MOJOK.CO – Hal yang dikhawatirkan pada akhirnya terjadi. Kerumunan dalam acara pengajian di Petamburan dan Tebet beberapa waktu yang lalu akhirnya menjadi klaster baru.
Yang namanya pengajian, tentu saja akan selalu baik. Namun jika ia dilakukan pada saat yang tidak tepat dengan kondisi yang tidak tepat pula, maka ia justru bisa berubah menjadi petaka.
Nah, agaknya, hal itulah yang terjadi dengan acara pengajian Maulid Nabi Muhammad saw. di markas FPI di Petamburan dan juga acara pengajian Maulid Nabi Muhammad saw. di Jalan Tebet beberapa waktu yang lewat.
Dua pengajian Maulid Nabi Muhammad yang dihadiri oleh ribuan orang tersebut kini oleh Kementerian Kesehatan dinyatakan sebagai klaster penularan baru. Berdasarkan hasil pemeriksaan melalui tes PCR yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, setidaknya ada 50 orang dari kerumunan pengajian Tebet dan 30 orang dari kerumunan pengajian Petamburan yang dinyatakan positif-Covid-19.
Segala aktivitas yang melibatkan massa dalam jumlah yang sangat besar memang punya potensi untuk menjadi klaster penularan Covid-19. Maklum saja, dengan banyak sekali orang yang berkumpul, maka pengawasan protokol kesehatan tak akan bisa berjalan dengan maksimal, sehingga potensi penularan akan sangat tinggi.
Seperti diketahui, dua acara pengajian Maulid Nabi di Tebet dan Petamburan memang dihadiri oleh banyak orang. Saking banyaknya, jalan di sekitar lokasi sampai ditutup karena dipenuhi oleh massa yang membludak, terlebih acara di Petamburan yang memang menjadi acara perdana di markas FPI setelah kepulangan pemimpin mereka Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.
Efek dari diumumkannya klaster Petamburan dan Tebet ini, Kementerian Kesehatan pun langsung meminta kepada seluruh warga yang merasa mengikuti acara pengajian di Petamburan dan Tebet untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari sebagai usaha pencegahan penularan lebih lanjut.
“Kemenkes mengimbau semua orang yang mengikuti acara tersebut dan siapapun yang merasa telah kontak erat dengan orang yang hadir agar melakukan isolasi mandiri selama 14 hari,” terang Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Muhammad Budi Hidayat, dalam keterangan resmi seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Lebih lanjut, ia juga meminta kepada masyarakat yang merasa memiliki gejala batuk, pilek, sesak nafas, sakit tenggorokan, serta kehilangan indera perasa, untuk segera menghubungi Puskesmas terdekat.
Semoga ini bisa menjadi pelajaran berharga. Menghadiri acara pengajian memanglah penting, namun menjaga kesehatan dan tidak mengurangi potensi penularan Covid-19 saat ini adalah hal yang jauh lebih penting.
BACA JUGA Mari Berterima Kasih kepada Massa Petamburan dan artikel KILAS lainnya.