182 stand dan 30 wahana permainan terancam tutup
Sementara Hertanto, warga Gowongan Kidul yang berprofesi sebagai juru parkir di jalan Margo Utomo, mengaku turut merasakan dampak positif dari TJE.
Selama terselenggaranya event tersebut, ia mengajak tetangga-tetangganya yang menganggur untuk membantu menjadi tenaga parkir. Dengan demikian, secara tidak langsung ia mengaku telah membuka rezeki bagi beberapa masyarakat kecil.
Sedangkan terkait macet, sebagaimana dijadikan alasan penutupan, menurutnya ini masih dalam batas wajar. Bahkan, ia mengungkapkan tanpa adanya event TJE sekalipun, Jalan Margo Utomo kerap macet akibat banyaknya bus-bus tamu hotel yang parkir di jalur pedestrian.
Sebelumnya, Ketua Penyelenggara TJE Widihasto Wasana Putra telah menyampaikan bahwa dirinya amat menyayangkan keputusan Pemda DIY menutup event ini. Akibat pelarangan tersebut, menurut Hasto, justru menghambat aktivitas perekonomian masyarakat dan UMKM yang terlibat dalam TJE.
“Ada sebanyak 182 stand dan 30 wahana permainan yang akhirnya kehilangan rezeki,” kata Hasto, dalam keterangannya yang diterima Mojok, Kamis (15/12/2022)
“Kami berharap pengambil kebijakan dapat arif dan bijaksana melihat bagaimana perjuangan rakyatnya jungkir balik dalam mengais rejeki,” sambungnya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi