Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Praktik Jual Beli Seragam Sekolah di DIY Capai Rp10 Miliar Lebih, Sultan Tegaskan Larang Lakukan Pungutan

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
29 September 2022
A A
ORI DIY, jual beli seragam di Jogja

Ketua ORI Perwakilan DIY, Budi Masturi saat dikonfirmasi, Rabu (28/09/2022). (Yvesta Ayu/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY menemukan fakta yang mengejutkan. Tak hanya pungutan yang diterapkan sekolah di DIY pada peserta didik, banyak sekolah yang melakukan jual beli seragam dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022.

Praktik jual beli seragam itu menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Potensi keuntungan yang diambil sekolah-sekolah di DIY bahkan mencapai Rp10 miliar lebih.

“Kami menemukan markup harga jual seragam dengan beberapa cara yang dilakukan sekolah dengan kerjasama toko atau koperasi,” papar Ketua ORI Perwakilan DIY, Budi Masturi saat dikonfirmasi, Rabu (28/09/2022).

Menurut Budi, sekolah mengundang toko dalam pengadaan seragam dengan harga yang dinaikkan. Mark up untuk paket seragam bisa mencapai Rp300-500 ribu per anak.

Karenanya jika satu sekolah memiliki 1.000 siswa baru, maka mark up yang dilakukan bisa mencapai miliaran rupiah. Sekolah menggunakan modus pengadaan seragam melalui Paguyuban Orang Tua (POT).

“Dibalik POT, sekolah yang menentukan harga seragam,” tandasnya.

Iklan

Untuk mengatasi masalah itu, ORI Perwakilan DIY sedang menyiapkan tindak lanjut berupa policy brief dari hasil pantauan PPDB tersebut. Rekomendasi tersebut akan diserahkan kepada DPRD DIY, Gubernur DIY, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Badan Akreditasi Sekolah (BAS) DIY serta instansi lainnya yang memiliki ketugasan dan kewenangan yang relevan.

ORI berharap rencana Pemda DIY dalam menerbitkan peraturan gubernur (pergub) yang mengatur dana pendidikan bisa segera selesai diselesaikan. Pergub tersebut diharapkan bisa menjadi instrumen untuk mendukung visi DIY Nir Pungutan Sekolah

“Pada saat yang sama, DPRD DIY juga sedang menggodok rancangan perda. Publik perlu mengawal agar nantinya Perda ini juga sejalan dengan visi DIY Nir Pungutan Sekolah,” tandasnya.

Sementara Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menegaskan Pemda DIY melarang adanya pungutan, termasuk jual beli seragam di sekolah. Sekolah boleh saja menerapkan sumbangan atau bantuan namun sifatnya sukarela alih-alih berupa pungutan.

“Pokoknya prinsipnya tidak boleh ada pungutan, seragamlah. Sekarang prinsipnya bantuan dari orang tua prinsipnya boleh tapi sekarang pemanfaatan atau enggak harusnya sukarela,” paparnya.

DPRD minta jangan generalisir sekolah lakukan pungli

Secara terpisah Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengungkapkan maraknya dugaan kasus pungutan liar (pungli) harus disikapi secara bijak. Kasus yang menguat ke permukaan itu tidak bisa digeneralisir terjadi di semua sekolah di DIY.

“Sebaiknya hati-hati jika menyampaikan sekolah melakukan pungli dan jualan seragam. Apalagi kemudian digeneralisir semua sekolah seolah olah menjual seragam dengan mengambil keuntungan dengan angka tertentu dengan jumlah total yang fantastis,” paparnya.

Huda mengungkapkan apabila kasus tersebut diangkat tanpa diklarifikasi maka sekolah akan terpojok. secara opini dan terstigma negatif. Karenanya jika ada pelaporan sekolah melakukan pelanggaran aturan, sebaiknya diklarifikasi dan diselesaikan alih-alih dipublikasikan tanpa fakta yang jelas dan generalisasi seolah sekolah sekolah melakukan pelanggaran jual beli seragam dan ambil untung dari hal itu.

Sebab semua pihak tahu beratnya para guru saat ini dalam bertahan dan mengejar ketertinggalan murid muridnya akibat dua tahun pandemi Covid-19. Karenanya Huda berharap semua pihak membuat atmosfer positif untuk mendukung bangkitnya dunia pendidikan di DIY, bukan sebaliknya bermain opini tanpa fakta yang jelas.

“Sekolah-sekolah dan bapak ibu guru itu saat ini sedang berjuang dan sebagian sangat besar, hampir semua diantara mereka adalah orang orang ikhlas yang orientasinya adalah mendidik siswa. Jika ada satu dua ada kesalahan jangan digeneralisir, tapi dibina dan diselesaikan,” imbuhnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Dilaporkan Wali Murid ke ORI DIY, Oknum Guru SMKN 2 Yogya Sindir Siswa Agar Pindah Sekolah

 

Terakhir diperbarui pada 29 September 2022 oleh

Tags: Jogjaori diypunglisekolahseragam
Iklan
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

sembilan comm, event jogja.MOJOK.CO
Sosok

Di Balik Denyut MICE di Jogja, Ada Sembilan Comm yang Selalu Siap di Belakang Panggung

13 November 2025
Hormat dan patuh sama orang tua jadi kunci nafas panjang STARCROSS sebagai brand clothing legend Jogja MOJOK.CO
Ragam

Hormat dan Patuh pada “Orang Tua”, Kunci Nafas Panjang STARCROSS sebagai Brand Legend Jogja

13 November 2025
Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit MOJOK.CO
Ragam

Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit

10 November 2025
rekomendasi indomaret di Jogja yang cocok untuk melamun. MOJOK.CO
Ragam

3 Indomaret Unik di Jogja yang Cocok Disinggahi untuk Meromantisasi Hidup, Dijamin bikin Kamu Betah Melamun

10 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasib buruh usai Marsinah jadi pahlawan nasional. MOJOK.CO

Suara Hati Buruh: Semoga Gelar Pahlawan kepada Marsinah Bukan Simbol Semata, tapi Kemenangan bagi Kami agar Bebas Bersuara Tanpa Disiksa

12 November 2025
Jejaring dan integritas jadi kunci para Beswan Djarum (penerima Djarum Beasiswa Plus) untuk berdaya saing MOJOK.CO

Jejaring dan Integritas: 2 Kunci dari Djarum Beasiswa Plus untuk Membentuk Generasi Muda Berdaya Saing

11 November 2025
Menemukan kedamaian batin dari rebahan karpet masjid MOJOK.CO

Rebahan di Karpet Masjid: Sepele tapi Beri Kedamaian Batin dari Dunia yang Penuh Standar, Tuntutan, dan Mengasingkan

12 November 2025
futsal uny.MOJOK.CO

Aulia, Clutch Player UNY dari Bukit Pinus yang Tak Butuh Sorotan Untuk Bersinar

13 November 2025
Prof. Masduki & Rimba: Ketika Kekuasaan Menentukan soeharto sebagai Pahlawan

Prof. Masduki & Rimba: Ketika Kekuasaan Menentukan Pahlawan

11 November 2025
Aksi kapten tim futsal putri Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rinjani, di event Campus League 2025 Regional Jogja MOJOK.CO

Mimpi Setinggi “Rinjani”: Dari Cap “Cewek kayak Laki” hingga Mencatat Prestasi dan Sejarah di Tim Futsal Putri

13 November 2025
Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.