ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas

Sebab Gunung Merapi Erupsi, BPPTKG Sebut Kedua Terbesar Sejak 2021

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
12 Maret 2023
0
A A
Luncuran awan panas erupsi Gunung Merapi (BPPTKG) MOJOK.CO

Luncuran awan panas Gunung Merapi (BPPTKG)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Gunung Merapi erupsi pada Sabtu (11/03/2023) siang. Berdasarkan catatanĀ  Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut terjadi 24 kali rentetan awan panas guguran sejak pukul 12.12 hingga 16.00 WIB.

Guguran awan panas mengarah ke Kali Bebeng atau Krasak. Angin mengarah ke arah barat, barat laut hingga Utara dan menyebabkan sebagian kecamatan di Magelang mengalami hujan abu dari awan panas guguran (APG) Gunung Merapi yang cukup pekat.

Sebagian warga di Turgo, Purwobinangun, Sleman, Yogyakarta pun mulai turun mengungsi ke daerah yang lebih aman. Hal ini dilakukan karena himbauan BPPTKG yang meminta warga menjauhi zona radius 7 km dari puncak gunung.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santosa dalam keterangannya secara daring pada Sabtu Sore mengungkapkan erupsi kali ini merupakan terbesar kedua setelah erupsi yang terjadi pada 2021 lalu.

“Intensitas erupsi yang terjadi hari ini terhitung cukup besar, setidaknya ini terbesar kedua setelah yang terjadi pada 27 Januari 2021,” jelasnya.

Menurut Agus, dari catatan BPPTKG, pada 27 Januari 2021 lalu kejadian awan panas guguran sebanyak 52 kali. Berbeda dari erupsi kali ini, pada waktu itu awan panas yang lebih banyak ke arah Kali Boyong, Sleman.

Sedangkan kali ini luncuran awan panas guguran ke arah barat daya atau Sungai Bebeng dan Krasak. Luncuran terjauh sekitar 4 km sehingga belum melampaui jarak aman rekomendasi BPPTKG.

Penyebab terjadinya erupsi Gunung Merapi

Meski erupsi kali ini cukup besar, BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III pada Gunung Merapi. Status ini sudah ditetapkan sejak November 2020.

“Masyarakat [diharapkan] tetap tenang, karena aktivitas guguran yang terjadi tadi itu masih berada dalam daerah potensi bahaya yang direkomendasikan,” jelasnya.

Agus mengungkapkan, erupsi Gunung Merapi kali ini terjadi karena awan panas yang memicu runtuhnya kubah lava di sisi barat daya. Guguran awan panas itu menuju Sungai Boyong hingga sejauh 5 km dan Sungai Bedog, Bebeng dan Krasak yang sejauh maksimal 7 Km.

Di sektor tenggara, guguran awan panas meliputi Sungai Woro hingga sejauh maksimal 3 Km dan Sungai Gendol sejauh maksimal 5 Km. Hal itu berdasarkan pemodelan dari kubah lava sebesar sekitar 3 juta meter kubik di tengah kawah dan sekitar 1,7 juta di barat daya.

“Dan aktivitas [erupsi] memang kombinasi runtuhnya kubah lava dengan tekanan magma dari dalam,” jelasnya.

Selain itu erupsi terjadi tekanan aktivitas magmatik dari dalam Gunung Merapi yang terus terjadi. Letusan abu vulkanik eksplosif menjangkau radius 3 km dari puncak.

Menurut Agus, aktivitas Gunung Merapi memang unik karena ada dua kubah lava. Guguran awan panas kali ini terkait kubah barat daya yang runtuh sehingga mengarah ke barat daya.

Kubah lava barat daya menempati tempat yang miring. Karena kubah tersebut benar-benar tidak stabil makaĀ  saat mendapat dorongan dari dalam atau tidak, maka bisa secara tiba-tiba runtuh.

Masih mungkin terjadi erupsi

Suplai magma pun masih terus terjadi. Hal itu berpotensi keluarnya magma dari dalam bumi masih tinggi. Aktivitas tersebut menyebabkan status Gunung Merapi saat ini berada di level III atau Siaga masih diterapkan.

“Setahun aktivitas sesmig dan awan panas ke arah barat daya, jarak paling besar terjadi hari ini. Tetapi sejak 2021 ini ada yang lebih tinggi yaitu di [sungai] gendol yang juga jaraknya 5 km, setahun terakhir,” jelasnya.

Agus berharap masyarakat tetap tenang dan tidak perlu panik. Sebab erupsi Sabtu siang masih di dalam radius potensi bahaya yang ditetapkan.Ā 

Evakuasi warga pun belum perlu dilakukan. Namun, masyarakat dihimbau untuk bersiap-siap saja jika tiba-tiba terjadi letusan besar.

“Karena terukur sehingga masyarakat sudah tenang karena tahu tidak akan menjangkau pemukiman mereka,” ungkapnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari JepangĀ  dan tulisan menarik lainnya di kanal Kilas.Ā 

Terakhir diperbarui pada 12 Maret 2023 oleh

Tags: erupsigunung merapiMerapi
Iklan
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

wisata klaten di lereng merapi.MOJOK.CO
Kilas

3 Wisata Lereng Gunung Merapi Terbaik Ada di Klaten, Menikmati Puncak tanpa Mendaki

22 Juni 2024
kalitalang lereng gunung merapi klaten.MOJOK.CO
Kilas

Kalitalang, Salah Satu Tempat Terbaik Menikmati Keindahan Gunung Merapi Ada di Klaten

14 Juni 2024
Tunggularum di Sleman, Tempat Terbaik dan Teraman Melihat Puncak Merapi di Depan Mata MOJOK.CO
Ragam

Tunggularum di Sleman, Tempat Terbaik dan Teraman Melihat Puncak Merapi di Depan Mata

4 Februari 2024
warung kopi turgo di pakem sleman selamatkan kekayaan merapi.MOJOK.CO
Ragam

Warung Kopi Turgo, Destinasi Terpencil di Pakem Sleman yang Menyelamatkan ā€œKekayaanā€ Merapi

9 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
klitih jogja mojok.co

Mahasiswa Perantau: Klitih Bikin Saya Nggak Tenang Belajar di Jogja

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalan-jalan di Candi Borobudur, Magelang. MOJOK.CO

Pengalaman Pertama ke Borobudur Sendirian terasa Aneh, tapi Berkat ā€œOrang Baruā€ Perjalanan Saya Jadi Berkesan

14 Mei 2025
Hidup Cemas di Manggarai Jakarta Selatan karena Tawuran MOJOK.CO

Merantau di Manggarai Jakarta Selatan Artinya Hidup Sambil Memelihara Ketakutan, Hidup Susah, dan Terancam Tawuran yang Bisa Terjadi Kapan Saja

18 Mei 2025
Cokelat nDalem: oleh-oleh khas Jogja selain gudeg dan bakpia MOJOK.CO

Dari Penggemar Cokelat, Jatuh Bangun Rintis Bisnis “Cokelat nDalem” hingga Bersaing di Jagat Oleh-oleh Khas Jogja

15 Mei 2025
10 Tahun Derita, Kecamatan Kandangan Dibuang Temanggung MOJOK.CO

Ribuan Warga Kecamatan Kandangan Dibiarkan Menderita Selama 10 Tahun Lebih oleh Temanggung

17 Mei 2025
Hal-hal yang bisa dikerjakan lulusan S2 biar nggak nganggur dari lulusan S2 UGM MOJOK.CO

Hal-hal Bernilai Cuan yang Bisa Dikerjakan Lulusan S2 daripada Ngeluh Susah Cari Kerja, Turuti Gengsi hanya Bikin Nganggur

19 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News MojokĀ  DMCA.com Protection Status

Ā© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

Ā© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.