Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

TPS Sementara di Cangkringan Batal, Sultan Putuskan Tamanmartani Jadi TPS Pengganti

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
27 Juli 2023
A A
TPS Sementara di Cangkringan Batal, Sultan Putuskan Tamanmartani Jadi TPS Pengganti. MOJOK.CO

Tumpukan sampah di Depo Baciro Kota Jogja dan depo lain akhirnya bisa dikirim ke TPST Tamanmartani. (Yvesta Ayu/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Gubernur DIY Sultan HB X secara tegas memutuskan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Tamanmartani, Kalasan, menjadi tempat sampah untuk Kabupatn Sleman. Keputusan itu sekaligus menganulir rencana kawasan Padukuhan Karanggeneng, Umbulharjo, Cangkringan sebagai tempat pembuangan sampah sementara. 

“Sleman, diperintahkan oleh Bapak Gubernur, hari ini, tegas ya diperintahkan, Sleman harus melakukan pengelolaan sampah secara mandiri di TPST Tamanmartani,” ujar Sekda DIY, Beny Suharsono di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (27/07/2023).

Keputusan tersebut setelah warga dari Karanggeneng menolak pembangunan TPS sementara di kawasan mereka. Hasil Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal), TPST Tamanmartani di Kapanewon Kalasan nantinya akan menjadi tempat pembuangan sampah yang dihasilkan wilayah Sleman setelah penutupan TPST Piyungan selama 45 hari. Gubernur DIY Sultan HB X menetapkan keputusan itu langsung.

Desentralisasi kurangi beban TPST Piyungan

Beny menambahkan, Pemda DIY juga melakukan desentralisasi pengolahan sampah. Hal itu untuk mengurangi beban TPST Piyungan yang telah mengalami kelebihan kapasitas. 

Karenanya kabupaten/kota nantinya akan mengeolah sampah masyarakat lebih dulu. Dengan demikian hanya sampah residu saja yang ke TPST Piyungan.

“Kalau kabupaten mengolah sampah dulu, maka yang nanti dibawa ke Piyungan tinggal residu, ini akan mengurangi banyak sampah yang masuk kesana [Piyungan],” tandasnya.

Iklan

Beny mencontohkan, Sleman ke depan menyiapkan empat lokasi untuk tempat pengolahan sampah. Selain di Tamanmartani, desentralisasi pengolahan sampah berada di Donokerto.

“Sleman itu kan punya empat yang saya tahu untuk melakukan penanganan sampah yang dalam waktu pendek dibuka di Tamanmartani,” ungkapnya.

Bantul sudah melakukan desentralisasi pengolahan sampah. Beberapa kalurahan di wilayah tersebut saat ini sudah mampu mengolah sampah secara mandiri.

“Ada bank sampah di Bantul, contohnya Panggungharjo,” jelasnya.

Kota Jogja sulit olah sampah

Beny menambahkan, Kota Yogyakarta saat ini kesulitan melakukan pengolahan. Sebab ada keterbatasan lahan di Kota Yogyakarta.

“Pengolahan sampah di Kota Yogyakarta hendaknya sejak tingkat paling awal yakni rumah tangga,” jelasnya.

Karena itu TPST Piyungan akan membuka kuota khusus untuk Kota Yogyakarta. TPST tersebut membuka layanan pembuangan sampah maksimal 100 ton perhari di zona transisi 1 yang saat ini tersisa 1.417 meter persegi. 

Selain itu, Kulon Progo juga akan membantu penampungan sampah untuk Kota Yogyakarta. Targetnya maksimal 15 ton sampah bisa kabupaten itu kelola per harinya.

“Tinggal sisanya ini nanti Kota Yogyakarta mengelola sendiri. Jadi yang tak terkelola ke Piyungan. Tegas bahwa Kota Jogja harus mengelola sendiri, 100 ton akan kita geser ke Piyungan di zona transisi 1 itu,” ungkapnya.

Bantul siap bantu Kota Jogja

Sementara Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengungkapkan Pemkab Bantul siap menampung sebagian sampah dari Kota Yogyakarta. Bantul akan bekerjasama dengan Kabupaten Sleman untuk menampung sementara sampah dari Kota Yogyakarta sebelum TPST Piyungan kembali beroperasi. 

“Setidaknya Sleman dan Bantul diharapkan mandiri, kapasitasnya membantu pembuangan sampah dari Kota Jogja,” ujarnya.

Pemkab menyiapkan TPST baru di empat lokasi. Yakni di Modalan, Niten, Guwosari dan Murtigading. “Kalau ini berjalan insyallah bantul tidak lagi membuang sampah di Piyungan dan bisa membantu kota,” paparnya.

Bantuan Rp 50 juta untuk kelola sampah

Halim menyebutkan, Bantul juga menggerakkan program pemberdayaan masyarakat berbasis padukuhan. Pemkab memberikan bantuan anggaran Rp 50 juta tiap padukuhan untuk proses pemilahan sampah.

Anggaran tersebut bisa untuk pengelolaan sampah tingkat padukuhan. Di antaranya melalui  pemilahan sampah sejak dari padukuhan atau bahkan sejak dari rumah tangga yang akan terjadi pengurangan timbunan sampah sebelum membuangnya ke TPST Piyungan.

“Keempat TPST itu masih disiapkan dan berproses semuanya. Kemudian yang sudah ada di Guwosari akan kita dukung karena itu milik kalurahan, di Panggungharjo juga akan kita dukung pengembangannya dan Murtigading sedang kita kembangkan,” imbuhnya.

BACA JUGA Sejumlah Upaya UGM Atasi Persoalan Sampah di DIY Sejak 2011

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 27 Juli 2023 oleh

Tags: cangkringansampahsampah jogjasultantamanmartani
Iklan
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Cangkringan, Kecamatan Paling Cantik di Sleman (Foto oleh Mohammad Sadam Husaen)
Pojokan

Ketika Klub Sepeda Bahagia Cycling Comedy Membelah Cangkringan Sleman, Kecamatan Paling Cantik yang Membuat Kecamatan Lain Minder

10 Juli 2025
Hasto Wardoyo pilih urus sampah di Kota Jogja di tengah ketidakpastian instruksi retret Megawati untuk kader PDIP MOJOK.CO
Aktual

Urus 1.600 Ton Sampah Kota Jogja di Tengah “Drama”

21 Februari 2025
Jogja Pusat Semesta? Pantas Dunia Ini Banyak Masalah MOJOK.CO
Esai

Jogja Adalah Pusat Alam Semesta? Pantas Dunia Ini Ruwet dan Banyak Masalah

29 Januari 2025
Kiamat Sampah dan Hal-Hal Lain yang Mempercepat Bali Tak Layak Lagi Dikunjungi.MOJOK.CO
Ragam

Kiamat Sampah dan Hal-Hal Lain yang Mempercepat Bali Tak Layak Lagi Dikunjungi

26 Desember 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Derita Pakai QRIS: Minimal Order Gak Ngotak Bikin Sengsara MOJOK.CO

Pengalaman Buruk ketika Memakai QRIS: Jadi Boros karena Minimal Order yang Nggak Masuk Akal dari Pemilik Minimarket

11 November 2025
Petani Kopi Muda dari Lereng Muria: Narko dan Pilihan untuk Tetap di Desa

Petani Kopi Muda dari Lereng Muria: Narko dan Pilihan untuk Tetap di Desa

13 November 2025
Kiper tim futsal putri UNY, Agma. MOJOK.CO

Perjuangan Ibu Belikan Sepatu Futsal, Beri Saya Kegigihan di Bawah Mistar

13 November 2025
Jejaring dan integritas jadi kunci para Beswan Djarum (penerima Djarum Beasiswa Plus) untuk berdaya saing MOJOK.CO

Jejaring dan Integritas: 2 Kunci dari Djarum Beasiswa Plus untuk Membentuk Generasi Muda Berdaya Saing

11 November 2025
Kafe Gethe di Kampung Sekayu Semarang. MOJOK.CO

Rogoh Kantong Pribadi Sampai Ratusan Juta demi Bikin Kafe Bergaya Retro di Tengah Permukiman Padat Kota Semarang

14 November 2025
JILF 2025 Mojok.co

JILF 2025 Angkat Isu Sastra dan Kemanusiaan

15 November 2025
Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.