Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Sejarah Jamu Jago: Legenda Jamu Vitalitas Pria yang Pernah Jadi “Duta” KB

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
17 Oktober 2023
A A
Sejarah Jamu Jago: Legenda Obat Vitalitas Pria yang Pernah Jadi "Duta" KB MOJOK.CO

Iklan Jamu Jago zaman dulu. (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Siapa yang tak mengenal Jamu Jago, salah satu merek jamu herbal paling kondang di Indonesia saat ini. Selain ampuh buat menjaga kesehatan, Jamu Jago ternyata juga pernah menjadi obat kuat atau vitalitas pria andalan para lelaki selama masa Orde Baru. Bahkan, ia sempat menjadi “duta” Keluarga Berencana (KB).

Kalau kita mau menelusuri, Djamoe Tjap Potret Njonja Meneer atau Jamu Nyonya Meneer, boleh jadi merupakan merek jamu pertama yang ada di Indonesia. Ia sudah eksis sejak masa kolonial Hindia Belanda karena berdiri sejak 1848.

Namun, jika berbicara soal merek jamu yang masih bertahan hingga hari ini, Djamoe Tjap Djago atau Jamu Cap Jago (Jamu Jago) menjadi nama yang wajib kita sebut. 

Usianya memang 70 tahun lebih muda ketimbang Jamu Nyonya Meneer. Akan tetapi, ia masih eksis hingga sekarang di usianya yang ke-105 tahun. Sejarah panjangnya menjadi hal yang terus orang bicarakan hingga hari ini.

Lantas, bagaimana perjalanan merek jamu legendaris asli Wonogiri ini, dari awal merintis hingga menjadi kondang seperti sekarang? 

Dirintis oleh pasangan Tionghoa-Jawa asal Wonogiri

Pada 1918, Phoa Tjong Kwan (TK Suprana) bersama istrinya, Tjia Kiat Nio, mendirikan bisnis bernama “Djamoe Tjap Djago”. Saat awal pendiriannya, produk jamu hanya dijual di Wonogiri dan sekitarnya.

Kemampuan Phoa Tjong Kwan meracik aneka jamu disebut-sebut berasal dari ibunya, Phoa Ting Goan. 

Melansir laporan Majalah Tempo (1978), Phoa Ting Goan memang dikenal pandai meracik aneka ramuan. Dari tangannya, macam-macam akar tanaman, daun, dan tumbuhan lainnya bisa dia sulap menjadi berbagai macam obat herbal. Oleh karena kemampuannya itulah, ia mendapat julukan “Nyonya Dukun” di Wonogiri. 

Sementara ayah Phoa Tjong Kwan merupakan seorang kasir di kantor cukai candu. Pada masanya, ia mendapat julukan “Baba Tukang Uang” karena pandai “menghitung duit”.

Boleh dibilang, perpaduan skill membuat jamu dari ibunya dan kemampuan mengelola keuangan dari ayahnya bikin Phoa Tjong Kwan mantap dalam merintis bisnis ini. Adapun kata “Djago” yang mereka pilih sebagai merek berasal dari Tjia Kiat Nio yang punya julukan “Mak Jago”.

Bisnisnya cepat berkembang

Memang, Jamu Jago mendapat persaingan ketat dari merek lain, seperti Jamu Nyonya Meneer yang sudah lama eksis. Bahkan, sejak 1940-an, muncul lagi mereka Sidomuncul di Semarang yang makin mengetatkan persaingan di industri ini.

Namun, menurut laporan surat kabar De Locomotief edisi 22 Juni 1953–memperingati 35 tahun Jamu Jago–perusahaan ini jadi salah satu yang terbesar dan paling berkembang di masa itu.

Sejak awal 1950-an, jaringan penjual Jamu Jago sudah sudah terdapat hampir di seluruh Indonesia. Kelompok penjualnya bahkan mencapai 600 agen.

Dalam artikel tersebut, menyebut juga bahwa sejak 1950-an Jamu Jago telah membuat lebih dari 100 variasi jamu. Tiap bulannya, mereka bahkan bisa menjual lebih dari tiga ton kering jamu yang terdiri dari 700 riu saset.

Iklan

Selain menjual produk ke pelosok negeri, Jamu Jago juga sudah mengekspor ke luar negeri, seperti New York, London, dan Amsterdam. Pabriknya pun juga sudah mengalami modernisasi, yang kata De Locomotief, sudah jauh berbeda ketimbang 30 tahun lalu.

Jadi “Duta KB”

Selain kondang, Jamu Jago juga jadi kebanggan pemerintah di era Orde Baru. Sejak 1974, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bahkan menjadikan Jamu Jago sebagai “duta” KB.

Lucunya, pada saat itu ketika seseorang membeli Jamu Jago maka gratis satu buah kondom. Khususnya produk jamu untuk vitalitas lelaki.

Kata BKKBN waktu itu, saat Jamu Jago terjual maka alat kontrasepsi pun juga tersebar. Begitu juga dengan pesan pengendalian penduduknya. 

Hasilnya, sosialisasi KB melalui Jamu Jago memang cukup berhasil karena produk ini laku keras di pasaran.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Jamu Cekok Kerkop, Melegenda Sejak 1875 karena Mengandung Kesabaran

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 17 Oktober 2023 oleh

Tags: duta kbobat kuatvitalitas pria
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

obat kuat pria di jogja.MOJOK.CO
Ragam

Produk Toko Obat Kuat Pria yang Paling Laris di Jogja Pas Musim Hujan, Buruan Bapak-bapak

7 Februari 2024
Mengenal Purwaceng, Obat Kuat Alami dari Dataran Tinggi Dieng MOJOK.CO
Catatan

Mengenal Purwaceng, Obat Kuat Alami dari Dataran Tinggi Dieng

27 Januari 2024
Derita Rumah Pinggir Jalan dan Usaha Bersyukur Udah Nggak di Kontrakan MOJOK.CO
Esai

Derita Rumah Pinggir Jalan dan Usaha Bersyukur Udah Nggak di Kontrakan

26 Juni 2021
Toko obat kuat banyak ditemukan di Yogyakarta. Foto oleh sharon-mccutcheon-nj9tmN-7YMA-unsplash
Liputan

Remang-remang Toko Obat Kuat di Yogya

7 April 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.