Tanoto Foundation mengungkapkan “strategi unik” dalam upaya mereka memperluas dampak program beasiswa TELADAN serta pengembangan soft skills kepemimpinan di Indonesia.
Alih-alih melakukan ekspansi langsung ke puluhan atau ratusan universitas, yayasan ini memilih pendekatan terfokus dengan menjadikan 10 universitas mitra sebagai “pusat pengembangan” yang diharapkan akan menduplikasi model pelatihan ini ke perguruan tinggi lain secara mandiri.
Head of Leadership Development & Scholarship Tanoto Foundation, Michael Susanto, menjelaskan bahwa pendekatan ini didasari oleh keinginan untuk membangun ekosistem pengembangan soft skills yang kuat dan berkelanjutan.
“Kami memang bermitra dengan universitas untuk membangun ekosistem soft skills. Sampai saat ini 10 perguruan tinggi negeri ini yang kami yakini cukup meng-cover seluruh Indonesia secara nasional,” ujar Michael di Kantor RAPP, Pangkalan Kerinci, Riau, Jumat (25/7/2025).
Sepuluh universitas mitra tersebut antara lain IPB University, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hasanuddin, Universitas Mulawarman, dan Universitas Riau.
Kata Michael, pemilihan kampus-kampus ini didasarkan pada komitmen mereka dalam mengembangkan ekosistem soft skills serta pertimbangan keberagaman cakupan nasional.
“Kami yakini 10 ini bisa menjadi center of excellence atau proyek percontohan untuk pengembangan kepemimpinan berbasis soft skills ini,” tambahnya.
Belum ada rencana “ekspansi” kampus mitra
Dia juga menegaskan bahwa saat ini belum ada rencana ekspansi langsung ke universitas lain. Namun, harapannya adalah dengan kemitraan yang kuat ini, kesepuluh universitas tersebut dapat membantu menduplikasi dan mereplikasi model pengembangan soft skills kepada universitas-universitas di sekitar mereka.
“Strategi ini mencerminkan visi jangka panjang Tanoto Foundation untuk memberikan dampak yang lebih luas secara sistemik dalam mencetak pemimpin masa depan Indonesia,” tegasnya.
Dengan memfokuskan sumber daya pada sejumlah pusat keunggulan, imbuh Michael, yayasan berharap dapat menciptakan efek domino yang mendorong adopsi kurikulum dan metode pengembangan soft skills secara lebih masif di lingkungan pendidikan tinggi nasional.
Kriteria mahasiswa penerima beasiswa TELADAN
Michael Susanto juga merinci kriteria bagi mahasiswa yang ingin mendaftar dan menerima beasiswa TELADAN. Program ini terbuka untuk semua jurusan, tanpa batasan bidang studi tertentu.
Fokus utama diberikan kepada mahasiswa yang memiliki kemauan kuat untuk menjadi pemimpin masa depan, siap berkontribusi bagi masyarakat, serta memiliki semangat belajar dan mengembangkan diri yang tinggi.
“Sekitar 80 persen penerima beasiswa kami itu berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang kurang beruntung,” ungkap Michael, menyoroti komitmen Tanoto Foundation terhadap pemerataan akses pendidikan berkualitas.
Selain itu, mahasiswa yang terpilih harus memiliki komitmen untuk mengikuti pelatihan dan pengembangan diri yang disediakan oleh program, serta menjaga prestasi akademik dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.00.
Program TELADAN juga sangat inklusif dan terbuka bagi penyandang disabilitas. Buktinya, menurut Michael, ada lulusan tunanetra yang menjadi salah satu lulusan terbaik dari program tersebut.
Pendaftaran Program Beasiswa TELADAN dibuka mulai 1 Juli hingga 7 September 2025. Untuk informasi lengkap dan pendaftaran, kunjungi tautan berikut.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza












