ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas

Polisi Sopan Banget Tangani Anak Bupati Majalengka yang Tembak Orang

Redaksi oleh Redaksi
15 November 2019
0
A A
anak bupati majalengka irfan nur alam menembak orang lain panji proyek spbu

anak bupati majalengka irfan nur alam menembak orang lain panji proyek spbu

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan dan penembakan, Irfan Nur Alam, anak Bupati Majalengka, belum juga ditahan. Polisi sopan banget, tersangka penembakan pake dikirimi surat pemanggilan dulu.

Kasus penembakan yang dilakukan Irfan Nur Alam, anak kedua Bupati Majalengka yang juga ASN di Pemkab Majalengka, kepada Panji Pamungkasandi bergulir lambat. Laporan penganiayaan Panji yang terjadi pada Minggu (10/11) tengah malam baru resmi diproses berkasnya pada Selasa (12/11) oleh pihak kepolisian. Sehari setelahnya, Irfan ditetapkan sebagai tersangka, itu pun tanpa penahanan.

“Berdasarkan laporan polisi, itu kan sudah dilaporkan oleh korban terkait dengan adanya (Pasal) 170 Undang-Undang KUHP ya dan UU darurat tentang Penggunaan Senjata Api. Ya, itu IN telah ditetapkan sebagai tersangka Rabu kemarin tanggal 13 November oleh penyidik. Surat pemanggilan IN sebagai tersangka sudah dilayangkan. Jumat ini menghadap kepada penyidik,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada Kompas.

Ini lagi, kenapa sih masih aja pakai kirim-kiriman surat? Nggak sekalian suratnya nitip di kaki burung merpati aja? Udah tahu beberapa kasus jadi tersendat karena pihak yang dikirimi belum merasa menerima surat, masih aja terus dilestarikan mekanismenya. Cari terobosan ngapa! Pakai email kek, unggah nama ke website kek, komen di Facebook-nya kek.

Dalam surat itu, Irfan diminta untuk datang ke kantor polisi hari ini, Jumat (15/11). Namun, ia belum tentu akan ditahan. “Nanti kita lihat Jumat ditahan atau enggak lihat penyidik bagaimana,” ujar Trunoyudo, dikutip Detik.

Menurut pengakuan Panji (karena yang menghadap polisi baru Panji), insiden penembakan bermula ketika ia dan pegawainya mendatangi kantor Irfan di Ruko Hana Sakura, Majalengka, Jawa Barat pada Minggu malam. Tujuan kedatangannya adalah untuk menagih utang proses perizinan proyek SPBU kepada Irfan sebesar Rp500 juta. Sesampainya di ruko, bukannya ketemu uang, Panji malah ketemu moncong pistol Irfan dibarengi dengan ancaman pembunuhan.

“Padahal kita di sana tidak ada niat untuk keributan. Sajam (senjata tajam) pun kita tidak ada,” tutur Panji kepada Detik. Melihat ancaman pistol, Panji membela diri sehinga kerusuhan terjadi. Pada saat itu lah pistol ditembakkan Irfan sampai mengenai Panji dan Handoyo, anak buah Irfan. Meski pistol “hanya” berisi peluru karet, tangan kiri Irfan tetap berlumuran darah.

“Setelah itu dibawa masuk ke kantor Pak Irfan dan dilakukan pembayaran Rp500 juta. Caranya pun itu dilempar ke bawah oleh Pak Irfan, diinjak-injak di situ, saya berlumuran darah uangnya pun kena darah saya di situ. Pegawai saya di luar dipukulin. Dari situ saya bergeser keluar tanpa memikirkan uang. Saya lari ke RSUD. Dari RSUD saya lalu ke Polres untuk membuat aduan,” tambah Panji.

Diarson Lubis, penasihat hukum Irfan, meyakini kliennya akan mengikuti prosedur hukum yang ada karena penetapan tersangka adalah kewenangan penyidik. Namun, kliennya akan melaporkan balik Panji karena situasi yang melatari penembakan tak sepenuhnya seperti yang diceritakan korban. Menurut Diarson, Irfan malah tidak terlibat dalam proyek SPBU tersebut dan ganti menuduh Panji yang datang membawa senjata tajam.

“Kalau situasinya seperti ini (ditetapkan sebagai tersangka) memungkinkan untuk melaporkan balik. Kita akan bahas, pasti akan kita lakukan,” kata Diarson.

“Mereka ini memaksakan, bahwa yang dilakukan (kelompok Panji) itu penyerangan. Datang dari Bandung, ramai-ramai bawa senjata. Itu kan enggak terekspos,” bela Diarson lagi, dilansir Kumparan. Penembakan yang terjadi, menurut Diarson, bukanlah tembakan langsung yang mengarah ke Panji, melainkan tembakan peringatan untuk menenangkan keributan yang sedang terjadi di depan ruko saat itu.

Ye kocak, di mana-mana tembakan peringatan itu arahnya ya ke atas, bukan ke tangan kiri orang.

anak bupati majalengka irfan nur alam menembak orang lain panji proyek spbu

(awn)

BACA JUGA Ahok Bakal Jadi Direktur Salah Satu BUMN atau berita terbaru lainnya di rubrik KILAS.

Terakhir diperbarui pada 15 November 2019 oleh

Tags: anak bupati majalengkairfan nur alampenembakanPolisi
Iklan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Kapolri Tawari Sukatani Duta Polisi MOJOK.CO
Esai

Kapolri Tawari Sukatani Duta Polisi: Seandainya Aku Seorang Staf PR Polisi

24 Februari 2025
kentingan baru, solo.MOJOK.CO
Ragam

Trauma Warga dan Anak-Anak Kampung Kentingan Baru Solo Menyaksikan Tetangga Meninggal karena Ulah Polisi dan Mafia Tanah

21 Februari 2025
Mengantar Bayar Bayar Bayar Sukatani ke Pemakaman MOJOK.CO
Esai

Mengantar Bayar Bayar Bayar Sukatani ke Pemakaman dengan Sukacita

21 Februari 2025
3 Hal Bermanfaat yang Bisa Dilakukan dengan Uang Rp900 Juta Ketimbang Dikasih ke “Calo” Polisi.MOJOK.CO
Aktual

3 Hal Bermanfaat yang Bisa Dilakukan dengan Uang Rp900 Juta Ketimbang Dikasih ke “Calo” Polisi

5 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya

3 Kemungkinan Arab Saudi Butuh Mencekal Habib Rizieq

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Cokelat nDalem: oleh-oleh khas Jogja selain gudeg dan bakpia MOJOK.CO

Dari Penggemar Cokelat, Jatuh Bangun Rintis Bisnis “Cokelat nDalem” hingga Bersaing di Jagat Oleh-oleh Khas Jogja

15 Mei 2025
Nasib sial saat kerja di Cilandak Jakarta Selatan (Jaksel). Gaji buat kredit motor malah hilang MOJOK.CO

Cilandak Jakarta Selatan Daerah Elite tapi “Tak Aman”, Gaji di Bawah UMR buat Kredit Motor Langsung Hilang sebelum Sebulan

14 Mei 2025
Sandal upanat produksi perajin Borobudur di Magelang. MOJOK.CO

Mereka yang Mendapat Berkah dari Produksi Upanat, Sandal Khusus untuk Naik ke Candi Borobudur

13 Mei 2025
Kebayoran Baru Jakarta Selatan, merantau ke Jakarta.MOJOK.CO

Kebayoran Baru Jadi Saksi Para Sarjana “di-Prank” Kemewahan Jaksel: Nekat Merantau Bermodal Ijazah S1, Berakhir Jadi Tukang Parkir Liar

19 Mei 2025
Hal-hal menyebalkan yang melekat pada mahasiswa UIN MOJOK.CO

Jadi Mahasiswa UIN Merasa Rendah Diri karena Kena Banyak Label Menyebalkan

13 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.