saya Ditipu Showroom Motor Bekas nan Laknat Saat Membeli Honda Vario 125

22 Maret 2021

Alasan Logis Kenapa Habib Rizieq Pantas Disambut Ribuan Orang saat Pulang

11 November 2020
Pos Selanjutnya
bendera

Berbagai Aturan Penggunaan Bendera yang Baik dan Menyehatkan

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Cara First Travel Meningkatkan Keimanan Jemaahnya

22 Agustus 2017
warung kopi mbah kuwot mojok.co

Kisah Mbah Kuwot Selamat dari Romusha dan Buka Warung Kopi Legendaris di Trenggalek

19 Juni 2022
Universitas Sanata Dharma

Bakso Dab Supri Sanata Dharma yang Mencatat Kisah-kisah Mahasiswa 

18 Juni 2022
Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati MOJOK.CO

Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati

23 Juni 2022
UTBK bocor di jogja

Viral di Sosmed, UTBK di UPN “Veteran” Yogyakarta Bocor, Pelaku Ditangkap

20 Juni 2022
Bank Plecit Menyaru Bank BUMN: Agen Rahasia Utang Ibu Rumah Tangga di Desa MOJOK.CO

Bank Plecit Menyaru Bank BUMN: Agen Rahasia Utang Ibu Rumah Tangga di Desa

20 Juni 2022
Kos LV di Jogja

Dilema Pemilik Indekos Tertib dan Pemilik Kos LV yang Menolak Tudingan Seks Bebas

14 Juni 2022

Terbaru

Makan Bersama di Tepikota, kuliner jawa timur di Yogyakarta

Minggu Bersama di Tepikota, Menikmati Kuliner Jawa Timur di Jogja

25 Juni 2022
Pentingnya ganti oli mesin mobil

5 Alasan Ganti Oli Mesin Perlu Dilakukan Berkala

25 Juni 2022
hasil pertandingan piala presiden PSS Sleman PSIS Semarang

Takluk dari PSIS Semarang, PSS Sleman Harus Menang di Laga Terakhir Grup A Piala Presiden

24 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
pinjol ilegal

Cara Terhindar dari Bahaya Pinjol Ilegal

24 Juni 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In