Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Polisi Amankan Drone yang Nekat Terbang Saat Grebeg Syawal di Kraton

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
23 April 2023
A A
Polisi mengamankan drone yang nekat diterbangkan dalam Gunungan Garebeg Syawal di Masjid Gedhe Kauman. MOJOK.CO

Polisi mengamankan drone yang nekat diterbangkan dalam Gunungan Garebeg Syawal di Masjid Gedhe Kauman, Sabtu (22/04/2023). (Yvesta Ayu/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Polisi mengamankan sebuah drone yang nekat terbang saat prosesi Grebeg Syawal 1444 H di Masjid Gedhe Kauman, Sabtu (22/04/2023). Ratusan warga dan wisatawan sendiri berebut gunungan yang tiga tahun ini absen digelar karena pandemi Covid-19.

Kraton Jogja kembali menggelar Garebeg Syawal 1444 H setelah tiga tahun absen akibat pandemi COVID-19, Sabtu (22/04/2023). Warga dan wisatawan tidak menyia-nyiakan momen ini untuk ngalap berkah atau mendapatkan berkah dari gunungan.

Ratusan warga dan wisatawan dari berbagai daerah berebut gunungan Garebeg Syawal di depan Masjid Gedhe Kauman. Padahal lima gunungan baru saja dibawa keluar dari Keraton untuk didoakan di masjid tersebut.

Dikawal sejumlah prajurit atau bregada Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Ketanggung, Mantrijero dan Nyutra, uba rampe lima gunungan habis hanya dalam hitungan menit.

“Lumayan dapat ketan, nunggu rebutan dari pagi,” ujar Tami, salah seorang warga asal Jalan Magelang di sela prosesi.

Perempuan 43 tahun tak pernah absen melihat grebeg. Karenanya setelah tiga tahun tak digelar, dia sangat antusias untuk ikut berebut gunungan sebagai simbol kemurahan rejeki dan kesehatan.

“Kalau dulu ada gajah saat grebeg, sekarang nggak ada,” ujarnya.

Sementara Penghageng II Kawedanan Reksa Suyasa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat KRT Kusumanegara mengungkapkan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat membuat tujuh gunungan Grebeg Syawal. Yakni tiga Gunungan Kakung, Gunungan Estri atau Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat, dan Gunungan Pawuhan.

Gunungan grebeg ini merupakan pemberian Sri Sultan HB X kepada rakyatnya. Pembuatan gunungan sebagai simbol ucapan syukur kepada Sang Pencipta atas berkah hidup.

Warga berebut Gunungan Grebeg. MOJOK.CO
Warga dan wisatawan berebut gunungan di depan Masjid Gedhe Kauman. (Yvesta Ayu/Mojok.Co)

“Pemberian seorang Raja Sultan kepada rakyatnya atas perintah agama. Kalau isinya hasil bumi pertanian, jadi ada sayur mayur, ketan dan lainnya. Lambang syukur atas hidup dari Allah,” jelasnya.

Polisi amankan drone pengunjung grebeg

Sementara itu di sela prosesi Grebeg Syawal di Masjid Gedhe Kauman, Sat Brimob Polda DIY mengamankan satu drone yang milik pengunjung yang terbang saat prosesi grebeg. Penurunan paksa drone ini karena melanggar aturan terbang.

“Tindakan tadi kita amankan saja, kita sampaikan pemilik drone bahwasanya selama proses gunungan ada larangan menggunakan drone,” papar Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Saiful Anwar.

Menurut Saiful, larangan terbang drone merupakan permintaan dari Kraton Jogja. Aturan tersebut berlaku untuk menghormati tradisi grebeg.

Aturan tersebut dikuatkan dengan penerbitan NOTAM B0754/23 NOTAMIN oleh Airnav Indonesia. Dalam aturan tersebut drone tidak boleh terbang dengan ketinggian 150 meter dari permukaan tanah pada 19 hingga 23 April 2023.

Iklan

Tak hanya mengamankan drone, polisi pun mencari pemiliknya. Dari pengakuan pemilik, dia tidak mengetahui aturan larangan penerbangan drone tersebut dan beralasan ingin mendokumentasikan prosesi grebeg demi kepentingan pribadi.

Meski mengamankan, polisi hanya menegur pemilik drone dan mendata identitasnya. Polisi meminta pemilik drone untuk mematuhi aturan yang berlaku dan tidak mengulanginya kembali. 

“Diamankan saja, lalu mendata pemiliknya siapa, kepentingannya apa. Ternyata warga Jogja tapi dari luar kota. Alasannya ketidaktahuan. Kalau sosialisasi sudah, melalui media sosial,” jelasnya.

Pakai drone karena tidak tahu ada larangan

Pemilik drone, Wicaksono Nugrohojati mengaku tidak mengetahui aturan larangan penerbangan drone selama Grebeg Syawal. Meski memiliki KTP di Kauman, dia tidak mendapatkan informasi adanya larangan tersebut karena bekerja di luar kota. 

“Tadi pulang Salat Ied terus pengen mengambil kenangan [grebeg syawal], kapan lagi. Ternyata ada larangan itu, saya belum tahu, saya amatiran tidak tahu aturan itu,” akunya.

Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengungkapkan larangan terbang drone memang berlaku selama musim libur Lebaran 2023. NOTAM dari 19 April 2023, tepatnya 00.00 WIB hingga 23 April 2023 pada pukul 23.59 WIB.

“Sebenarnya wilayah udara jogja hampir seluruhnya itu adalah kawasan no flight zone, restricted area dan kawasan militer. Ketika ada operasional pesawat baik berawak dan tidak berawak harus ada izin,” imbuhnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Menelusuri Sejarah Takjil Pertama, Berkah Gulai Kambing di Kauman Jogja dan tulisan menarik lainnya di kanal Liputan.

 

Terakhir diperbarui pada 23 April 2023 oleh

Tags: grebeg syawalgunungankeraton Yogyakartakraton jogja
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO
Esai

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Dilema Kraton Jogja di tengah pelestarian budaya, peningkatan wisata, dan pengembangan teknologi MOJOK.CO
Ragam

Dilema Pelestarian Budaya dan Eksplorasi Wisata di Jogja hingga Salah Tafsir pada Pangeran Diponegoro

20 Februari 2025
3 catatan Pramoedya Ananta Toer tentang Jogja MOJOK.CO
Ragam

3 Catatan Tentang Jogja dari Pramoedya Ananta Toer, Pram Menyangkal Keaslian Sosok Nyi Roro Kidul

7 Februari 2025
Buah Kepel, “Buah Keramat” di Kraton Jogja yang Kaya Khasiat tapi Kini Hanya Jadi Hikayat. MOJOK.CO
Ragam

Buah Kepel, “Buah Keramat” di Kraton Jogja yang Kaya Khasiat tapi Kini Hanya Jadi Hikayat

3 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.