ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas

Pro Kontra Netizen soal BPJS Kesehatan Menguar Setelah Kitabisa Luncurkan Program Baru

Redaksi oleh Redaksi
22 April 2021
0
A A
ilustrasi Pro Kontra Netizen soal BPJS Kesehatan Menguar Setelah Kitabisa Luncurkan Program Baru mojok.co

ilustrasi Pro Kontra Netizen soal BPJS Kesehatan Menguar Setelah Kitabisa Luncurkan Program Baru mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – BPJS Kesehatan yang dipuja, BPJS Kesehatan yang dimurka. Setelah salah satu situs donasi bikin program mirip BPJS, perdebatan pun muncul.

Pendapat kontra BPJS Kesehatan dapat sindiran keras dan rujakan rame-rame oleh netizen Twitter setelah dirinya menyatakan lebih memilih program Kitabisa dibanding BPJS. Diketahui situs penggalangan dana tersebut memang baru-baru ini memunculkan sebuah program bertajuk Saling Jaga dengan konsep yang mirip iuran BPJS Kesehatan.

Mau masuk tipe netizen yang mana aja bebas. Yang penting gabung Saling Jaga ga sih? Biar bisa kompakan tolong menolong se-Indonesia~

Biar gampang, gabung Saling Jaga-nya lewat Aplikasi Kitabisa. Download dulu aplikasinya di https://t.co/7M2pxN38ur

— Kitabisa (@kitabisacom) April 20, 2021

Suara sumbang muncul setelah dengan gamblang Kitabisa menjelaskan konsep iuran Saling Jaga yang anggotanya membantu pembiayaan kesehatan satu sama lain. Melalui iklannya, program Saling Jaga memang tampak begitu simpel walau belum diketahui praktiknya akan berjalan seperti apa ketika anggota semakin banyak. Seorang netizen pun bereaksi dengan nada yang seolah-olah lebih memilih iuran Kitabisa dibandingkan iuran BPJS Kesehatan. Ia bahkan memunculkan sentimen bahwa orang kaya di Indonesia banyak yang tidak mau iuran BPJS karena layanan asuransi kesehatan ini cuma buat orang miskin. Ide “mengganti” iuran BPJS sebagai basic insurance dengan program Kitabisa yang baru kemudian dirujak rame-rame.

Netizen secara kompak memunculkan banyak statemen sanggahan pro BPJS. Tidak sedikit yang menceritakan pengalaman betapa BPJS Kesehatan telah membantu memperpanjang umur anggota keluarga hingga membantu pembiayaan operasi yang tidak sedikit. Intinya, banyak orang yang telah terbantu program asuransi ini dan memilih untuk tetap iuran.

Pembahasan soal BPJS Kesehatan kemudian melebar pada soal korupsi, gaji karyawan dan petingginya, hingga pertimbangan untung dan rugi iuran BPJS. Ditilik dari berbagai unggahan di media sosial, netizen terbagi menjadi dua kubu. Mereka yang pro BPJS dan berharap orang-orang senantiasa membayar iurannya, serta mereka yang kontra BPJS dan berharap program asuransi ini dibenahi di berbagai aspek.

Pro BPJS membawa kisah-kisah kesembuhan dan pengalaman mereka terbantu dengan asuransi tersebut. Sedangkan mereka yang kontra mengkritik BPJS sebagai badan asuransi yang belum seratus persen menjalankan program dengan baik. Bahkan beberapa yang kontra merasa “rugi” telah membayar iuran namun tidak pernah merasakan manfaatnya. Hal ini juga disanggah oleh kubu pro, pertimbangan untung rugi tidak bisa dijadikan alasan bagi seseorang dalam mengikuti asuransi kesehatan. Terlebih lagi jika memutuskan tidak iuran BPJS Kesehatan karena merasa tidak pernah sakit, bisa dianggap mengabaikan mereka yang membutuhkan subsidi dari orang mampu.

Memperdebatkan BPJS Kesehatan dan program asuransi lain memang selalu akan melebar pada kemampuan masyarakat, sikap pemerintah, dan berbagai hal yang jika dirunut bakal semakin rumit. Memutuskan untuk daftar BPJS atau asuransi lain merupakan keputusan individu dengan berbagai pertimbangan. Perdebatan pro dan kontra di Twitter mungkin baru akan berakhir lusa, ketika orang-orang lalu sibuk dengan perdebatan lainnya.

Beberapa pendapat untuk menengahi kubu pro dan kontra ini sebenarnya sudah banyak dipaparkan. Namun sepertinya perdebatan memang lebih mengasyikkan. Tentu, ini dilakukan untuk mencari validasi siapa yang menang dan siapa yang salah meski konteksnya tidak sedang berkompetisi. Soal nantinya bakal ada pembaruan buat BPJS Kesehatan dan anggapan baru terhadap asuransi kesehatan lain, bisa dipikir belakangan. Padahal, bisa jadi, solusinya memang sesimpel tetap pakai BPJS dan jaga-jaga dengan pakai asuransi lain (terutama bagi kaum yang melek asuransi).

Jadi jangan juga mikir, kalau mau bantu bayarin iuran BPJS aja

Gak semudah dan sesimpel itu

Ada yg di Kita Bisa, minta donasi, peserta PBI BPJS padahal

Tapi yah buat transport ke RSCM perlu donasi, tiap anter istrinya hilang pendapatan sehari

BPJS + Kita Bisa ngebantu banget

— Bung Farid (@bungfarid) April 22, 2021

BACA JUGA Berhenti dari BPJS Kesehatan Hanya Bisa Dilakukan dengan Satu Cara dan artikel KILAS lainnya. 

Terakhir diperbarui pada 22 April 2021 oleh

Tags: asuransibpjs kesehataniuran BPJSkitabisa.com
Iklan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

KRIS Menghapus Sistem Kelas BPJS, Sukses Bikin Bingung! MOJOK.CO
Esai

KRIS Menghapus Sistem Kelas BPJS Bikin Rakyat Bingung, tapi Negara Ini Nyatanya Lebih Bingung

14 Mei 2024
bpjs kesehatan.MOJOK.CO
Ragam

Daftar 21 Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan, Pasien Masih Sering Salah Mengira

15 Februari 2024
solusi masalah pinjol dengan pals sjk - putcast mojok
Movi

Punya Masalah dengan Pinjol, Bank, dan Asuransi Ternyata Tak Perlu Datang ke Pengadilan

12 September 2023
600 Ribu Lebih Peserta BPJS di Malang Dicoret MOJOK.CO
Esai

600 Ribu Lebih Peserta BPJS di Malang Dicoret. Negara Ini Maunya Apa, sih?

15 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulusan SMK PGRI Lubuklinggau jadi karyawan Alfamart dan Indomaret, kerja apapun layak diapresiasi MOJOK.CO

Lulusan SMK “Hanya” Jadi Karyawan Alfamart dan Indomaret: Sekolah Harus Tetap Bangga, Karena Sukses Tak Dilihat dari Status

12 Juni 2025
ngopi di jogja, coffee shop jogja, mahasiswa baru.MOJOK.CO

Mahasiswa Baru Kaget Pertama Kali Ngopi di Coffee Shop Jogja, Niat Nugas Malah Boncos dan Malu karena Nggak Tahu Espresso

12 Juni 2025
Belajar Bahasa Inggris Cocok untuk Atlet Brain Rot kayak Kamu MOJOK.CO

Belajar Bahasa Inggris Adalah Tahap Awal untuk Memanusiakan Diri bagi Atlet Brain Rot seperti Saya

10 Juni 2025
Mahasiswa baru kesel hadapi dosen tua MOJOK.CO

Serba Salah Mahasiswa Hadapi Dosen Tua Kolot: Bikin Tugas Bagus Dituduh Plagiat kalau Jelek Dicap Goblok, Cuma Mau Benar Sendiri

8 Juni 2025
Pertama kali naik kereta api (KA) ekonomi setalah bertahun-tahun naik bus ekonomi. Rasanya seperti mimpi meski tak pernah pakai KAI Access MOJOK.CO

Orang Desa Pertama Kali Naik Kereta Api Ekonomi: Banyak Gaya karena Bosan Naik Bus Ekonomi, Berujung Nelangsa Beli Nasgor di KAI

11 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.